Skip to main content

Obat Propofol

  • Jenis obat : Obat anestesi (bius). 
  • Golongan : Obat resep. 
  • Manfaat : Induksi anestesi umum. Pemeliharaan anestesi umum. Obat penenang bagi pasien dalam perawatan intensif. 
  • Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak. 
  • Bentuk : Cairan dalam bentuk ampul. 

Peringatan. 
  • Sesuaikan penggunaan propofol pada wanita yang sedang hamil, menyusui, anak-anak, serta pasien berusia lanjut dengan petunjuk dokter.
  • Tidak untuk anak di bawah satu bulan.
  • Penderita batuk rejan dan penderita gangguan fungsi pernapasan.
  • Penderita gangguan fungsi jantung.
  • Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal.
  • Pasien dalam kondisi fisik yang lemah (hipovolemia).
  • Penderita yang sensitif atau memiliki alergi terhadap propofol, obat-obatan atau makanan tertentu, bahan pengawet, bahan pewarna, dan hewan.
  • Penderita yang sedang menjalani perawatan lain pada waktu yang sama, termasuk terapi suplemen, pengobatan herba, atau pengobatan pelengkap lainnya.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis saat menggunakan propofol.
Dosis Propofol. 
  • Induksi anestesi umum (dewasa < 55 tahun) : dosis 1,5-2,5 mg/kg BB, diberikan dalam kecepatan 40 mg/10 detik.
  • Pemeliharaan anestesi umum : dosis 4-12 mg/kg BB/jam.
  • Obat penenang bagi pasien dalam perawatan intensif : dosis 0,3-4 mg/kg BB/jam.
Dosis propofol harus disesuaikan berdasarkan usia pada pasien anak. Dosis akan dikurangi bagi pasien lansia.

Mengonsumsi Propofol dengan Benar. 
  • Propofol bukanlah obat pereda rasa sakit sehingga obat jenis pereda sakit mungkin digunakan bersamaan dengan obat ini. Propofol tidak direkomendasikan untuk digunakan pada prosedur bedah Caesar. Propofol juga tidak direkomendasikan untuk digunakan pada pasien anak yang berada dalam kondisi kritis dan pasien lansia karena dapat meningkatkan efek samping hingga berujung pada kematian.
  • Ikuti petunjuk penggunaan yang diberikan dokter atau keterangan yang tertera pada kemasan obat karena dosis dapat berbeda-beda menyesuaikan dengan kondisi pasien. Perhatikan dan ketahui juga informasi mengenai efek samping propofol.
  • Tidak disarankan untuk mengendarai atau mengoperasikan kendaraan atau mesin paling tidak satu jam setelah pemberian propofol karena dapat membahayakan keselamatan Anda.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Propofol dengan Benar. 
Sama seperti obat-obat lain, propofol juga berpotensi menyebabkan efek samping, salah satunya adalah rasa perih pada area bekas suntikan. 

Beberapa efek samping lain yang dapat terjadi antara lain :
  • Mual.
  • Gemetar.
  • Muntah.
  • Sakit kepala.
  • Kemerahan pada kulit wajah pasien anak.
  • Detak jantung tidak beraturan.
  • Gangguan pernapasan, terutama saat tidur.
  • Kejang.
  • Infeksi.
  • Tekanan darah berkurang.
  • Kecanduan.
  • Gangguan berupa pergerakan tubuh yang abnormal dan tidak disengaja (dystonia).
  • Priapisme.
  • Terhentinya pernapasan. 
Segera beri tahu dokter jika Anda merasakan gejala-gejala di atas maupun gejala-gejala lain yang Anda curigai berhubungan dengan propofol.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.

Kasus medis ruam gatal di bawah payudara (Tinea corporis et regio thoracal) dan obatnya

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan sebagai berikut : Ruam di kulit bagian bawah payudara sejak seminggu. Ruam terasa gatal terutama saat berkeringat. Awalnya ruam berukuran kecil dan semakin membesar. Memakai pakaian ketat. Jarang mengganti pakaian saat berkeringat. Riwayat alergi (tidak ada). Riwayat diabetes melitus (tidak ada). Riwayat pemakaian lotion ataupun bedak di area tersebut (tidak ada). Riwayat hamil (tidak ada). Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (tidak ada). Keterangan : pasien telah memakai obat gentamisin krim selama 3 hari namun ruam tidak membaik. Status dermatologi : Terdapat plak eritema berbatas tegas dengan central healing. Diagnosis medis : Tinea corporis et regio thoracal. Untuk membuktikannya bisa dilakukan skin scraping dan diKOH mencari hifa dan spora. Terapi yang diberikan : Loratadin 2 x 1 tab. Mikonazol cream 2 x 1 ue dioles tipis. Obat golongan azole dan diberikan selama...