Skip to main content

Sindrom Klinefelter

Sindroma Klinefelter adalah kelahiran bayi laki-laki dengan kelebihan 1 kromosom X (digambarkan sebagai 47,XXY).


Kromosom. 
  • Pria dan wanita normalnya memiliki 2 kromosom seks. 
  • Wanita mendapatkan 2 kromosom X : 1 dari ibu dan 1 dari ayah. Kromosom (XX).
  • Pria mendapatkan 1 kromosom X dari ibu dan 1 kromosom Y dari ayah. Kromosom (XY). 
Pria dengan sindrom Klinefelter memiliki kelebihan kromosom X, sehingga memiliki 3 kromosom seks. yaitu 2 kromosom X dan 1 kromosom Y. Kromosom (XXY). 

Kasus sindrom Klinefelter ditemukan pada 1 di antara 700 bayi baru lahir.

Penyebab. 
Penyebab Sindrom Klinefelter tidak diketahui.

Gejala.
  • Ginekomastia : pembesaran buah dada.
  • Rambut wajah dan rambut tubuh sangat jarang dan tipis.
  • Bentuk tubuh lebih bundar.
  • Testis (buah zakar) kecil dan tidak mampu menghasilkan sperma.
  • Mudah mengalami obesitas. 
  • Memiliki tubuh tinggi.
  • Tidak terjadi keterbelakangan mental, tetapi banyak yang mengalami gangguan berbahasa.
  • Pada anak-anak, mereka mengalami keterlambatan bicara dan kesulitan dalam membaca dan menulis. Pengobatan gangguan berbahasa harus dilakukan pada awal masa anak-anak. 

Diagnosa. 
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil analisa kromosom (kariotip).

Diagnosis ditegakkan pada saat :
  • Bayi masih berada dalam kandungan.
  • Melalui pemeriksaan amniosintesis : analisa cairan ketuban. 
  • Prosedur ini tidak dilakukan secara rutin, tetapi hanya dilakukan jika terdapat riwayat keluarga dengan kelainan genetik atau jika usia ibu lebih dari 35 tahun.
  • Pada awal masa anak-anak. Jika seorang anak laki-laki terlambat berbicara dan mengalami kesulitan membaca dan menulis. 
  • Anak laki-laki dengan (X,X,Y) tampak lebih tinggi, kurus, pasif dan pemalu.
  • Remaja laki-laki yang merasa malu ketika menyadari bahwa payudaranya agak membesar. 
  • Pada orang dewasa, diagnosis dilakukan akibat mengalami kemandulan.
  • Pemeriksaan fisik : testis tampak lebih kecil. 
  • Untuk memperkuat diagnosis sindrom Klinefelter dilakukan pemeriksaan kadar hormon gonadotropin.

Pengobatan. 
  • Efek utama dari sindrom Klinefelter adalah pada fungsi testis. Testis berfungsi menghasilkan hormon pria testosteron dan jumlah hormon ini pada penderita sindroma Klinefelter sangat menurun. Saat pasien berusia 10-12 tahun, harus dilakukan pengukuran testosteron dalam darah secara periodik (setiap tahun). Jika kadarnya rendah (tidak terjadi perubahan seksual pada masa pubertas) atau jika timbul gejala yang disebabkan oleh gangguan metabolisme hormon, maka dilakukan pengobatan dengan pemberian hormon testosteron.
  • Yang paling sering digunakan adalah depotestosteron : merupakan hormon testosteron sintetis. Disuntikkan 1 kali/bulan. 
  • Sejalan dengan bertambahnya usia penderita, bertahap dosisnya perlu ditingkatkan dan diberikan lebih sering.
Tujuan pengobatan adalah perkembangan fisik dan seksual yang normal berupa :
  • Pertumbuhan rambut kemaluan.
  • Penambahan ukuran penis dan skrotum (kantung zakar).
  • Pertumbuhan janggut.
  • Suara menjadi lebih besar.
  • Otot lebih berisi dan kuat.
Fungsi lain dari terapi hormon testosteron adalah :
  • Pikiran tenang. 
  • Lebih bertenaga.
  • Tremor tangan berkurang.
  • Pengendalian diri menjadi lebih baik.
  • Dorongan seksual lebih besar.
  • Lebih percaya diri.
  • Pria dewasa mampu menjalani fungsi seksual normal (ereksi dan ejakulasi), tetapi tetap tidak mampu menghasilkan sperma dalam jumlah yang normal.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.