Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2018

Kenali penyakit turunan kelainan darah Thalasemia

Darah merupakan cairan di dalam tubuh manusia yang berfungsi mengalirkan zat-zat serta oksigen yang dibutuhkan jaringan tubuh, membawa hasil metabolisme ke seluruh tubuh dan sebagai sistem pertahanan tubuh dari infeksi virus ataupun bakteri. Belum banyak masyarakat yang tahu, salah satu penyakit kelainan darah yang sering ditemukan yaitu, Thalasemia. Thalasemia merupakan kelainan darah yang terjadi akibat kurangnya jumlah hemoglobin di dalam sel darah merah. Kurangnya hemoglobin diakibatkan ketidakseimbangan produksi salah satu dari 4 rantai asam amino yang membentuk hemoglobin (HB). Zat besi yang diperoleh tubuh dari makanan digunakan oleh sumsum tulang untuk menghasilkan hemoglobin. Hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah berfungsi mengantarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Penderita Thalasemia memiliki kadar hemoglobin yang rendah, sehingga jumlah oksigen di tubuh penderita Thalasemia juga rendah Kelainan darah Thalasemia ditandai dengan kondisi sel

Onani menjadi ritual pada zaman Mesir dan Yunani kuno

Onani merupakan kegiatan yang dilakukan pria untuk mendapatkan kenikmatan seks sendiri dengan menggunakan tangan atau bantuan alat lainnya. Meski dianggap tabu, faktanya onani sudah biasa dilakukan oleh manusia sejak zaman mesir kuno. Sejarah onani pada zaman Mesir kuno. Onani pada zaman Mesir kuno, dijadikan sebagai ritual yang harus dilakukan untuk beribadah pada Dewa Matahari dan Dewa Atum (dewa penciptaan). Dalam kitab Genesis, Taurat Musa dan perjanjian lama (Tanakh), dikisahkan ada seorang bernama Onan. Onan merupakan anak dari Yehuda. Onan mendapat pesan dari ayahnya untuk menikahi janda (mantan istri kakaknya). Onan tidak ingin mendapatkan anak dari perempuan tersebut, karena khawatir anaknya akan dianggap sebagai keturunan kakaknya. Oleh sebab itu saat berhubungan badan, onan mengeluarkan spermanya di luar rahim istrinya agar tidak memiliki anak. Perbuatan Onan membuat Tuhan murka. Sejak zaman Mesir kuno, masyarakat Mesir sudah menggantungkan hidupnya pada kesu

Sering melakukan onani, dampak positif dan negatifnya

Onani merupakan aktivitas seksual tanpa terjadi kontak fisik dengan pasangan. Onani masih menjadi kontroversi dikalangan ahli medis. Sebagian menyebut onani berdampak negatif bagi kesehatan. Namun, sebagian lain menyimpulkan onani merupakan aktifitas seksual yang sehat. Onani masuk ke dalam golongan safesex , dengan syarat tidak menimbulkan masalah kesehatan dan tidak terlalu sering dilakukan. Onani dilakukan secara sengaja untuk mencapai kepuasan seksual. Kepuasan seksual pria ditandai dengan keluarnya sperma saat ejakulasi. Pria lebih mudah terangsang dibandingkan wanita hanya dengan melihat secara visual. Hal tersebut dikarenakan otak bagian depan pria berfungsi mengendalikan hasrat seksual. Otak bagian depan secara otomatis merekam bagian-bagian tubuh yang menimbulkan rangsangan baginya. Inilah salah satu penyebab pria lebih sering melakukan onani. Gloria Brame, ahli seksolog klinis mengatakan "Aktivitas onani merupakan kegiatan alami dan tidak berbahaya. Onani

Kenali penyakit Kawasaki yang mengancam balita

Kawasaki merupakan penyakit langka yang menyerang dinding pembuluh darah di seluruh tubuh sehingga mengakibatkan peradangan akut, terutama pembuluh darah jantung. Penyakit tersebut ditemukan oleh Dr. Tomisaku Kawasaki asal Jepang pada tahun 1967 dan dikenal sebagai mucocutaneous lymphnode syndrome. Pada tahun 1974, penyakit kawasaki baru dikenal secara luas di beberapa negara. Di Indonesia, penyakit kawasaki belum banyak dipahami oleh masyarakat. Bahkan dalam catatan medis di Indonesia, angka kejadiannya tergolong rendah. Oleh sebab itu diagnosa penyakit kawasaki sering kali terlambat. Penyakit kawasaki juga sering salah terdiagnosa karena memiliki gejala yang sama seperti penyakit campak, alergi obat, infeksi virus, dan penyakit gondong. Penyakit kawasaki mayoritas menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Angka kejadian tertinggi tercatat di Jepang, Korea dan Taiwan. Di Indonesia, penyakit kawasaki mulai ditemukan terjadi pada tahun 1996. Pada tahun 2005, Indo

Payudara besar sebelah, normalkah?

Ukuran payudara besar sebelah sering dikhawatirkan oleh banyak perempuan. Payudara besar sebelah disebut juga payudara asimetris. Payudara asimetris adalah kondisi sepasang payudara yang memiliki perbedaan ukuran, bentuk dan volume diantara kedua payudara. Satu payudara memiliki berat mencapai 200-300 gram. Terbentuk dari 12-20 lobus yang tersebar dan terpusat di puting. Bentuknya seperti jari-jari roda sepeda. Lobus-lobus tersebut berbentuk segitiga yang masing-masingnya memiliki satu saluran sentral yang berujung di puting, sebagai tempat mengalirnya ASI. Lebih dari setengah populasi wanita di dunia memiliki payudara yang besar sebelah. Umumnya, payudara kiri lebih besar 20% dibanding payudara kanan. Hanya sedikit wanita yang memiliki payudara simetris dengan dua ukuran yang sama persis. Bagaimana kondisi tersebut bisa terjadi? Payudara kiri selalu lebih besar karena terletak di dekat jantung. Bagian sekitar jantung terdapat lebih banyak pembuluh darah, urat na

Pedoman terapi Infusi Insulin Subkutan Kontinu dan pemantauan Glukosa Kontinu

Pedoman berikut ini berguna dalam memutuskan kapan seseorang perlu mendapatkan terapi infusi insulin subkutan kontinu dan pemantauan glukosa kontinu secara real time. Terapi pompa insulin tanpa tambahan sensor. Terapi infusi insulin subkutan kontinu (CSII) lebih direkomendasikan dibanding injeksi multipel harian (MDI) bolus basal analog pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1 (T1DM) yang belum mencapai target A1C, selama pasien dan perawat mampu menggunakan alat. CSII lebih direkomendasikan dibanding MDI bolus basal analog pada pasien dengan T1DM yang sudah mencapai target A1C, namun terus mengalami hipoglikemia berat atau variabilitas glukosa yang tinggi, selama pasien dan perawat mampu menggunakan alat. CSII disarankan untuk pasien dengan T1DM yang membutuhkan fleksibilitas peningkatan pemberian insulin. Terapi pompa insulin pada diabetes melitus tipe 2 (T2DM). CSII dengan kepatuhan dosis dan pemantauan yang baik, disarankan untuk pasien dengan T2DM yang memili