Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2019

Kenali Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) adalah kondisi dimana bekuan-bekuan darah kecil tersebar di seluruh aliran darah. Kondisi ini menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil dan berkurangnya faktor pembekuan darah yang diperlukan untuk mengendalikan perdarahan. Penyebab.  Kondisi ini diawali dengan pembekuan darah yang berlebihan, biasanya dirangsang oleh  zat racun di dalam darah. Karena jumlah faktor pembekuan berkurang, maka terjadi perdarahan yang berlebihan. Orang-orang yang memiliki resiko paling tinggi menderita DIC, antara lain : Wanita yang telah menjalani pembedahan kandungan atau persalinan disertai komplikasi, dimana jaringan rahim masuk ke dalam aliran darah.  Penderita infeksi berat, dimana bakteri melepaskan endotoksin (suatu zat yang menyebabkan terjadinya aktivasi pembekuan).  Penderita leukemia tertentu atau penderita kanker lambung, pankreas maupun prostat. Orang-orang yang memiliki resiko tidak terlalu tinggi  menderita DIC

Dispepsia

Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada. Sering dirasakan seperti adanya gas, rass penuh atau rasa sakit dan terbakar di perut. Penyebab.  Penyebab Dispepsia antara lain : Menelan udara (aerofagi).  Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung.  Iritasi lambung (gastritis).  Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis.  Kanker lambung.  Peradangan kandung empedu (kolesistitis).  Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya).  Kelainan gerakan usus.  Kecemasan atau depresi.  Gejala.  Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi). Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk rasa nyeri atau pada penderita yang lain, makan bisa mengurangi rasa nyeri.  Nafsu makan menurun. Mual. Sembelit. Diare dan flatulensi (perut kembung). Diagnosa.  Jika dispepsia menetap selama lebih dari beberapa minggu atau tidak me

Penyebab Dispareunia

Dispareunia adalah nyeri pada alat kelamin atau nyeri di dalam panggul yang terjadi selama melakukan hubungan seksual. Penyebab.  Dispareunia dapat terjadi pada pria, meskipun kasusnya jarang ditemui. Prostatitis (peradangan kelenjar prostat) atau penggunaan obat anti-depresi tertentu (misalanya amoksapin, imipramin dan klomipramin) bisa menyebabkan nyeri pada pria ketika mencapai orgasme. Dispareunia lebih sering terjadi pada wantia. Nyeri bisa timbul pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual atau setahun kemudian. Penyebabnya bisa berupa faktor fisik maupun faktor psikis. Yang termasuk ke dalam faktor fisik adalah : Pada seorang wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual, suatu lipatan selaput (hymen, selaput dara) bisa menutup jalan masuk ke vagina, sebagian atau seluruhnya. Penembusan oleh penis hubungan seksual yang pertama bisa merobek selaput dara ini dan menyebabkan nyeri. Luka lecet di daerah kemaluan dan pelumasan vagina yang kura

Penyakit Dermatomikosis

Dermatomikosis merupakan penyakit jamur pada kulit yang secara medis disebut dengan mikosis superfisialis (bagian permukaan kulit). Penyakit dermatomikosis yang umumnya sering terjadi  di Indonesia adalah kurap/kadas. Sedangkan panu masuk dalam kategori dermatomikosis yang nondermatofitosis. Penyebab.  Paparan terhadap jamur sering terjadi. Faktor genetik memainkan peran dalam tingkat penularan mikosis kuku dan kaki. Mikosis pada hewan (misal : sapi, marmut, kucing) menyebar dengan mudah pada manusia dan menyebabkan tinea pada ekstremitas, badan dan wajah. Gambaran klinis.  Tinea kutaneus biasanya mempunyai tepi berskuama, eritematus dan meninggi, berbentuk lingkaran (cincin) dan gatal. Pada panu, muncul bercak bersisik halus yang berwarna putih hingga kecokelatan bisa pada daerah mana saja di badan termasuk leher dan lengan. Biasanya menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala yang berambut. Infeksi jamur kulit ini biasanya juga men

Dermatitis Atopik

Dermatitis Atopik adalah peradangan kulit kronik dan residif yang sering terjadi pada bayi dan anak, disertai gatal dan berhubungan dengan atopi.  Atopi adalah istilah yang dipakai untuk sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai riwayat kepekaan dalam keluarganya, misalnya asma bronkiale, rinitis alergi, dermatitis atopik dan konjungtivitis alergi. Penyebab.  Umumnya tidak diketahui Gambaran klinik.  Pada wajah, kulit kepala, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan, kaki atau tungkai bayi terbentuk ruam berkeropeng yang berwarna merah dan berair. Dermatitis seringkali menghilang pada usia 3 – 4 tahun, meskipun biasanya akan muncul kembali. Pada anak-anak dan dewasa, ruam seringkali muncul dan kambuh kembali hanya pada 1 atau beberapa daerah, terutama lengan atas, sikut bagian depan atau di belakang lutut. Warna, intensitas dan lokasi dari ruam bervariasi, tetapi selalu menimbulkan gatal-gatal. Pada penderita dermatitis atopik, herpes simpleks yang biasanya

