Skip to main content

Meta-analysis Thrombocytopenia related to Covid-19 infection

COVID-19 is caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) which progresses to severe pneumonia in 10-15% of patients. The main complications are Acute Respiratory Distress (ARDS), multiple organ failure and intravascular coagulopathy.



Low platelet count is related with :
  • Severity of disease.
  • Risk of mortality in intensive care.
  • High scores on Multiple Organ Dysfunction Score (MODS), Simplified Acute Physiology Score (SAPS) II, Acute Physiology and Chronic Health Evaluation (APACHE) II.
During an SARS outbreak, thrombocytopenia was found in 55% of patients and was suspected as a significant risk factor for mortality.

This research is to study whether thrombocytopenia is associated with severe COVID-19 infection.

Meta-analysis.
All documents reporting information on the number or level of thrombocytopenia in patients with COVID-19 with the definition of clinically severe disease fall into the inclusion criteria for this meta-analysis.

In 7 studies :
Severe COVID-19 patients showed lower platelet counts compared to milder conditions (average difference between 3 and 54×10 9/L).

In 2 studies :
Platelet counts were found to be lower in mild COVID-19 patients (average difference between 27 and 31×10 9/L).

The results showed :
  • Platelet count decreased significantly in severe COVID-19 patients.
  • Platelets decrease more in patients who do not recover.
  • Platelet counts below normal limits are five times the risk of being severe COVID-19.
Discussion.
  • The variation in the severity of COVID-19 is very broad, ranging from asymptomatic to critical.
  • Biomarkers are needed for the identification of severe diseases in hospitalized patients.
  • Platelet count is a simple, fast, economical parameter that can distinguish between COVID patients with or without severe disease.
  • Thrombocytopenia is associated with a risk of becoming severe COVID-19 disease.
Thrombocytopenia often occurs in critical patients and leads to severe organ malfunction or physiological decompensation. The mechanism of thrombocytopenia in COVID-19 patients varies.

In SARS, a combination of viral infection and mechanical ventilation results in :
  • Endothelial damage.
  • Trigger platelet activation.
  • Aggregation and thrombosis in the lungs.
Coronavirus can infect bone marrow elements, cause abnormal hematopoiesis or trigger an autoimmune response against blood cells.

Comments

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.

Kasus medis ruam gatal di bawah payudara (Tinea corporis et regio thoracal) dan obatnya

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan sebagai berikut : Ruam di kulit bagian bawah payudara sejak seminggu. Ruam terasa gatal terutama saat berkeringat. Awalnya ruam berukuran kecil dan semakin membesar. Memakai pakaian ketat. Jarang mengganti pakaian saat berkeringat. Riwayat alergi (tidak ada). Riwayat diabetes melitus (tidak ada). Riwayat pemakaian lotion ataupun bedak di area tersebut (tidak ada). Riwayat hamil (tidak ada). Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (tidak ada). Keterangan : pasien telah memakai obat gentamisin krim selama 3 hari namun ruam tidak membaik. Status dermatologi : Terdapat plak eritema berbatas tegas dengan central healing. Diagnosis medis : Tinea corporis et regio thoracal. Untuk membuktikannya bisa dilakukan skin scraping dan diKOH mencari hifa dan spora. Terapi yang diberikan : Loratadin 2 x 1 tab. Mikonazol cream 2 x 1 ue dioles tipis. Obat golongan azole dan diberikan selama...