Skip to main content

Demam rematik

Demam Rematik adalah suatu peradangan pada persendian (artritis) dan jantung (karditis).


Penyebab. 
  1. Demam rematik biasanya terjadi akibat infeksi streptokokus pada tenggorokan.
  2. Demam rematik bukan merupakan suatu infeksi, tetapi merupakan suatu reaksi peradangan terhadap infeksi yang menyerang berbagai bagian tubuh (misalnya persendian, jantung dan kulit).
  3. Resiko terjadinya demam rematik meningkat pada status gizi buruk dan tempat tinggal yang sesak.
  4. Kemungkinan terjadinya demam rematik pada infeksi streptokokus ringan yang tidak diobati adalah 1 diantara 1.000; sedangkan pada infeksi yang lebih berat meningkat menjadi 3 diantar 100.

Gejala. 
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang meradang. Biasanya gejala timbul beberapa minggu setelah nyeri tenggorokan akibat streptokokus menghilang.

Gejala utamanya adalah :
  1. Nyeri persendian (artritis). 
  2. Nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis.
  3. Kedutan diluar kesadaran (corea Sydenham). 
  4. Ruam kulit (eritema marginatum). 
  5. Benjolan kecil dibawah kulit (nodul).
  6. Gejala awal yang paling sering ditemukan adalah nyeri persendian dan demam. Satu atau beberapa persendian secara tiba-tiba menjadi nyeri dan bila disentuh terasa nyeri. 
  7. Persendian juga mungkin tampak merah, teraba hangat dan membengkak dan mungkin mengandung cairan.
  8. Yang paling sering terkena adalah sendi pergelangan kaki, lutut, sikut dan pergelangan tangan, artritis juga menyerang sendi bahu, pinggul dan persendian kecil di tangan dan kaki.
  9. Jika nyeri pada suatu persendian menghilang, maka akan timbul nyeri pada persendian yang lain, terutama pada anak yang tidak menjalani istirahat baring dan tidak mendapatkan obat anti peradangan.
  10. Kadang nyeri sendi ini sifatnya sangat ringan.
  11. Demam timbul secara tiba-tiba dan bersamaan dengan timbulnya nyeri persendian, demam bersifat turun naik.
  12. Nyeri persendian dan demam biasanya berlangsung selama 2 minggu dan jarang berlangsung lebih dari 1 bulan.
  13. Peradangan jantung sering kali timbul bersamaan dengan nyeri persendian dan demam.
  14. Pada awalnya, peradangan jantung tidak menimbulkan gejala.
  15. Peradangan pada kantung jantung menimbulkan nyeri dada.

Bila terjadi gagal jantung, gejala yang timbul sebagai berikut :
  • Sesak nafas. 
  • Mual. 
  • Muntah. 
  • Nyeri lambung. 
  • Batuk kering.
  • Peradangan jantung menyebabkan anak mudah mengalami kelelahan.
  • Karditis menghilang secara bertahap, biasanya dalam waktu 5 bulan. Tetapi mungkin saja terjadi kerusakan permanen pada katup jantung sehingga terjadi penyakit jantung rematik.
  • Yang paling sering terkena adalah katup antara atrium dan ventrikel kiri (katup mitral). Bisa terjadi kebocoran pada katu (regurgitasi katup mitral) atau penyempitan (stenosis katup mitral) atau keduanya.
  • Korea Sydenham timbul secara bertahap, dalam waktu 1 bulan biasanya korea semakin berat. Anak menunjukkan gerakan yang cepat dan tidak bertujuan, yang menghilang selama tidur. Gerakan tersebut melibatkan setiap otot kecuali otot mata. Wajahnya sering menyeringai.
  • Pada kasus yang ringan anak tampak kaku dan sedikit mengalami kesulitan dalam berpakaian dan makan.
  • Pada kasus yang berat, anak sering melakukan hal-hal yang dapat melukai dirinya sendiri (memukul-mukul lengan atau tungkainya sendiri).
  • Korea biasanya menghilang secara bertahap setelah 4 bulan, tetapi kadang berlangsung selama 6-8 bulan.
  • Pada saat gejala lainnya menghilang, timbul ruam datar dengan pinggiran yang bergelombang dan tidak disertai nyeri. Ruam ini berlangsung pendek, kadang kurang dari 24 jam.
  • Pada anak yang menderita peradangan jantung biasanya ditemukan benjolan kecil dibawah kulitnya. Nodul ini biasanya tidak menimbulkan nyeri dan akan menghilang dengan sendirinya.
  • Kadang anak mengalami nyeri perut yang hebat dan nafsu makannya berkurang.

Diagnosa. 
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Pada pemeriksaan fisik dengan bantuan stetoskop mungkin akan terdengar bunyi jantung tambahan (murmur).

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
  1. Pemeriksaan darah. 
  2. Jumlah sel darah putih bertambah. 
  3. Laju endap darah meningkat. 
  4. Antibodi terhadap streptokokus. 
  5. EKG. 
  6. Ekokardiogram.

Pengobatan. 
Pengobatan demam rematik memiliki tujuan, antara lain :
  1. Menyembuhkan infeksi streptokokus dan mencegah kekambuhan. 
  2. Mengurangi peradangan, terutama pada persendian dan jantung. Membatasi aktivitas fisik yang dapat memperburuk organ yang meradang.
  3. Jika terjadi infeksi streptokokus (misalnya strep throat), diberikan antibiotik penisilin selama 10 hari.
  4. Kepada anak yang menderita demam rematik diberikan suntikan penisilin untuk membasmi infeksi yang tersisa.
  5. Untuk mengurangi peradangan dan nyeri, diberikan NSAIDs (obat anti peradangan non-steroid) dalam dosis tinggi, terutama jika telah terjadi artritis.
  6. Kadang perlu digunakan obat pereda nyeri yang lebih kuat (misalnya Codein).
  7. Pada karditis yang berat diberikan kortikosteroid (misalnya Prednison).
  8. Anak harus menjalani tirah baring. Aktivitasnya harus dibatasi untuk menghindari stres pada sendi yang meradang. Jika jantung juga meradang, anak harus lebih banyak menjalani tirah baring.
  9. Jika terjadi kerusakan katup jantung, maka sepanjang hidupnya penderita akan memiliki resiko menderita infeksi katup (endokarditis).
  10. Sampai usia 18 tahun, untuk membantu mencegah infeksi, kepada anak-anak yang menderita demam rematik sebaiknya diberikan penisilin per-oral (melalui mulut) atau melalui suntikan bulanan.
  11. Anak-anak yang mengalami kerusakan katup jantung harus selalu mengkonsumsi antibiotik sebelum menjalani setiap jenis pembedahan, termasuk pencabutan gigi.

Pencegahan. 
Cara terbaik untuk mencegah demam rematik adalah gizi yang baik dan pengobatan antibiotik pada setiap infeksi streptokokus.

Comments


  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.