Skip to main content

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis



Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia.




Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, urin, paru-paru dan jaringan lainnya. 

Sepsis merupakan infeksi akut yang mematikan dan dapat dialami oleh segala usia. Angka kematiannya sebesar 40%-60%. Infeksi bakteri, virus dan mikroorganisme menyebar melalui darah sehingga menyebabkan kerusakan organ. Penderita sepsis dapat meninggal dunia apabila mengalami kegagalan multi organ, seperti hati, ginjal atau paru-paru. 

Bagian tubuh yang biasanya terinfeksi, yaitu :
  • Aliran darah.
  • Kulit.
  • Tulang.
  • Ginjal.
  • Usus.
  • Otak.
  • Hati.
  • Kandung empedu.
  • Paru-paru.


Faktor risiko seseorang mengalami sepsis, antara lain :
  • Segala usia yang memiliki kekebalan tubuh lemah.
  • Penderita penyakit jangka panjang.
  • Seseorang yang memiliki bekas luka bakar atau luka operasi.
  • Gaya hidup yang kurang bersih.

Gejala yang timbul pada seseorang yang menderita sepsis bisa bermacam-macam. Namun, gejala umumnya dapat ditandai, sebagai berikut :
  • Tekanan darah menurun.
  • Terjadi kerusakan fungsi organ dalam, seperti jantung, ginjal, hati dan paru-paru.
  • Kerusakan jaringan kulit ditandai dengan ruam merah dan muncul lesi berisi cairan.
  • Susunan saraf pusat berhenti bekerja.
  • Demam tinggi.
  • Menggigil.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Sakit kepala.
  • Denyut jantung meningkat.
  • Sulit bernafas.
  • Perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah.

PENGOBATAN.
Pengobatan sepsis dilakukan berdasarkan : 
  1. Penyebab infeksi.
  2. Organ yang terinfeksi.
  3. Tingkat kerusakan organ yang terjadi.

Semakin cepat ditangani, penderitanya akan selamat dan dapat disembuhkan. Apabila sepsis yang terjadi sudah tergolong parah, pasien akan menerima perawatan di rumah sakit. Organ-organ vital akan dipantau selama infeksi berlangsung.


Langkah pengobatan sepsis diantaranya adalah :
  1. Pemberian antibiotik disesuaikan dengan tingkat keparahan sepsis.
  2. Obat untuk meningkatkan tekanan darah agar otot-otot organ vital dapat memompa darah ke seluruh tubuh.
  3. Memberi suplai oksigen untuk membantu pernafasan.
  4. Infus untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Penyakit infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan kepada orang lain. Sepsis dapat menular ke orang lain sehingga orang-orang disekitarnya harus mencegah penularannya dengan cara sebagai berikut :
  • Rajin mencuci tangan.
  • Memakai sarung tangan yang steril.
  • Memakai masker wajah.
  • Pakaian penutup badan apabila diperlukan, dalam hal ini jika kondisi pasien penderita sepsis sudah tergolong parah.

Deteksi dini sepsis sangat penting untuk mencegah terjadinya kerusakan organ yang menyebabkan kematian. Infeksi sangat mudah dikenali dengan tanda munculnya demam. Artinya, apabila tubuh mengalami demam itu menandakan terjadi suatu infeksi di dalam tubuh. 


Jangan menunda ke rumah sakit apabila mengalami gejala infeksi yang tidak kunjung membaik. Mitos yang dipercayai oleh masyarakat memang sulit untuk dihilangkan, namun jika berhubungan dengan kesehatan sebaiknya lakukan pemeriksaan dengan berdasarkan ilmu kedokteran agar dapat dicari penyebabnya dan diobati dengan cara yang tepat.


Comments

Popular posts from this blog

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.