Demam rematik

Demam Rematik adalah suatu peradangan pada persendian (artritis) dan jantung (karditis). Penyebab.  Demam rematik biasanya terjadi akibat infeksi streptokokus pada tenggorokan. Demam rematik bukan merupakan suatu infeksi, tetapi merupakan suatu reaksi peradangan terhadap infeksi yang menyerang berbagai bagian tubuh (misalnya persendian, jantung dan kulit). Resiko terjadinya demam rematik meningkat pada status gizi buruk dan tempat tinggal yang sesak. Kemungkinan terjadinya demam rematik pada infeksi streptokokus ringan yang tidak diobati adalah 1 diantara 1.000; sedangkan pada infeksi yang lebih berat meningkat menjadi 3 diantar 100. Gejala.  Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang meradang. Biasanya gejala timbul beberapa minggu setelah nyeri tenggorokan akibat streptokokus menghilang. Gejala utamanya adalah : Nyeri persendian (artritis).  Nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis. Kedutan diluar kesadaran (corea S

Nilai rujukan darah lengkap

Tanda-tanda Demam Berdarah Dengue yang harus diwaspadai

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai dengan : Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari.  Manifestasi perdarahan (petekie, purpura, perdarahan konjungtiva, epistaksis, ekimosis, perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hematuri) termasuk uji Tourniquet (Rumple Leede) positif. Trombositopeni (jumlah trombosit 100.000/l). Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit 20%). Disertai dengan atau tanpa pembesaran hati (hepatomegali).  Penyebab.  Virus dengue yang sampai sekarang dikenal 4 serotipe (Dengue-1, Dengue-2,Dengue-3 dan Dengue-4), termasuk dalam group B Arthropod Borne Virus (Arbovirus). Ke-empat serotipe virus ini telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa Dengue-3 sangat berkaitan dengan kasus DBD berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya disusul oleh Dengue-2, Dengue-1 dan Dengue-4. Cara Penularan

Deep Vein Thrombosis (Trombosis vena dalam)

Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis (DVT)) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah di dalam vena dalam. Bekuan yang terbentuk di dalam suatu pembuluh darah disebut trombus. Trombus bisa terjadi baik di vena superfisial (vena permukaan) maupun di vena dalam, tetapi yang berbahaya adalah yang terbentuk di vena dalam. Trombosis vena dalam sangat berbahaya karena seluruh atau sebagian dari trombus bisa pecah, mengikuti aliran darah dan tersangkut di dalam arteri yang sempit di paru-paru sehingga menyumbat aliran darah. Trombus yang berpindah-pindah disebut emboli. Semakin sedikit peradangan di sekitar suatu trombus, semakin longgar trombus melekat ke dinding vena dan semakin mudah membentuk emboli. Penekanan pada otot betis bisa membebaskan trombus yang tersangkut, terutama ketika penderita kembali aktif. Darah di dalam vena tungkai akan mengalir ke jantung lalu ke paru-paru, karena itu emboli yang berasal dari vena tungkai bisa menyumbat sa

Debar Atrium

Debar atrium adalah kelainan irama jantung sehingga denyut jantung cepat dan kadang-kadang tidak teratur. Kelainan tersebut, apakah kecepatan atau ketidakaturan dikenal sebutan aritmia. Detak jantung dikontrol oleh impuls listrik. Dalam keadaan normal, impuls yang dihasilkan oleh alat pacu jantung alami, nodus sinoatrial atau sinus yang terletak di atrium kanan. Impuls yang berjalan di atrium, menghasilkan kontraksi atrium. Impuls jeda sangat singkat pada nodus atrioventrikular yang terletak di bagian atas dinding otot antara kedua ventrikel. Penundaan ini memberikan waktu darah untuk berpindah dari atrium ke ventrikel. Impuls kemudian bergerak ke bawah dan melalui ventrikel, menghasilkan kontraksi ventrikel, yang memompa darah keluar dari ventrikel. Debar atrium terjadi ketika impuls listrik mengambil jalan abnormal melalui atrium, biasanya beredar di sekitar katup trikuspidalis di atrium kanan. Jalur abnormal impuls membuat kontraksi atrium sangat cepat, bias

