Kriteria diagnosis.
Hepatitis B kronik ➡
- HBsAg seropositif > 6 bulan.
- DNA HBV serum > 20.000 IU/mL (nilai yang lebih rendah 2.000-20.000 IU/mL ditemukan pada HBeAg negatif).
- Peningkatan Alanine aminotransferase (ALT) yang presisten maupun intermiten.
- Biopsi hati yang menunjukkan hepatitis kronik dengan derajat nekroinflamasi sedang hingga berat.
Hepatitis B Virus (HBV) |
Pasien inaktif ➡
- HBsAg seropositif > 6 bulan.
- HBeAg (-), anti-HBe (+).
- Alanine aminotransferase (ALT) serum dalam batas normal.
- DNA HBV < 2.000-20.000 IU/mL.
- Biopsi hati yang tidak menunjukkan inflamasi yang dominan.
Resolved hepatitis infection ➡
- Riwayat infeksi Hepatitis B atau adanya anti-HBc dalam darah.
- HBsAg (-).
- DNA HBV serum yang tidak terdeteksi.
- Alanine aminotransferase (ALT) serum dalam batas normal.
Komplikasi Hepatitis B.
Komplikasi yang umum terjadi pada Hepatitis B, antara lain :
- Serosis hati.
- Dikompensasi hepatik.
- Hepatocelullar Carcinoma (HCC).
Level HBV DNA > 2.000 IU/mL menjadi faktor risiko terjadinya progresi penyakit menjadi sirosis dan Hepatocelullar Carcinoma (HCC).
Tata laksana.
Indikasi terapi Hepatitis B, berdasarkan hal berikut :
- Level DNA HBV.
- Status HBeAg.
- Level alanine aminotransferase (ALT).
- Gambaran histologis liver.
Tata laksana Hepatitis B dengan HBeAg (+).
- HBeAg positif ➡ DNA HBV < 2 × 10⁴ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) normal ➡ tidak diberikan pengobatan ➡ pantau DNA HBV, HBeAg dan Alanine aminotransferase (ALT).
- HBeAg positif ➡ DNA HBV ≥ 2 × 10⁴ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) normal ➡ tidak diberikan pengobatan ➡ pantau DNA HBV, HBeAg dan Alanine aminotransferase (ALT) ➡ pertimbangkan biopsi hepar atau pemeriksaan fibrosis non invasif pada pasien ≥ 30 tahun atau < 30 tahun dengan riwayat karsinoma hepatoselular atau sirosis dalam keluarga ➡ bila terdapat inflamasi atau fibrosis derajat sedang atau lebih, berikan terapi.
- HBeAg positif ➡ DNA HBV ≥ 2 × 10⁴ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) 1-2 × batas atas normal ➡ tidak diberikan pengobatan ➡ pantau DNA HBV, HBeAg dan Alanine aminotransferase (ALT) ➡ pertimbangkan biopsi hepar atau pemeriksaan fibrosis non invasif pada pasien ≥ 30 tahun atau < 30 tahun dengan riwayat karsinoma hepatoselular atau sirosis dalam keluarga ➡ bila terdapat inflamasi atau fibrosis derajat sedang atau lebih, berikan terapi.
- HBeAg positif ➡ DNA HBV ≥ 2 × 10⁴ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) 2-5 × batas atas normal ➡ pengobatan diberikan bila kenaikan Alanine aminotransferase (ALT) menetap > 3 bulan atau terdapat risiko dekompensasi ➡ respon ➡ pantau DNA HBV, HBeAg dan Alanine aminotransferase (ALT) 1-3 bulan setelah terapi.
- HBeAg positif ➡ DNA HBV ≥ 2 × 10⁴ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) > 5 × batas atas normal ➡ terdapat indikasi mulai terapi ➡ bila DNA HBV < 2 × 10⁵ IU/mL dan tidak ada tanda dekompensasi, dapat dipantau 3-6 bulan untuk timbulnya serokonversi spontan HBeAg ➡ tidak respon ➡ pertimbangkan strategi terapi lain.
Tata laksana Hepatitis B dengan HBeAg (-).
- HBeAg negatif ➡ DNA HBV < 2 × 10³ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) normal ➡ tidak diberikan pengobatan ➡ pantau DNA HBV dan Alanine aminotransferase (ALT).
- HBeAg negatif ➡ DNA HBV ≥ 2 × 10³ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) normal ➡ tidak diberikan pengobatan ➡ pantau DNA HBV dan Alanine aminotransferase (ALT) ➡ pertimbangkan biopsi hepar atau pemeriksaan fibrosis non invasif pada pasien ≥ 30 tahun atau < 30 tahun dengan riwayat karsinoma hepatoselular atau sirosis dalam keluarga ➡ bila terdapat inflamasi atau fibrosis derajat sedang atau lebih, berikan terapi.
- HBeAg negatif ➡ DNA HBV ≥ 2 × 10³ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) 1-2 × batas atas normal ➡ tidak diberikan pengobatan ➡ pantau DNA HBV dan Alanine aminotransferase (ALT) ➡ pertimbangkan biopsi hepar atau pemeriksaan fibrosis non invasif pada pasien ≥ 30 tahun atau < 30 tahun dengan riwayat karsinoma hepatoselular atau sirosis dalam keluarga ➡ bila terdapat inflamasi atau fibrosis derajat sedang atau lebih, berikan terapi.
- HBeAg negatif ➡ DNA HBV ≥ 2 × 10³ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) > 2 batas atas normal ➡ pengobatan diberikan bila kenaikan Alanine aminotransferase (ALT) menetap > 3 bulan atau terdapat risiko dekompensasi ➡ respon ➡ pantau DNA HBV dan Alanine aminotransferase (ALT) 1-3 bulan setelah terapi.
- HBeAg negatif ➡ DNA HBV ≥ 2 × 10³ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) > 2 batas atas normal ➡ pengobatan diberikan bila kenaikan Alanine aminotransferase (ALT) menetap > 3 bulan atau terdapat risiko dekompensasi ➡ tidak respon ➡ pantau untuk respon tertunda atau pertimbangkan strategi terapi lain.
Catatan :
Surveillans karsinoma hepatoselular dengan USG maupun alfa fetoprotein tiap 6 bulan bagi kelompok risiko tinggi.
Tata laksana Hepatitis B pada pasien sirosis hati.
- Sirosis hati ➡ kompensata ➡ DNA HBV < 2 × 10³ IU/mL ➡ pantau DNA HBV, HBeAg dan Alanine aminotransferase (ALT) setiap 6 bulan.
- Sirosis hati ➡ kompensata ➡ DNA HBV ≥ 2 × 10³ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) ≥ 5 × batas atas normal ➡ Ya ➡ terapi dengan analog nukleostida.
- Sirosis hati ➡ kompensata ➡ DNA HBV ≥ 2 × 10³ IU/mL ➡ Alanine aminotransferase (ALT) ≥ 5 × batas atas normal ➡ Tidak ➡ terapi dengan analog nukleostida atau interferon.
- Sirosis hati ➡ dekompensata ➡ (terapi suportif) ➡ terapi dengan analog nukleostida | pertimbangkan transplantasi hati.
Catatan :
Surveillans karsinoma hepatoselular dengan USG maupun alfa fetoprotein tiap 6 bulan.
Comments
Post a Comment