Skip to main content

Obat Vitamin B12

  • Jenis obat : Vitamin. 
  • Golongan : Obat bebas (tapi ada beberapa merek yang memerlukan resep dari dokter). 
  • Manfaat : Mengatasi defisiensi vitamin B12 dan anemia pernisiosa. 
  • Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak. 
  • Nama lain : Cyanocobalamin. 
  • Bentuk obat : Tablet, obat cair untuk diminum, obat suntik, obat semprot hidung. 

Peringatan. 
  • Bagi ibu hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui, diskusikan penggunaan vitamin B12 dengan dokter terlebih dahulu.
  • Harap berhati-hati bagi penderita tekanan darah tinggi, riwayat penyakit kanker, masalah pencernaan, kelainan darah, dan gout.
  • Bagi yang baru saja menjalani operasi jantung, harap berhati-hati ketika mengonsumsi suplemen vitamin B12 karena dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah kembali.
  • Bagi penderita penyakit Leber, jangan mengonsumsi suplemen vitamin B12, suplemen bisa melukai saraf optik dan menyebabkan kebutaan.
  • Bagi orang yang sensitif terhadap cobalt atau cobalamin, jangan mengonsumsi suplemen vitamin B12 ini tanpa ajuran dokter.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Vitamin B12. 
  • Untuk mengatasi defisiensi vitamin B12, diperlukan sebanyak : dosis 125-2.000 mikrogram vitamin B12 tiap hari untuk beberapa waktu. 
  • Dosis dan jangka waktu penggunaan obat akan dokter sesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi kesehatan pasien. Selain itu, dokter juga akan merevisi dosis dan mengubahnya sesuai dengan respons tubuh.
Mengonsumsi Vitamin B12 dengan Benar. 
  • Pastikan untuk membaca informasi pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi vitamin B12. Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
  • Bagi pasien yang lupa mengonsumsi vitamin B12, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis vitamin B12 pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Vitamin B12. 
Vitamin B12 hampir tidak pernah menyebabkan efek samping, terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang sehat. Berikut adalah efek samping yang jarang terjadi namun bisa disebabkan oleh vitamin B12 :
  • Diare. 
  • Tubuh terasa bengkak.
  • Kram otot.
  • Sangat haus.
  • Sering buang air kecil. 

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.