Regurgitasi adalah kondisi naiknya makanan atau asam lambung lewat kerongkongan tanpa disertai rasa mual dan kontraksi otot perut. Pada bayi, kondisi tersebut dikenal dengan istilah gumoh. Ketika bayi gumoh, biasanya langsung digendong dan ditegakkan posisinya, hal tersebut justru berbahaya karena cairan dapat masuk ke paru-paru.
Cara mengatasi regurgitasi pada bayi :
- Jika regurgitasi terjadi saat bayi tidur terlentang, maka segeralah miringkan badan dan kepalanya, diusahakan kepala lebih rendah dari badan (hilangkan bantal). Jangan mengangkat bayi, bahaya aspirasi.
- Jika regurgitasi terjadi saat bayi digendong tegak, maka sedikit bungkukkan badannya ke depan. Hal ini bertujuan untuk mencegah agar cairan tidak masuk ke dalam saluran pernafasan.
Mencegah regurgitasi pada bayi :
- Jika bayi sering gumoh hindari memberikan ASI/susu saat posisi bayi berbaring datar. Usahakan kepala lebih tinggi dari perutnya sekitar 30 derajat.
- Setelah menyusu, posisikan bayi dalam posisi tegak, misalnya dengan menggendongnya sampai bayi bersendawa, paling lama sekitar 30 menit.
- Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu. Gerakan pada perut memungkinkan terjadinya regurgitasi.
- Beri bayi ASI atau susu secara proporsional, jangan berlebihan dan jangan menunggunya sampai benar-benar lapar, karena bayi akan cenderung tergesa-gesa sehingga menyebabkan banyaknya udara yang masuk bahkan tersedak. Berilah ASI atau susu sedikit-sedikit tapi sering.
- Periksa lubang dot yang digunakan untuk memberi ASI/susu formula. Pastikan lubang tidak terlalu kecil, karena apabila terlalau kecil akan banyak udara dari luar lebih yang masuk. Namun demikian, apabila lubang terlalu besar, susu akan mengalir dengan deras dan bisa memicu regurgitasi juga.
Kapan harus ke dokter?
Hubungi dokter ketika bayi muntah proyektil. Muntah proyektil adalah ketika muntah menyembur keluar dari mulut dalam jumlah banyak. Ini bisa menjadi tanda dari suatu kondisi yang disebut stenosis pilorus, di mana otot-otot di bagian bawah lambung menjadi menebal dan mencegah jalannya makanan dari lambung ke usus kecil. Biasanya hal ini diketahui pada bayi usia 1 bulan.
Tata laksana regurgitasi.
Kriteria ROME.
Gejala klinis :
- Muntah.
- Hematemesis.
- Gelisah dan menangis.
- Posisi melengkung (sandifier).
- Batuk berlebihan.
- Gagal tumbuh.
- Masalah makanan.
- Gangguan neurologi.
Tata laksana :
- Edukasi orang tua.
- Pertimbangkan thickening formula/ eHF.
- Pertimbangkan riwayat alergi protein susu sapi.
- pH metri, endoskopi.
- Kuesioner GERD.
- Pertimbangkan indikasi penyakit lain.
Catatan :
- pH metri, endoskopi (+) : AH2/ PPI.
- Kuesioner (+) : pH metri, endoskopi.
- Sarana (-) : Pertimbangkan terapi empiris AH2/ PPI 2 minggu - evaluasi klinis.
Comments
Post a Comment