Skip to main content

Penyakit Herpes Zoster

Penyakit Herpes Zoster adalah penyakit yang menyerang saraf perifer atau saraf tepi.



Penyebab. 
Herpes zoster disebabkan oleh virus varicella zoster yang tinggal di ganglia paraspinal sesudah infeksi varicella.

Gambaran Klinis. 
  • Mula-mula penderita mengalami demam atau panas.
  • Rasa nyeri yang terbatas pada satu sisi tubuh.
  • Terjadi paling sering pada badan atau wajah, jarang pada ekstremitas.
  • Kemudian timbul bercak (setiap orang tidak sama), bercak kemerahan di bagian tubuh yang nyeri.
  • Makin hari menyebar dan membesar sampai sebesar biji jagung. 
  • Lama kelamaan mengelupas dan tetap terasa nyeri.
  • Setelah kering (dalam waktu seminggu, 2 atau 3 minggu) dan sembuh, kadang masih menyisakan rasa nyeri. 
  • Sisa-sisa nyeri ada kalanya masih muncul bertahun-tahun kemudian. Keadaan ini disebut nyeri post herpetic. 
  • Apabila pasien menderita demam dan rash terletak di satu dermatom di satu sisi tubuh, penyebabnya mungkin infeksi herpes simpeks.

Diagnosis. 
Vesikel yang berisi cairan jernih di salah satu sisi tubuh.

Tata laksana. 
  1. Pengobatan lebih diarahkan untuk mengurangi gejala, misalnya pemberian obat anti nyeri atau penurun panas atau obat untuk mengurangi rasa gatal pada periode masa penyembuhan.
  2. Hingga kini belum ada obat spesifik. Pemakaian anti virus yang oleh beberapa ahli dikatakan bisa menghilangkan nyeri post herpetic ternyata masih memerlukan penelitian tapi tetap menjadi obat pilihan.
  3. Asiklovir 5 kali 200 – 400 mg sehari selama 7 hari. 
  4. Pasien dengan penurunan sistem imun harus diterapi dengan asiklovir intravena.
  5. Krim asiklovir memiliki efficacy yang terbatas dalam terapi Herpes Zoster.
  6. Antibiotik diberikan bila ada infeksi sekunder, misalnya kulit jadi bernanah atau terkelupas.




Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.