Skip to main content

Osteomilitis

Osteomielitis adalah infeksi tulang yang disebabkan oleh bakteri atau jamur. Jika tulang terinfeksi, bagian sumsum tulang akan membengkak, pembengkakan jaringan sumsum menekan dinding sebelah luar tulang yang keras, maka pembuluh darah di dalam sumsum menjadi tertekan dan menyebabkan berkurangnya aliran darah ke tulang. Tanpa pasokan darah yang cukup, bagian dari tulang bisa mati. Infeksi dapat menyebar keluar tulang dan membentuk abses (kumpulan nanah) di jaringan lunak sekitarnya, misalnya di otot.


Penyebab. 
Tulang dapat mengalami infeksi melalui :
Aliran darah :
  • Aliran darah bisa membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang.
  • Infeksi biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan (pada anak-anak) dan di tulang belakang (pada dewasa).
  • Orang yang menjalani dialisa ginjal.
  • Penyalahgunaan obat suntik ilegal rentan terhadap infeksi tulang belakang (osteomielitis vertebral).
  • Infeksi dapat terjadi jika sepotong logam telah ditempelkan pada tulang, seperti yang terjadi pada perbaikan panggul atau patah tulang lainnya.
  • Bakteri yang menyebabkan tuberkulosis dapat menginfeksi tulang belakang (penyakit Pott).

Penyebaran langsung :
  • Organisme dapat memasuki tulang secara langsung melalui patah tulang terbuka.
  • Selama pembedahan tulang atau dari benda yang tercemar yang menembus tulang.
  • Infeksi pada sendi buatan dapat menyebar ke tulang di dekatnya.
  • Infeksi pada jaringan lunak di sekitar tulang dapat menyebar ke tulang setelah beberapa hari atau minggu.
  • Infeksi jaringan lunak dapat timbul di daerah yang mengalami kerusakan karena cidera.
  • Terapi penyinaran kanker.
  • Ulkus di kulit yang disebabkan jeleknya pasokan darah.
  • Diabetes. 
  • Infeksi pada sinus, rahang atau gigi dapat menyebar ke tulang tengkorak.
Gejala. 
  • Demam.
  • Nyeri pada tulang yang terinfeksi. Daerah di atas tulang bisa mengalami luka dan membengkak.
  • Pergerakan menimbulkan nyeri.
  • Infeksi tulang belakang timbul secara bertahap, menyebabkan nyeri punggung dan nyeri tumpul jika disentuh. 
  • Nyeri akan memburuk jika penderita kurang istirahat.
  • Infeksi tulang yang disebabkan infeksi jaringan lunak atau berasal dari penyebaran langsung, menyebabkan nyeri dan pembengkakan di atas tulang.
  • Abses bisa terbentuk di jaringan sekitarnya.
  • Penderita yang mengalami infeksi pada sendi buatan atau anggota gerak memiliki nyeri yang menetap di daerah tersebut.
  • Jika infeksi tulang tidak berhasil diobati, dapat terjadi osteomielitis menahun (osteomielitis kronis).
  • Kadang infeksi tidak terdeteksi selama bertahun-tahun dan tidak menimbulkan gejala. 
  • Osteomielitis menahun menyebabkan nyeri tulang, infeksi jaringan lunak diatas tulang yang berulang dan pengeluaran nanah dari kulit.
  • Pengeluaran nanah terjadi jika nanah dari tulang yang terinfeksi menembus permukaan kulit dan saluran sinus terbentuk dari tulang menuju kulit.
Diagnosa.
  • Mengetahui gejala.
  • Pemeriksaan fisik.
  • Scaning tulang dengan teknetium : area yang terinfeksi menunjukkan kelainan, kecuali pada anak-anak. Kondisi ini tidak akan muncul pada foto rontgen sampai lebih dari 3 minggu setelah gejala pertama timbul.
  • CT scan dan MRI. 
  • Pemeriksaan darah, nanah, cairan sendi, tulang : untuk mengetahui bakteri penyebabnya. 
  • Untuk infeksi tulang belakang, diambil contoh sumsum tulang menggunakan jarum atau melalui pembedahan.
Pengobatan. 
  • Infeksi tulang melalui aliran darah, pengobatan paling efektif adalah antibiotik.
  • Jika bakteri penyebabnya tidak diketahui, maka antibiotik akan efektif untuk melawan staphylococcus aureus (bakteri yang paling sering menjadi penyebabnya).
  • Antibiotik diberikan melalui pembuluh darah, selanjutnya diberikan per-oral (ditelan) selama 4-6 minggu.
  • Jika infeksi bisa ditemukan pada stadium awal, tidak diperlukan pembedahan. 
  • Abses memerlukan pembedahan untuk mengeluarkan nanahnya.
  • Penderita infeksi tulang belakang mendapatkan antibiotik selama 6-8 minggu. 
  • Diperlukan pembedahan untuk mengeringkan abses atau untuk menstabilkan tulang belakang yang terinfeksi. 
  • Jika infeksi tulang berasal dari jaringan lunak di dekatnya, pengobatan akan lebih kompleks. 
  • Semua jaringan dan tulang yang mati diangkat melalui pembedahan lalu diganti dengan tulang, otot atau kulit yang sehat.
  • Antibiotik diberikan beberapa minggu sebelum pembedahan, sehingga sendi buatan yang terinfeksi tersebut bisa diangkat dan digantikan oleh sendi buatan yang baru.
  • Pengobatan bisa gagal dan infeksi berlanjut, sehingga diperlukan pembedahan untuk menggabungkan sendi atau mengamputasi anggota gerak yang terkena.
  • Infeksi yang menyebar dari ulkus di kaki karena pasokan darah yang buruk atau karena kencing manis, melibatkan sejumlah bakteri dan sulit untuk diobati hanya dengan antibitotik saja, diperlukan pembedahan untuk mengangkat tulang yang terinfeksi.
Antibiotik yang digunakan, antara lain :
  • Nafcillin.
  • Ceftriaxone.
  • Cefazolin.
  • Ciprofloxacin.
  • Ceftazidime.
  • Clindamycin.
  • Vancomycin.
  • Linezolid. 


Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.