Masalah Gigi Yang Darurat

Sakit gigi bisa terjadi karena : Karies gigi.  Abses.  Peradangan gusi di sekitar akar gigi (perikoronitis).  Peradangan sinus (sinusitis). Jika beberapa gigi atas terasa sakit pada saat mengunyah atau ketika membungkuk, maka kemungkinan penyebabnya adalah sinusitis (terutama jika sakit gigi timbul pada saat penderita menderita pilek). Pengobatan untuk sinusitis adalah antibiotik dan dekongestan (obat untuk melegakan hidung tersumbat).  GIGI PATAH & GIGI TANGGAL.  Seseorang yang merasakan nyeri yang tajam dan berlangsung singkat ketika mengunyah atau memakan sesuatu yang dingin, mungkin memiliki gigi yang patah sebagian (fraktur inkomplit, greenstick). Selama giginya patah sebagian dan bagian dari gigi tersebut belum terbelah, dapat diperbaiki dengan penambalan (restorasi). Gigi depan bagian atas, terutama gigi seri, cenderung mudah mengalami cidera dan patah. Jika setelah suatu cidera sebuah gigi tidak peka terhadap udara, kemungkinan besar hanya permukaan bagia

Croup Laringotrakeobronkitis

Croup (Laringotrakeobronkitis) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saluran pernafasan bagian atas (laring, trakea dan bronkus). C roup ditandai dengan batuk kering dan sesak nafas. Penyebab.  Croup biasanya disebabkan virus : Virus para-influenza. Virus respiratory syncytial virus (RSV). Virus influenza A dan B. Virus tersebut banyak ditemukan di dalam udara dan ditularkan melalui percikan air ludah atau melaui benda-benda yang terkontaminasi oleh ludah penderita. Croup paling sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 6 bulan – 3 tahun. Pada kasus yang berat, bisa terjadi superinfeksi oleh bakteri. Keadaan ini disebut trakeitis bakterial dan harus diatasi dengan antibiotik. Jika terjadi infeksi pada epiglotis, seluruh pipa udara bisa membengkak dan bisa berakibat fatal. Gejala.  Croup biasanya diawali dengan gejala yang menyerupai flu. Terjadi pembengkakan pada saluran pernafasan sehingga saluran udara menyempi

Cerebral Palsy

Cerebral Palsy (Kelumpuhan Otak Besar) adalah keadaan yang ditandai dengan buruknya pengendalian otot, kekakuan, kelumpuhan dan gangguan fungsi saraf lainnya. Cerebral Palsy bukan merupakan penyakit dan tidak bersifat progresif (semakin memburuk). Pada bayi dan bayi prematur, bagian otak yang mengendalikan pergerakan otot sangat rentan terhadap cidera. Cerebral Palsy terjadi pada 1-2 dari 1.000 bayi, tetapi 10 kali lebih sering ditemukan pada bayi prematur dan lebih sering ditemukan pada bayi yang sangat kecil. Penyebab.  Cerebral Palsy bisa disebabkan oleh cidera otak yang terjadi pada saat : Bayi masih berada dalam kandungan.  Proses persalinan berlangsung.  Bayi baru lahir.  Anak berumur kurang dari 5 tahun. Tetapi kebanyakkan penyebabnya tidak diketahui. 10-15% kasus terjadi akibat cidera lahir dan berkurangnya aliran darah ke otak sebelum, selama dan segera setelah bayi lahir. Bayi prematur sangat rentan terhadap Cerebral Palsy, kemungkinan karena pembul

Cidera kepala

50 % dari kematian karena trauma berhubungan dengan trauma kepala dan lebih dari 60 % kematian trauma kendaraan bermotor akibat injury pada kepala. Sebuah injury kepala dinilai dengan seksama dari keadaan kerusakan benda/barang yang dibentur kepala atau kerusakan kendaraan yang berhungan dengan korban. Gerakan yang terjadi pada trauma kepala : Kepala yang menabrak benda diam sering menyebabkan injury otak dan tengkorak yang multiple. Bagian kepala yang membentur langsung benda diam akan mengalami kemungkinan fraktur tulang dan otak di balik tulang itu mengalami memar.  Bagian yang berlawanan dengan benturan langsung bisa mengalami perdarahan akibat dari peregangan jaringan di tempat itu.  Pukulan atau benda bergerak terhadap kepala yang sedang diam akan menyebabkan fractur pada daerah yang terpukul. Jika fragment tulang berlanjut menekan otak maka kontusio atau bahkan laserasi otak dapat terjadi gerakan yang terjadi pada trauma kepala.  Kepala yang menabrak benda