Skip to main content

Obat Valsartan

  • Jenis obat : Antagonis angiotensin II. 
  • Golongan : Obat resep. 
  • Manfaat : Mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi. Mengurangi efek gagal jantung. Melindungi jantung dari kemungkinan komplikasi setelah serangan jantung.
  • Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak. 
  • Bentuk obat : Tablet, kapsul, obat cair untuk diminum. 

Peringatan. 
  • Bagi wanita hamil atau sedang merencanakan kehamilan atau menyusui, jangan mengonsumsi obat ini.
  • Hindari mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat ketika mengonsumsi obat ini.
  • Harap berhati-hati bagi penderita penyakit hati, dehidrasi, gangguan ginjal, baru menjalani transplantasi ginjal, gangguan pada katup atau otot jantung, angioedema, serta aldosteronisme, dalam mengonsumsi obat ini.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Valsartan. 
Sebagai awalan, dokter akan memberikan valsartan dosis efektif rendah, dan meningkatkan dosisnya sesuai reaksi Anda terhadap obat ini. 
  • Untuk menangani hipertensi : dosis umumnya adalah 80-160 mg per hari.
  • Untuk penderita gagal jantung : dosis 80-320 mg per hari. 
  • Untuk yang pernah mengalami serangan jantung : dosis 40-320 mg perhari. Dosis akan disesuaikan dengan kondisi pasien. 
Umumnya dosis tidak akan melebihi 320 mg. Dalam pemakaian obat ini, dosis akan ditingkatkan secara bertahap untuk mencegah efek samping pada tubuh, terutama jantung.

Mengonsumsi Valsartan dengan Benar. 
  • Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi valsartan. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa ijin dokter.
  • Obat ini bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Konsumsi obat ini pada waktu yang sama tiap harinya, cara ini akan membantu Anda mengingat untuk mengonsumsi obat secara teratur. Bicarakan dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi obat yang lain.
  • Khususnya untuk obat cair, kocok botolnya sekitar 10 detik sebelum mengonsumsi obat ini.
  • Selama mengonsumsi obat ini, sebaiknya Anda juga mengikuti saran dokter dalam menjalani perubahan menu makanan dan gaya hidup, seperti menu makanan sehat, tidak merokok, dan membiasakan berolahraga.
  • Bagi pasien yang lupa mengonsumsi valsartan, disarankan untuk segera mengonsumsinya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis valsartan pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Valsartan. 
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek samping yang bisa terjadi adalah :
  • Merasa pusing atau sakit kepala.
  • Penurunan tekanan darah saat berdiri atau berusaha duduk.
  • Gangguan pencernaan.
  • Merasa kelelahan.
Jika efek samping yang terjadi terus berkepanjangan, mengganggu aktivitas atau Anda mengalami reaksi alergi, segera temui dokter atau datangi rumah sakit terdekat.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.

Kasus medis ruam gatal di bawah payudara (Tinea corporis et regio thoracal) dan obatnya

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan sebagai berikut : Ruam di kulit bagian bawah payudara sejak seminggu. Ruam terasa gatal terutama saat berkeringat. Awalnya ruam berukuran kecil dan semakin membesar. Memakai pakaian ketat. Jarang mengganti pakaian saat berkeringat. Riwayat alergi (tidak ada). Riwayat diabetes melitus (tidak ada). Riwayat pemakaian lotion ataupun bedak di area tersebut (tidak ada). Riwayat hamil (tidak ada). Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (tidak ada). Keterangan : pasien telah memakai obat gentamisin krim selama 3 hari namun ruam tidak membaik. Status dermatologi : Terdapat plak eritema berbatas tegas dengan central healing. Diagnosis medis : Tinea corporis et regio thoracal. Untuk membuktikannya bisa dilakukan skin scraping dan diKOH mencari hifa dan spora. Terapi yang diberikan : Loratadin 2 x 1 tab. Mikonazol cream 2 x 1 ue dioles tipis. Obat golongan azole dan diberikan selama...