Food poisoning merupakan keracunan makanan yang sering terjadi pada masyarakat. Untuk mendiagnosis food poisoning perlu dilakukan :
- Anamnesis.
- Pemeriksaan fisik.
- Pemeriksaan penunjang untuk menentukan penyebabnya.
Gejala umum food poisoning, antara lain :
- Nyeri/keram perut.
- Diare.
- Demam.
- Mual.
- Muntah.
Gejala bervariasi dari ringan hingga berat. Tidak ada gejala yang spesifik dari food poisoning, sehingga anamnesis yang baik dapat membantu menyingkirkan kemungkinan etiologinya.
Anamnesis.
Gejala umum dan gejala yang mengarah ke kecurigaan infeksi, seperti :
- Demam.
- Muntah.
- Nyeri perut akut.
Durasi dan karakteristik gejala ➡
Karakteristik diare :
- Berdarah : salmonella, shigella, e-coli (enterohemoragik).
- Bau busuk: giardia, clostridium difficile (belum lama dirawat di RS/penggunaan antibiotik).
- Air : viral, giardia.
Riwayat makanan :
- Makanan baru.
- Makanan mentah, kurang matang atau kotor.
Riwayat :
- Paparan terhadap pasien dengan diare.
- Riwayat penyakit dahulu.
- Riwayat penggunaan antibiotik.
- Riwayat berpergian.
Pemeriksaan Fisik.
Yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan fisik, yaitu tanda-tanda vital pasien dengan diare akan mengalami dehidrasi.
Tanda-tanda dehidrasi :
- Turgor kulit.
- Membran mukosa.
- Status mental.
- Keluaran urin.
Penyebab dan gejala umum food poisoning.
Etiologi ➡ bakteri staphylococcus aureus.
Onset : 30 menit-6 jam.
Durasi : 1-2 hari.
Gejala :
- Mual.
- Muntah.
- Keram perut.
- Diare.
Sumber makanan :
- Makanan yang tidak dimasak setelah disentuh tangan.
Tata laksana :
- Suportif.
Etiologi ➡ bakteri clostridium perfingens.
Onset : 6-24 jam.
Durasi : < 24 jam.
Gejala :
- Diare.
- Keram perut.
- Muncul secara tiba-tiba.
Sumber makanan :
- Daging, ayam.
Tata laksana :
- Suportif.
Etiologi ➡ bakteri salmonella.
Onset : 6 jam-4 hari.
Durasi : 4-7 hari.
Gejala :
- Diare.
- Demam.
- Keram perut.
- Muntah.
Sumber makanan :
- Ayam, daging, telur yang tidak/kurang matang.
- Sayuran mentah.
Tata laksana :
- Suportif.
Etiologi ➡ bakteri clostridium botulinum.
Onset : 18-36 jam.
Durasi : bervariasi.
Gejala :
- Pandangan kabur.
- Mata berat.
- Gangguan berbicara.
- Sulit menelan.
- Sulit bernafas.
- Mulut kering.
- Lemah otot.
- Kelemahan mulai dari atas ke bawah.
Sumber makanan :
- Makanan kering.
- Makanan fermentasi.
Tata laksana :
- Suportif.
Etiologi ➡ bakteri vibrio.
Onset : 1-4 hari.
Durasi : 2-5 hari.
Gejala :
- Diare air.
- Mual.
- Muntah.
- Perut keram.
- Demam.
- Menggigil.
Sumber makanan :
- Makanan laut mentah.
Tata laksana :
- Suportif.
- Pada kasus berat tetrasiklin/doxycycline.
Etiologi ➡ bakteri campylobacter.
Onset : 2-5 hari.
Durasi : 2-10 hari.
Gejala :
- Diare (sering berdarah).
- Nyeri/keram perut.
- Demam.
Sumber makanan :
- Ayam.
- Susu.
- Air.
Tata laksana :
- Suportif.
- Pada kasus berat : Azithromycin 500 mg PO 3-5 hari.
Etiologi ➡ bakteri escherichia coli.
Onset : 3-4 hari.
Durasi : 3-7 hari.
Gejala :
- Keram perut berat.
- Diare (sering berdarah).
- Muntah.
Sumber makanan :
- Daging.
- Ayam.
- Susu.
- Sayuran mentah.
- Air.
Tata laksana :
- Suportif.
Etiologi ➡ bakteri e. coli 0157:H7 (enterohemoragik e. coli/EHEC).
Onset : 1-8 hari.
Durasi : 5-10 hari.
Gejala :
- Diare berat (sering berdarah).
- Nyeri perut.
- Muntah.
Sumber makanan :
- Daging.
- Susu.
- Sayuran mentah.
- Buah.
- Air.
Tata laksana :
- Suportif.
Etiologi ➡ bakteri yersinia.
Onset : 1-2 hari.
Durasi : 1-3 minggu.
Gejala :
- Seperti apendisitis.
- Demam.
- Diare.
- Muntah.
- Nyeri perut.
