Onani merupakan kegiatan yang dilakukan pria untuk mendapatkan kenikmatan seks sendiri dengan menggunakan tangan atau bantuan alat lainnya. Meski dianggap tabu, faktanya onani sudah biasa dilakukan oleh manusia sejak zaman mesir kuno.
Sejarah onani pada zaman Mesir kuno.
- Onani pada zaman Mesir kuno, dijadikan sebagai ritual yang harus dilakukan untuk beribadah pada Dewa Matahari dan Dewa Atum (dewa penciptaan).
- Dalam kitab Genesis, Taurat Musa dan perjanjian lama (Tanakh), dikisahkan ada seorang bernama Onan. Onan merupakan anak dari Yehuda. Onan mendapat pesan dari ayahnya untuk menikahi janda (mantan istri kakaknya). Onan tidak ingin mendapatkan anak dari perempuan tersebut, karena khawatir anaknya akan dianggap sebagai keturunan kakaknya. Oleh sebab itu saat berhubungan badan, onan mengeluarkan spermanya di luar rahim istrinya agar tidak memiliki anak. Perbuatan Onan membuat Tuhan murka.
- Sejak zaman Mesir kuno, masyarakat Mesir sudah menggantungkan hidupnya pada kesuburan tanah dari pengairan sungai Nil. Air sungai Nil membanjiri padang pasir di musim panas. Sehingga penduduknya melakukan kegiatan reproduksi untuk menghormati sungai Nil. Pasang surut air sungai Nil dipercaya sebagai ejakulasi dewa Atum (dewa penciptaan). Raja Firaun memerintahkan para pria Mesir untuk melakukan onani di sungai Nil agar airnya tetap melimpah. Onani dijadikan budaya oleh pria Mesir untuk berpesta dan mendapatkan kenikmatan. Berlimpahnya air sungai Nil menjadi simbol kekayaan penduduk Mesir.
Sejarah onani pada zaman Yunani kuno.
Pada masa Yunani kuno, onani dilakukan oleh tokoh yang bernama Metro dan teman wanitanya bernama Coritto. Menurut cerita, Metro dan Coritto merupakan sepasang sahabat. Pada suatu hari, Metro meminjam dildo atau alat yang bentuknya mirip seperti kelamin laki-laki. Namun Coritto telah meminjamkan alat tersebut kepada orang lain. Metro pun mendatangi pembuat dildo dan minta dibuatkan sama seperti milik Coritto.
Comments
Post a Comment