Skip to main content

Obat Biotin

  • Jenis obat : Suplemen.
  • Golongan : Obat resep dan bebas terbatas (obat keras tetapi masih dapat dibeli bebas tanpa resep).
  • Manfaat : Mengobati defisiensi biotin, Terapi penunjang untuk penderita diabetes, Terapi penunjang untuk neuropati diabetikum, Terapi penunjang untuk infeksi atau gangguan pada organ hati, Mencegah kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.
  • Dikonsumsi oleh : Dewasa.
  • Bentuk : Kapsul dan tablet.

Peringatan.
  • Wanita yang merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau menyusui dan anak-anak dapat mengonsumsi obat ini sesuai dengan anjuran.
  • Penderita hipoglikemia.
  • Penderita yang memiliki alergi terhadap obat-obatan atau makanan tertentu, bahan pengawet, bahan pewarna, dan hewan.
  • Penderita yang sedang mengonsumsi antibiotik dan antikonvulsan.
  • Penderita yang sedang dalam perawatan lain pada waktu yang sama, termasuk terapi suplemen, pengobatan herba, atau pengobatan pelengkap lainnya.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis saat menggunakan biotin.
Dosis Biotin.
Kondisi : Mengobati defisiensi biotin.
Dosis awal : Dosis bergantung kepada tingkat keparahan penyakit, umumnya berkisar antara 1000 – 10000 mcg.

Kondisi : Terapi penunjang untuk diabetes .
Dosis awal : Biasanya diberikan 30 mcg bersama campuran bahan lain.

Kondisi :  Terapi penunjang untuk neuropati diabetikum.
Dosis awal : Biasanya diberikan 30 mcg bersama campuran bahan lain, 2-3 kali per hari.

Kondisi : Terapi penunjang untuk infeksi atau gangguan pada organ hati.
Dosis awal : Biasanya diberikan 100 mcg bersama campuran bahan lain, 3 kali per hari.

Kondisi : Mencegah kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.
Dosis awal : Biasanya diberikan 30 mcg bersama campuran bahan lain, 2-3 kali per hari.

Dosis pengobatan dan pemeliharaan biotin dapat berubah sesuai dengan kebutuhan fisik berdasarkan usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, tingkat keparahan dan respons pasien terhadap obat. Patuhi dosis yang diinstruksikan dokter Anda.

Mengonsumsi Biotin dengan Benar.
  • Biotin sebaiknya diberikan saat perut kosong dan dikonsumsi tiga puluh menit sebelum makan dengan cara menelannya utuh tanpa dikunyah atau dihancurkan. Pada kondisi lainnya, biotin dapat juga diberikan bersama makanan. Ikuti petunjuk penggunaan yang diberikan dokter dan perhatikan takaran serta informasi pada kemasan sebelum Anda mengonsumsi biotin.
  • Hindari mengonsumsi biotin bersama dengan minuman beralkohol, merokok, atau makanan tertentu karena dapat memicu kondisi akibat interaksi obat atau reaksi alergi. Waspadai juga penggunaan bersama antibiotik karena dapat mengurangi penyebaran biotin ke seluruh tubuh. Obat jenis antikonvulsan juga dapat menambah laju metabolisme dan mengurangi status biotin sehingga perlu diperhatikan penggunannya.
  • Pasien yang lupa mengonsumsi biotin disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat dan jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis biotin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat. Cegah turunnya kadar biotin dalam tubuh dengan mengikuti anjuran yang telah diberikan. Pasanglah alarm pengingat jika memang diperlukan.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Biotin.
Biotin memiliki batas toleransi yang wajar sehingga aman untuk dikonsumsi bahkan pada dosis yang cukup tinggi. Namun demikian, dosis maksimum biotin yang dianggap aman masih belum diketahui sehingga sebaiknya konsultasikan kepada dokter Anda mengenai penggunaan obat ini.

Hingga saat ini belum ada laporan efek samping biotin pada penggunaan dengan dosis wajar. Namun, segera temui dokter jika Anda merasakan gejala-gejala yang Anda curigai berhubungan dengan biotin.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.