Skip to main content

Amenorrhea

Amenorrhea is a condition when a woman does not experience menstruation.
  • Primary amenorrhea ➡ this condition occurs when a woman aged 16 years has not experienced menstruation.
  • Secondary amenorrhea ➡ if a woman of childbearing age is not pregnant, does not menstruate after 6 months from the last menstrual period.

Clinically, women aged 13 years who have not experienced symptoms of puberty such as breast growth and menstruation, are advised to consult a doctor. Likewise with women who have experienced menstruation, but did not get a period within 90 days from the last menstruation.

The symptoms.
  • Headache.
  • Breasts do not enlarge.
  • Vision loss.
  • Excessive facial hair growth.
  • Hair loss.
  • Sound like a man.
  • Zits.
  • Discharge of milk even though not breastfeeding, due to increased levels of prolactin.
  • Pelvic pain.
Cause.
The main cause of amenorrhea ➡ the ovary does not produce or only slightly produce the sex hormones estrogen and progesterone.

This happens under conditions :
  • Gonadotropin releasing hormone (GnRH) deficiency.
  • Eating Disorders.
  • Failure to thrive.
  • Hypopituitarism.
  • Prolactin excess hormone.
  • Tumor of the brain.
  • Congenital adrenal hyperplasia.
  • Cushing's Syndrome.
  • No formation of uterus, vagina or cervix.
  • Androgen insensitivity syndrome.
Causes of secondary amenorrhea ➡ 
  • Use of injection contraception.
  • Body weight is too low.
  • Excessive exercise.
  • Stress.
  • Hormonal imbalance.
  • Tumors of the pituitary gland in the brain.
  • Anorexia.
  • Prolactin excess hormone.
  • Abnormalities in the structure of reproductive organs.
  • Primary ovarian insufficiency.
  • Ovarian Tumors.
  • Cushing's Syndrome.
Diagnosis.
  • Patient's medical history.
  • Physical examination especially around the pelvis.
  • Pregnancy tests on sexually active women.
  • Blood test to see hormone levels.
  • Ultrasound.
  • CT scan.
  • MRI to see structural abnormalities in the reproductive organs.
Treatment.
  • Reducing androgen hormone levels.
  • Use of contraceptive pills or hormonal drugs that trigger menstrual cycles.
  • Estrogen replacement therapy / ERT to stabilize the hormones that trigger the menstrual cycle.
  • Providing progestin or progesterone to reduce the risk of uterine cancer.
  • Maintain ideal body weight.
  • Control stress.
  • Proper and regular exercise.
Complications.
  • Infertility.
  • Decreased bone density (osteoporosis).

Comments

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.

Kasus medis ruam gatal di bawah payudara (Tinea corporis et regio thoracal) dan obatnya

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan sebagai berikut : Ruam di kulit bagian bawah payudara sejak seminggu. Ruam terasa gatal terutama saat berkeringat. Awalnya ruam berukuran kecil dan semakin membesar. Memakai pakaian ketat. Jarang mengganti pakaian saat berkeringat. Riwayat alergi (tidak ada). Riwayat diabetes melitus (tidak ada). Riwayat pemakaian lotion ataupun bedak di area tersebut (tidak ada). Riwayat hamil (tidak ada). Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (tidak ada). Keterangan : pasien telah memakai obat gentamisin krim selama 3 hari namun ruam tidak membaik. Status dermatologi : Terdapat plak eritema berbatas tegas dengan central healing. Diagnosis medis : Tinea corporis et regio thoracal. Untuk membuktikannya bisa dilakukan skin scraping dan diKOH mencari hifa dan spora. Terapi yang diberikan : Loratadin 2 x 1 tab. Mikonazol cream 2 x 1 ue dioles tipis. Obat golongan azole dan diberikan selama...