Sumber makanan :
- Babi.
- Susu.
- Tahu.
- Air.
Tata laksana :
- Suportif.
Etiologi ➡ bakteri listeria.
Onset : 1-4 minggu.
Durasi : bervariasi.
Gejala :
- Nyeri kepala.
- Leher kaku.
- Konfusi.
- Gangguan keseimbangan.
- Kejang.
- Demam.
- Nyeri otot.
Sumber makanan :
- Keju.
- Daging.
- Susu.
- Makanan laut.
Tata laksana :
- Suportif.
- Antibiotik ampicillin 3-7 hari.
- Penicillin.
- TMP-SMX.
Etiologi ➡ viral norovirus.
Onset : 12-48 jam.
Durasi : 12-60 jam.
Gejala :
- Diare.
- Mual.
- Muntah.
- Nyeri perut.
Sumber makanan :
- Sayur.
- Buah.
- Kerang.
Tata laksana :
- Suportif.
Etiologi ➡ viral rotavirus.
Onset : 1-3 hari.
Durasi : 4-8 hari.
Gejala :
- Muntah.
- Diare air.
- Demam ringan.
- Intoleransi laktosa sementara.
Sumber makanan :
- Sayuran.
- Buah.
Tata laksana :
- Suportif.
Etiologi ➡ parasit entamoeba hystolytica.
Onset : 2 hari-4 minggu.
Durasi : minggu-bulan.
Gejala :
- Diare (sering berdarah).
- Peningkatan peristaltik usus.
- Nyeri perut bawah.
Sumber makanan :
- Air.
- Makanan mentah.
Tata laksana :
- Metronidazole 750 mg PO TID 5-10 hari.
Etiologi ➡ parasit giardia lamblia.
Onset : 1-2 minggu.
Durasi : hari-minggu.
Gejala :
- Diare.
- Keram perut.
- Kembung.
Sumber makanan :
- Air.
- Makanan mentah.
Tata laksana :
- Metronidazole 250-750 mg PO TID 7-10 hari.
Etiologi ➡ parasit cyclospora.
Onset : 1 minggu.
Durasi : dapat berulang dalam beberapa minggu-bulan.
Gejala :
- Diare air.
- Nafsu makan menurun.
- Penurunan berat badan.
- Nyeri/keram perut.
- Kembung.
- Mual.
- Lelah.
Sumber makanan :
- Sayuran mentah.
- Buah.
Tata laksana :
- TMP-SMX 160/800 PO BID 7-10 hari.
Diagnosa.
Diagnosis penyebab food poisoing dapat diketahui dari :
- Pemeriksaan kultur feses atau polymerase chain reaction (PCR).
- Pemeriksaan sederhana fecalisis digunakan untuk mencari keberadaan pathogen (telur, kista, parasit).
- Melihat adanya leukosit dan eritrosit di feses.
Pemeriksaan penunjang, antara lain :
- Pemeriksaan darah lengkap.
- C-reactive protein.
- Pemeriksaan fungsi ginjal.
- Pemeriksaan fungsi hati.
- Urinalisis.
- Kultur darah.
- Pemeriksaan radiografi abdomen.
- Anoskopi.
- Endoskopi dapat dilakukan pada beberapa kasus dengan etiologi yang dicurigai.
Tata laksana.
Manajemen food poisoning dibagi menjadi tiga, antara lain :
- Simtomatik.
- Dehidrasi.
- Antibiotik Empirik & Spesifik.
Simtomatik.
Tata laksana simtomatik bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul. Pemberian obat antidiare, seperti :
- Antimotilitas (c:loperamide).
- Antikolinergik.
- Adsorben.
- Pada pasien dengan muntah, dapat diberikan antiemetik.
Dehidrasi.
- Dehidrasi ringan sampai sedang akibat diare perlu diberikan rehidrasi oral (oralit).
- Pada kondisi dehidrasi berat, pasien perlu dirawat dan dibantu dengan rehidrasi secara parenteral.
Antibiotik Empirik.
Sebagian besar diare disebabkan oleh virus, sehingga tidak membutuhkan antibiotik. Antibiotik diberikan hanya jika terdapat gejala infeksi, seperti :
- Demam.
- Hematokezia.
- Leukosit di fecalisis.
Jika gejala menetap lebih dari 1 minggu atau gejala berat (diare > 8 kali per hari), pasien perlu dirawat di rumah sakit. Penggunaan antibiotik pada kasus diare akibat virus dapat menyebabkan efek samping dan infeksi bakteri clostridium difficile (colitis).
- Ciprofloxacin 500 mg PO BID 3 hari atau 750 mg PO SD.
- Levofloxacin 500 mg PO 3 hari.
- Azithromycin 1000 mg PO SD.
Catatan :
- PO : per os.
- SD : single dose.
- BID : bis in die/2 kali sehari.
Antibiotik Spesifik.
Jika etiologi spesifik telah diketahui, maka pengobatan antibiotik harus disesuaikan.
Comments
Post a Comment