Transposisi arteri besar adalah kelainan letak dari aorta dan arteri pulmonalis. Dalam keadaan normal, aorta berhubungan dengan ventrikel kiri jantung dan arteri pulmonalis berhubungan dengan ventrikel kanan jantung.
Pada transposisi arteri besar yang terjadi adalah kebalikannya. Aorta terletak di ventikel kanan jantung dan arteri pulmonalis terletak di ventrikel kiri jantung.
Darah dari seluruh tubuh yang kekurangan oksigen akan mengalir ke dalam aorta dan kembali dialirkan ke seluruh tubuh. Sedangkan darah yang berasal dari paru-paru dan kaya akan oksigen akan kembali dialirkan ke paru-paru.
Transposisi arteri besar termasuk dalam kelompok kelainan jantung sianotik : dimana terjadi pemompaan darah yang kekurangan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga menyebabkan sianosis (kulit menjadi ungu kebiruan) dan sesak nafas.
Bayi dengan kelainan transposisi arteri besar, setelah lahir hanya dapat bertahan sebentar saja karena terdapat lubang di antara atrium kiri dan kanan yang disebut foramen ovale.
Foramen ovale dalam keadaan normal ditemukan pada bayi ketika lahir. Dengan adanya lubang ini, sejumlah kecil darah yang kaya akan oksigen akan mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan dan ke aorta sehingga mampu memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen, sehingga bayi tetap hidup.
Penyebab.
Penyebab kelainan jantung bawaan tidak diketahui secara pasti.
Faktor prenatal (sebelum bayi lahir) yang berhubungan dengan transposisi arteri besar adalah :
- Rubella (campak Jerman).
- Infeksi virus pada ibu hamil.
- Nutrisi buruk selama kehamilan.
- Ibu yang mengkonsumsi alkohol.
- Usia ibu > 40 tahun.
- Ibu menderita diabetes.
- Kasus transposisi arteri besar terjadi pada 40 dari 100.000 bayi.
- Kelainan transposisi arteri besar merupakan kelainan jantung sianotik yang sering ditemukan pada minggu pertama kehidupan bayi.
Gejala.
- Sianosis.
- Sesak nafas.
- Bayi tidak mau makan/minum susu.
Diagnosa.
- Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
- Pemeriksaan dengan stetoskop akan terdengar murmur (bunyi jantung abnormal).
- Rontgen dada.
- Kateterisasi jantung.
- EKG.
- Ekokardiogram.
Pengobatan.
- Pembedahan : untuk memperbaiki transposisi arteri besar.
- Sebelum pembedahan dilakukan, perlu diberikan prostaglandin agar duktus arteriosus tetap terbuka.
- Pada kasus yang dialami oleh beberapa bayi perlu dilakukan pelebaran foramen ovale dengan selang yang pada ujungnya terpasang balon, agar darah yang kaya oksigen lebih banyak masuk ke aorta.
Dua jenis pembedahan utama untuk memperbaiki transposisi arteri besar :
- Membuat terowongan di antara atrium. Dengan cara ini, darah yang kaya oksigen akan mengalir ke ventrikel kanan lalu masuk ke aorta, sedangkan darah yang kekurangan oksigen akan mengalir ke ventrikel kiri dan masuk ke dalam arteri pulmonalis. Pembedahan ini disebut atrial switch atau venous switch, atau prosedur Mustard maupun prosedur Senning.
- Pembedahan arterial switch : aorta dan arteri pulmoner dikembalikan ke posisinya yang normal. Aorta dihubungkan dengan ventrikel kiri dan arteri pulmonalis dihubungkan dengan ventrikel kanan. Arteri koroner yang membawa darah kaya oksigen sebagai sumber energi bagi otot jantung, juga kembali disambungkan dengan aorta yang baru.
Comments
Post a Comment