Skip to main content

Obat Astaxanthin

  • Jenis obat : Suplemen.
  • Golongan : Obat bebas.
  • Manfaat : Memelihara kesehatan, daya tahan tubuh dan sistem kekebalan tubuh, Mencegah kerusakan sel-sel akibat radikal bebas, Pengobatan suportif terhadap gangguan mata.
  • Dikonsumsi oleh : Dewasa.
  • Bentuk obat : Kapsul dan obat cair

Astaxanthin dapat dibeli secara bebas di apotek dan tersedia dalam berbagai merek. Tetapi Anda sebaiknya mendiskusikan kebutuhan dan manfaat suplemen ini dengan dokter sebelum menggunakannya.


Peringatan.
  • Bagi wanita yang berencana hamil, sedang hamil dan sedang menyusui, konsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan suplemen astaxanthin.
  • Harap berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen astaxanthin jika menderita gangguan sistem kekebalan tubuh, osteoporosis, kadar kalsium yang rendah, gangguan pada kelenjar paratiroid, gangguan hormon, hipotensi, serta mengonsumsi obat antihipertensi atau imunosupresan.
  • Jika terjadi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Astaxanthin.
Dosis penggunaan suplemen astaxanthin bisa berbeda-beda untuk tiap orang dan tergantung mereknya. Baca aturan pemakaian yang tertera pada kemasan suplemen dan ikuti petunjuk mengenai dosis serta jangka waktu yang aman untuk dikonsumsi terus menerus. Bentuk suplemen yang digunakan juga akan berpengaruh pada dosis. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika Anda ragu.

Mengonsumsi Astaxanthin dengan Benar.
  • Pasien dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur ke dokter. Langkah ini akan membantu dokter untuk memastikan perkembangan kondisi pasien serta keefektifan suplemen ini.
  • Astaxanthin sebaiknya dikonsumsi dengan makanan. Jika Anda mengonsumsi obat atau suplemen selain astaxanthin, jangan lupa untuk memberitahukannya pada dokter.
  • Pasien yang lupa mengonsumsi suplemen astaxanthin disarankan segera meminumnya begitu teringat. Jangan menggandakan dosis astaxanthin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Astaxanthin.
Jika dikonsumsi secara alami atau dengan takaran yang direkomendasikan, astaxanthin jarang menyebabkan efek samping. Pastikan untuk membaca bahan yang terkandung pada tiap obat suplemen. Jangan mengonsumsi lebih dari satu suplemen yang mengandung astaxanthin pada waktu yang sama untuk menghindari overdosis.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.

Kasus medis ruam gatal di bawah payudara (Tinea corporis et regio thoracal) dan obatnya

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan sebagai berikut : Ruam di kulit bagian bawah payudara sejak seminggu. Ruam terasa gatal terutama saat berkeringat. Awalnya ruam berukuran kecil dan semakin membesar. Memakai pakaian ketat. Jarang mengganti pakaian saat berkeringat. Riwayat alergi (tidak ada). Riwayat diabetes melitus (tidak ada). Riwayat pemakaian lotion ataupun bedak di area tersebut (tidak ada). Riwayat hamil (tidak ada). Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (tidak ada). Keterangan : pasien telah memakai obat gentamisin krim selama 3 hari namun ruam tidak membaik. Status dermatologi : Terdapat plak eritema berbatas tegas dengan central healing. Diagnosis medis : Tinea corporis et regio thoracal. Untuk membuktikannya bisa dilakukan skin scraping dan diKOH mencari hifa dan spora. Terapi yang diberikan : Loratadin 2 x 1 tab. Mikonazol cream 2 x 1 ue dioles tipis. Obat golongan azole dan diberikan selama...