Skip to main content

Onani menjadi ritual pada zaman Mesir dan Yunani kuno

Onani merupakan kegiatan yang dilakukan pria untuk mendapatkan kenikmatan seks sendiri dengan menggunakan tangan atau bantuan alat lainnya. Meski dianggap tabu, faktanya onani sudah biasa dilakukan oleh manusia sejak zaman mesir kuno.


Sejarah onani pada zaman Mesir kuno.
  1. Onani pada zaman Mesir kuno, dijadikan sebagai ritual yang harus dilakukan untuk beribadah pada Dewa Matahari dan Dewa Atum (dewa penciptaan).
  2. Dalam kitab Genesis, Taurat Musa dan perjanjian lama (Tanakh), dikisahkan ada seorang bernama Onan. Onan merupakan anak dari Yehuda. Onan mendapat pesan dari ayahnya untuk menikahi janda (mantan istri kakaknya). Onan tidak ingin mendapatkan anak dari perempuan tersebut, karena khawatir anaknya akan dianggap sebagai keturunan kakaknya. Oleh sebab itu saat berhubungan badan, onan mengeluarkan spermanya di luar rahim istrinya agar tidak memiliki anak. Perbuatan Onan membuat Tuhan murka.
  3. Sejak zaman Mesir kuno, masyarakat Mesir sudah menggantungkan hidupnya pada kesuburan tanah dari pengairan sungai Nil. Air sungai Nil membanjiri padang pasir di musim panas. Sehingga penduduknya melakukan kegiatan reproduksi untuk menghormati sungai Nil. Pasang surut air sungai Nil dipercaya sebagai ejakulasi dewa Atum (dewa penciptaan). Raja Firaun memerintahkan para pria Mesir untuk melakukan onani di sungai Nil agar airnya tetap melimpah. Onani dijadikan budaya oleh pria Mesir untuk berpesta dan mendapatkan kenikmatan. Berlimpahnya air sungai Nil menjadi simbol kekayaan penduduk Mesir.
Sejarah onani pada zaman Yunani kuno.
Pada masa Yunani kuno, onani dilakukan oleh tokoh yang bernama Metro dan teman wanitanya bernama Coritto. Menurut cerita, Metro dan Coritto merupakan sepasang sahabat. Pada suatu hari, Metro meminjam dildo atau alat yang bentuknya mirip seperti kelamin laki-laki. Namun Coritto telah meminjamkan alat tersebut kepada orang lain. Metro pun mendatangi pembuat dildo dan minta dibuatkan sama seperti milik Coritto.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.