Skip to main content

Obat Riboflavin

  • Jenis obat : Suplemen Vitamin. 
  • Golongan : Obat bebas (sebagian merek memerlukan resep dokter). 
  • Manfaat : Mengobati defisiensi riboflavin. Mencegah defisiensi riboflavin. Mencegah katarak. Mencegah migrain. 
  • Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak. 
  • Bentuk obat : Tablet dan kapsul. 

Peringatan. 
  • Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dosis suplemen riboflavin dengan anjuran dokter.
  • Bagi penderita obstruksi biliaris (penyumbatan saluran empedu), sirosis hati, dan hepatitis harap berkonsultasi dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi riboflavin. Ketiga kondisi tersebut berisiko mengganggu penyerapan riboflavin oleh tubuh.
  • Jauhi rokok dan minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan riboflavin.
  • Jangan mengonsumsi suplemen riboflavin bersamaan dengan obat apa pun, termasuk produk herba, tanpa petunjuk dari dokter karena dikhawatirkan bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
  • Simpan suplemen riboflavin atau makanan dengan kandungan riboflavin di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung karena cahaya ultraviolet dapat merusak obat ini.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi suplemen riboflavin, segera temui dokter.
Dosis Riboflavin. 
Berikut ini adalah dosis harian riboflavin untuk mencegah defisiensi yang dianjurkan oleh dokter.

Laki-laki :
  • Usia 14 tahun ke atas : 1,3 mg. 
  • Usia 9-13 tahun : 0,9 mg. 
  • Usia 4-8 tahun : 0,6 mg. 
  • Usia 1-3 tahun : 0,5 mg. 
  • Usia 7-12 bulan : 0,4 mg. 
  • Usia 6 bulan ke bawah : 0,3 mg. 
Perempuan :
  • Usia 18 tahun ke atas : 1,1 mg. 
  • Usia 14-18 tahun : 1 mg. 
  • Usia 9-13 tahun : 0,9 mg. 
  • Usia 4-8 tahun : 0,6 mg. 
  • Usia 1-3 tahun : 0,5 mg. 
  • Usia 7-12 bulan : 0,4 mg. 
  • Usia 6 bulan ke bawah : 0,3 mg. 
  • Dosis harian riboflavin untuk mencegah defisiensi yang dianjurkan untuk wanita hamil adalah 1,4 mg, sedangkan untuk wanita menyusui adalah 1,6 mg.
  • Pada orang dewasa yang mengalami defisiensi riboflavin, dosis pengobatan yang dianjurkan adalah 5-30 mg per hari yang dibagi lagi menjadi beberapa jadwal konsumsi.
  • Untuk mencegah katarak, dokter biasanya akan meresepkan 2,6 mg riboflavin per hari. Jika diperlukan, dokter mungkin akan mengombinasikan 3 mg riboflavin dengan 40 mg niacin.
  • Untuk mencegah sakit migrain, dokter biasanya akan meresepkan 400 mg riboflavin per hari selama tiga bulan.
Mengonsumsi Riboflavin Dengan Benar. 
  • Baca aturan pakai yang tertera pada kemasan suplemen riboflavin. Apabila ada yang tidak jelas, silakan tanya dokter. Jangan mengonsumsi suplemen riboflavin melebihi dosis yang dianjurkan.
  • Suplemen riboflavin dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Usahakan untuk mengonsumsinya pada waktu yang sama tiap hari agar tidak lupa, serta untuk memaksimalkan efeknya.
  • Bagi pasien yang lupa mengonsumsi suplemen riboflavin, disarankan segera meminumnya begitu teringat. Jangan menggandakan dosis riboflavin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Riboflavin. 
Riboflavin hampir tidak pernah menyebabkan efek samping. Efek samping mungkin saja terjadi apabila kita mengonsumsi suplemen riboflavin dalam dosis yang besar, yaitu warna urine yang menjadi lebih kuning dari biasanya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.

Kasus medis ruam gatal di bawah payudara (Tinea corporis et regio thoracal) dan obatnya

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan sebagai berikut : Ruam di kulit bagian bawah payudara sejak seminggu. Ruam terasa gatal terutama saat berkeringat. Awalnya ruam berukuran kecil dan semakin membesar. Memakai pakaian ketat. Jarang mengganti pakaian saat berkeringat. Riwayat alergi (tidak ada). Riwayat diabetes melitus (tidak ada). Riwayat pemakaian lotion ataupun bedak di area tersebut (tidak ada). Riwayat hamil (tidak ada). Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (tidak ada). Keterangan : pasien telah memakai obat gentamisin krim selama 3 hari namun ruam tidak membaik. Status dermatologi : Terdapat plak eritema berbatas tegas dengan central healing. Diagnosis medis : Tinea corporis et regio thoracal. Untuk membuktikannya bisa dilakukan skin scraping dan diKOH mencari hifa dan spora. Terapi yang diberikan : Loratadin 2 x 1 tab. Mikonazol cream 2 x 1 ue dioles tipis. Obat golongan azole dan diberikan selama...