Skip to main content

Obat Baclofen

  • Jenis obat : Relaksan otot.
  • Golongan : Obat resep.
  • Manfaat : Meredakan kejang otot.
  • Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak dengan berat badan di atas 33 kg.
  • Bentuk obat : Tablet.

Peringatan.
  • Wanita yang sedang merencanakan kehamilan, hamil, atau menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi baclofen.
  • Harap berhati-hati bagi lansia dan yang menderita porfiria, gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan kandung kemih, gangguan pernapasan, gangguan jantung, gangguan mental, tukak lambung, epilepsi, diabetes, hipertensi dan sedang dalam pengobatan hipertensi, atau pernah mengalami stroke.
  • Hindari konsumsi minuman keras selama meminum baclofen.
  • Anda dianjurkan tidak mengemudi atau mengoperasikan alat-alat berat saat mengonsumsi baclofen. Obat ini berpotensi memicu pusing dan rasa kantuk.
  • Jangan lupa untuk memberi tahu dokter atau pekerja medis bahwa Anda mengonsumsi baclofen sebelum Anda menjalani penanganan prosedur medis apa pun.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Baclofen.
Terdapat beberapa faktor yang akan memengaruhi keputusan dokter dalam menentukan takaran baclofen. Faktor-faktor tersebut meliputi :
  • Gejala yang dialami pasien dan tingkat keparahannya.
  • Usia dan kondisi kesehatan pasien.
  • Reaksi pasien terhadap obat.
  • Khusus untuk anak-anak, berat badan juga akan menjadi faktor penting dalam penentuan dosis obat ini. Baclofen hanya boleh diberikan pada pasien anak-anak yang memiliki berat badan di atas 33 kg.
Dosis umum baclofen yang diberikan pada penggunaan awal bagi pasien dewasa adalah 5 mg sebanyak tiga kali sehari. Dosis ini akan ditambah secara bertahap hingga 20 mg dengan frekuensi konsumsi yang sama. Dalam kasus-kasus tertentu, dokter mungkin meningkatkan dosis hingga 100 mg per hari.

Jika pasien mengalami kejang-kejang otot yang menyakitkan, dokter akan menganjurkan baclofen untuk satu kali minum pada malam hari. Guna meningkatkan kemampuan mobilitas pasien, dokter juga bisa menyarankan konsumsinya satu jam sebelum pasien melakukan aktivitas tertentu, misalnya mencukur kumis.

Mengonsumsi Baclofen dengan Benar.
  • Gunakan baclofen sesuai anjuran dokter dan pastikan Anda membaca petunjuk pada kemasan sebelum mengonsumsinya. Obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
  • Pada penggunaan awal, dokter akan memberikan baclofen dengan dosis rendah yang kemudian akan ditingkatkan secara bertahap. Penambahan dosis biasanya akan dilakukan dengan interval tiga hari. Dokter juga akan menganjurkan pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi kesehatan pasien dan keefektifan obat.
  • Jangan menambahkan atau mengurangi dosis baclofen tanpa seizin dokter. Jika ingin berhenti mengonsumsi obat ini, lakukanlah secara bertahap dengan petunjuk dokter. Penghentian konsumsi secara tiba-tiba akan memicu gejala putus obat seperti halusinasi, kecemasan, gangguan perilaku, detak jantung yang cepat, serta kejang-kejang.
  • Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi baclofen pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
  • Bagi pasien yang lupa mengonsumsi baclofen, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis baclofen pada jadwal berikutnya untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Baclofen.
Reaksi tiap orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek samping baclofen yang umum terjadi meliputi :
  • Mengantuk.
  • Sering berkeringat.
  • Lemas dan lelah.
  • Pusing.
  • Mulut terasa kering.
  • Mual.
  • Sakit perut.
  • Gangguan pernapasan.
  • Gangguan penglihatan.
  • Diare.
  • Konstipasi.
  • Merasa ini buang air kecil terus menerus.
  • Nyeri otot.
  • Sulit tidur.
  • Perubahan suasana hati.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.