Skip to main content

Payudara besar sebelah, normalkah?

Ukuran payudara besar sebelah sering dikhawatirkan oleh banyak perempuan. Payudara besar sebelah disebut juga payudara asimetris. Payudara asimetris adalah kondisi sepasang payudara yang memiliki perbedaan ukuran, bentuk dan volume diantara kedua payudara.


Satu payudara memiliki berat mencapai 200-300 gram. Terbentuk dari 12-20 lobus yang tersebar dan terpusat di puting. Bentuknya seperti jari-jari roda sepeda. Lobus-lobus tersebut berbentuk segitiga yang masing-masingnya memiliki satu saluran sentral yang berujung di puting, sebagai tempat mengalirnya ASI.

Lebih dari setengah populasi wanita di dunia memiliki payudara yang besar sebelah. Umumnya, payudara kiri lebih besar 20% dibanding payudara kanan. Hanya sedikit wanita yang memiliki payudara simetris dengan dua ukuran yang sama persis.

Bagaimana kondisi tersebut bisa terjadi?
  • Payudara kiri selalu lebih besar karena terletak di dekat jantung. Bagian sekitar jantung terdapat lebih banyak pembuluh darah, urat nadi dan lapisan lemak yang berfungsi melindungi jantung.
  • Payudara asimetris dapat dipengaruhi oleh hormon pada masa pubertas. Perubahan hormonal dapat menyebabkan satu payudara tumbuh tidak bersamaan.
  • Pertumbuhan jaringan tidak normal di payudara. Jaringan tersebut akan membentuk benjolan dengan kondisi ganas (kanker) ataupun jinak (non-kanker). Cidera traumatis di payudara juga bisa menyebabkan  tumbuhnya benjolan di payudara.
  • Payudara besar sebelah juga dapat terjadi akibat fibrokistik, yaitu kondisi yang menyebabkan volume payudara terasa kental atau jaringan lobusnya berbentuk seperti tali.

Apabila anda memiliki payudara yang besar sebelah, tidak perlu khawatir. Kondisi tersebut merupakan hal yang normal dan dialami oleh hampir semua wanita di dunia. Namun, jika disertai rasa nyeri di payudara segera periksa ke dokter untuk mengetahui adanya gangguan kesehatan lain yang mempengaruhi.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.