Skip to main content

Obat Vitamin B6

  • Jenis Obat : Suplemen vitamin. 
  • Golongan : Obat bebas (tapi ada beberapa merek yang memerlukan resep dari dokter). 
  • Manfaat : Mengatasi beberapa tipe anemia. Mencegah efek samping pengobatan tertentu. Mengatasi kekurangan vitamin B6. 
  • Dikonsumsi Oleh : Anak-anak dan dewasa. 
  • Nama Lain : Pyridoxine. 
  • Bentuk Obat : Tablet dan kapsul. 

Peringatan. 
  • Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
  • Harap berhati-hati bagi penderita diabetes, karena vitamin B6 mungkin dapat memengaruhi kadar gula darah.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Vitamin B6. 
  • Dosis umum untuk menangani defisiensi vitamin B6 adalah : 2.5-10 mg per hari. Dosis akan disesuaikan dengan tingkap keparahan dan kondisi pasien. 
  • Jangan mengonsumsi lebih dari 10 mg vitamin B6 per hari tanpa pengawasan atau anjuran dari dokter karena bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Mengonsumsi Vitamin B6 dengan Benar. 
  • Baca aturan pakai di kemasan dan jika ada yang tidak jelas, segera hubungi dokter. Jangan mengonsumsi vitamin B6 melebihi dosis yang dianjurkan.
  • Vitamin B6 dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan, dan usahakan untuk mengonsumsinya pada waktu yang sama tiap hari agar tidak lupa dan untuk memaksimalisasi efeknya.
  • Bagi yang tidak sengaja melewatkan jadwal meminum vitamin B6, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat. Namun jangan mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakan dosis vitamin B6 yang diminum berikutnya.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Vitamin B6. 
Vitamin B6 hampir tidak pernah menyebabkan efek samping, terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Salah satu efek samping yang jarang terjadi bisa diakibatkan oleh penggunaan vitamin B6 dalam dosis tinggi secara jangka panjang, berupa masalah sistem saraf, seperti :
  • Kebas.
  • Mati rasa.
  • Kesemutan.
  • Gangguan pada indra peraba.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.