- Jenis obat : Kelompok obat mineral.
- Golongan : Obat bebas.
- Manfaat : Mencegah dan mengobati defisiensi besi.
- Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak.
- Nama lain : Ferrous sulfate, ferrous gluconate, sodium feredetate, ferrous fumarate.
- Bentuk obat : Tablet, kapsul, obat cair yang diminum.
Peringatan.
- Jangan mengonsumsi suplemen zat besi dan suplemen kalsium secara bersamaan. Setidaknya berikan jeda waktu yang cukup, yaitu sekitar satu hingga dua jam.
- Suplemen zat besi sebaiknya dikonsumsi satu jam sebelum makan. Tapi jika menyebabkan efek samping gangguan pencernaan, bisa dikonsumsi setelah makan.
- Obat antasida bisa menghambat penyerapan suplemen zat besi jadi sebaiknya dikonsumsi pada waktu yang berbeda.
- Suplemen zat besi bisa membuat tinja berwarna jauh lebih gelap dari biasanya. Jangan khawatir atau panik karena hal ini umum dialami mereka yang mengonsumsi suplemen zat besi.
- Suplemen zat besi umumnya aman bagi wanita hamil, menyusui atau yang mencoba memiliki anak. Tapi pastikan penggunaan sesuai dengan anjuran dokter agar aman.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Zat Besi.
Dosis zat besi yang dikonsumsi sebaiknya disesuaikan dengan tingkat keparahan defisiensi zat besi dan kondisi kesehatan pasien. Dosis bisa direvisi lagi setelah beberapa waktu mengonsumsi suplemen dan pemeriksaan tingkat zat besi tubuh dilakukan. Pada anak-anak, dosis juga akan disesuaikan dengan barat badan mereka.
- Dosis umum untuk mengobati defisiensi zat besi adalah 130-195 mg zat besi per hari.
- Sedangkan dosis untuk mencegah defisiensi zat besi umumnya adalah 65 mg per hari.
Mengonsumsi Zat Besi dengan Benar.
- Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi zat besi. Sediakan jarak waktu 2 jam antara meminum suplemen zat besi dan obat antasida jika Anda mengonsumsi antasida.
- Suplemen zat besi lebih mudah diserap aliran darah jika dikonsumsi satu jam sebelum makan atau saat perut masih kosong. Tapi jika Anda mengalami mual atau gejala gangguan pencernaan lain akibat suplemen ini, maka disarankan untuk mengonsumsinya setelah makan.
- Hindari makanan yang bisa menurunkan penyerapan zat besi oleh tubuh, seperti teh, kopi, susu, produk olahan susu, roti dari biji-bijian utuh seperti roti gandum, dan sereal.
- Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi zat besi, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis zat besi pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Zat besi.
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda, meski obat ini memiliki manfaat yang baik kepada tubuh, tapi obat ini bisa juga menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang biasa terjadi adalah :
- Mual, kram atau sakit perut.
- Diare.
- Tinja berwarna lebih gelap dari biasanya.
- Konstipasi.
Jika efek samping yang terjadi berkepanjangan, mengalami reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter atau menuju ke rumah sakit terdekat. Jangan mengonsumsi suplemen zat besi lebih dari yang dianjurkan karena overdosis dapat berakibat fatal.
Comments
Post a Comment