Dalam istilah sehari-hari Otitis Media Supuratif Kronik dikenal sebagai congek, yaitu cairan yang keluar dari dalam telinga. Penyakit ini berasal dari Otitis Media Akut stadium perforasi yang terus berlanjut, sekret tetap keluar dari telinga tengah dalam bentuk encer, bening ataupun mukopurulen. Proses hilang timbul atau terus menerus lebih dari 2 minggu dan tetap terjadi perforasi pada membran timpani.
Beberapa faktor yang menyebabkan Otitis Media Akut menjadi Otitis Media Supuratif Kronik adalah :
- Pengobatan terlambat diberikan dan tidak adekuat.
- Virulensi kuman tinggi.
- Daya tahan tubuh lemah.
- Kurang gizi.
- Kurang higienis.
Otitis Media Supuratif Kronik dibagi menjadi 2 tipe :
- Otitis Media Supuratif Kronik tipe benigna : Mukosa, aman.
- Otitis Media Supuratif Kronik tipe maligna : Tulang, bahaya.
Otitis Media adalah infeksi telinga bagian tengah. Infeksi disertai dengan pengeluaran cairan (dapat bening atau keruh) dari liang telinga sehingga disebut supuratif. Istilah kronik digunakan apabila penyakit ini terjadi secara hilang timbul atau menetap selama 2 bulan atau lebih.
Penyebab.
Kuman penyebab Otitis Media Supuratif Kronik, antara lain :
- Kuman Staphylococcus aureus (26%).
- Pseudomonas aeruginosa (19,3%).
- Streptococcus epidermidis (10,3%).
- Kuman gram positif lain (18,1%).
- Kuman gram negatif lain (7,8%).
Gambaran klinik.
- Infeksi telinga terjadi setelah menderita infeksi saluran nafas, misalnya influenza dan sakit tenggorokan.
- Melalui saluran yang menghubungkan antara hidung dan telinga (tuba Auditorius), infeksi saluran napas bagian atas yang tidak diobati dengan baik dapat menjalar sampai ke telinga.
Diagnosa.
- Apabila terjadi kekambuhan setelah sebelumnya terjadi penyembuhan maka disebut mengalami eksaserbasi akut (Acute Exacerbation).
- Pada pemeriksaan telinga adanya gendang telinga yang keruh atau robek.
- Penyakit ini dapat terjadi pada 1 telinga atau dapat mengenai 2 telinga.
Otitis Media Supuratif Kronik tipe benigna (aman) :
- Proses peradangan hanya terbatas pada mukosa.
- Perforasi membran timpani terletak di sentral.
- Jarang menimbulkan komplikasi berbahaya.
Otitis Media Supuratif Kronik tipe maligna (bahaya) :
- Proses peradangan mengenai tulang.
- Perforasi membran timpani terletak di attic atau marginal dan tampak kolesteatoma.
- Terlihat adanya abses, fistula retroaurikuler, polip atau jaringan granulasi di liang telinga yang berasal dari telinga tengah.
- Terdapat sekret purulen berbau busuk.
- Otitis Media Supuratif Kronik tipe bahaya dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi intrakranial.
Tata laksana.
Otitis Media Supuratif Kronik tipe benigna (aman) :
- Bila aktif, berikan cuci telinga berupa solutio H2O2 3 %, 2-3 kali.
Antibiotika selama 7 hari.
Ampisilin :
- Dewasa 500 mg 4 × sehari.
- Anak 25 mg/KgBB 4 × sehari.
Amoksilin :
- Dewasa 500 mg 3 × sehari.
- Anak 10 mg/KgBB 3 × sehari.
Eritromisin :
- Dewasa 500 mg 4 × sehari.
- Anak 10 mg/KgBB 4 × sehari.
- Antihistamin apabila ada tanda-tanda alergi.
- Sarankan agar tidak berenang dan tidak mengorek telinga.
- Jika selama 2 bulan tidak kering atau hilang timbul, rujuk ke dokter spesialis THT.
Apabila tidak memungkinkan dirujuk ke dokter spesialis THT, lakukan terapi sebagai berikut :
- Berikan cuci telinga berupa Solutio H2O2 3%, 2-3 kali.
Antibiotik selama 14 hari.
Ampisilin :
- Dewasa 500 mg 4 × sehari.
- Anak 25 mg/KgBB 4 × sehari.
Amoksilin :
- Dewasa 500 mg 3 × sehari.
- Anak 10 mg/KgBB 3 × sehari.
Eritromisin :
- Dewasa 500 mg 4 × sehari.
- Anak 10 mg/KgBB 4 × sehari.
- Apabila terdapat abses retroaurikuler dilalukan insisi terlebih dahulu dan segera rujuk ke dokter spesialis THT
Comments
Post a Comment