Skip to main content

Stenosis Katup Mitral

Stenosis katup mitral adalah penyempitan lubang katup mitral yang menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri.


Penyebab. 
  • Stenosis katup mitral disebabkan oleh demam rematik.
  • Stenosis katup mitral terjadi terutama pada orang tua yang pernah menderita demam rematik pada masa anak-anak dan tidak mendapatkan antibiotik.
  • Jika penyebabnya demam rematik, daun katup mitral sebagian bergabung menjadi satu.
  • Stenosis katup mitral merupakan kelainan bawaan. Bayi yang lahir dengan kelainan ini jarang dapat bertahan hidup > usia 2 tahun, kecuali jika telah menjalani pembedahan.
  • Miksoma : tumor jinak di atrium kiri.
  • Bekuan darah dapat menyumbat aliran darah ketika melewati katup mitral dan menyebabkan efek yang sama seperti stenosis katup mitral.
Gejala. 
  • Jika stenosisnya berat, tekanan darah di dalam atrium kiri dan tekanan darah di dalam vena paru-paru meningkat, sehingga terjadi gagal jantung, dimana cairan tertimbun di dalam paru-paru (edema pulmoner).
  • Wanita dengan stenosis katup mitral yang berat saat hamil, dapat mengalami gagal jantung yang berkembang cepat.
  • Penderita yang mengalami gagal jantung mudah merasakan lelah dan sesak nafas.
  • Awalnya sesak nafas terjadi saat melakukan aktivitas, tetapi kemudian sesak akan timbul meski dalam keadaan istirahat.
  • Sebagian penderita akan merasa lebih nyaman saat berbaring dan disangga beberapa buah bantal atau duduk tegak.
  • Warna semu kemerahan di pipi.
  • Tekanan tinggi pada vena paru-paru dapat menyebabkan vena atau kapiler pecah dan terjadi perdarahan ringan atau berat ke dalam paru-paru.
  • Pembesaran atrium kiri dapat mengakibatkan fibrilasi atrium, yaitu denyut jantung menjadi cepat dan tidak teratur.
Diagnosa. 
  • Pemeriksaan stetoskop akan terdengar murmur jantung yang khas ketika darah mengalir melalui katup yang menyempit dari atrium kiri.
  • Tidak seperti katup normal yang membuka tanpa suara, pada kelainan ini katup sering menimbulkan bunyi gemertak ketika membuka untuk mengalirkan darah ke dalam ventrikel kiri.
Diagnosis diperkuat dengan pemeriksaan :
  • Elektrokardiografi.
  • Rontgen dada : menunjukkan pembesaran atrium.
  • Ekokardiografi : teknik penggambaran jantung dengan menggunakan gelombang ultrasonik. 
  • Kadang dilakukan kateterisasi jantung untuk menentukan luas dan jenis penyumbatan. 
Pengobatan. 
Obat-obatan yang dapat memperlambat denyut jantung dan membantu mengendalikan fibrilasi atrium, seperti :
  • Beta-blocker : Acebutolol, Metoprolol, Propranolol, Metoprolol Suksinat, Atenolol, Bisoprolol.
  • Digoxin.
  • Amiodarone.
  • Diltiazem.
  • Heparin.
  • Verapamil. 
  • Digoxin : dapat memperkuat denyut jantung jika terjadi gagal jantung. 
  • Diuretik (Furosemid) : dapat mengurangi tekanan darah dalam paru-paru dengan cara mengurangi volume sirkulasi darah.
  • Jika terapi obat tidak dapat mengurangi gejala secara maksimal, perlu dilakukan perbaikan atau penggantian katup.
Pada prosedur valvuloplasti balon :
  • Lubang katup diregangkan. 
  • Kateter yang pada ujungnya terpasang balon, dimasukkan melalui vena menuju ke jantung. 
  • Ketika berada di dalam katup, balon digelembungkan dan akan memisahkan daun katup yang menyatu.
  • Pemisahan daun katup yang menyatu juga dapat dilakukan melalui pembedahan.
  • Jika kerusakan katupnya terlalu parah, dapat diganti dengan katup mekanik atau katup yang sebagian dibuat dari katup babi.
  • Sebelum menjalani berbagai tindakan gigi atau pembedahan, pasien diberikan antibiotik untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi katup jantung.
Pencegahan. 
Stenosis katup mitral dapat dicegah dengan mencegah terjadinya demam rematik, yaitu penyakit pada usia anak-anak yang terjadi setelah strep throat (infeksi tenggorokan oleh streptokokus) yang tidak diobati.


Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.