Skip to main content

Obat Asam Valproat

  • Jenis obat : Antikonvulsa.
  • Golongan : Obat resep.
  • Manfaat : Menangani kejang akibat epilepsi, Menangani gejala mania dari gangguan bipolar, Mencegah migrain.
  • Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak.
  • Bentuk : Tablet dan obat cair.
Asam valproat tersedia dalam beberapa merek dan harus digunakan dengan resep dokter.


Peringatan.
  • Bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau menyusui, sebaiknya menghindari konsumsi asam valproat.
  • Asam valproat mungkin bisa menurunkan kesuburan pada pasien pria.
  • Harap berhati-hati bagi lansia dan yang menderita gangguan hati, gangguan ginjal, pankreatitis, trombositopenia, porfiria, diabetes, gangguan metabolisme bawaan, depresi, gangguan mental, penyakit mitokondrial, dan sindrom Alpers-Huttenlocher.
  • Sebagian pasien yang mengonsumsi asam valproat berkemungkinan untuk memiliki ide menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Segera hubungi dokter jika kondisi ini terjadi pada Anda.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Asam Valproat.
Pasien bisa membutuhkan takaran konsumsi asam valproat yang berbeda-beda. Dosis ini ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi yang ditangani, usia, berat badan, kondisi kesehatan pasien, dan respons tubuh pasien terhadap obat.
  • Untuk menangani kejang akibat epilepsi, dosis umum asam valproat untuk pasien dewasa diawali dengan 600 mg per hari. Dosis tersebut dapat ditingkatkan sebanyak 200 gr tiap tiga hari hingga kejang-kejang mereda. Dokter dapat meningkatkan dosis hingga 1.000-2.000 mg per hari.
  • Dosis untuk menangani gejala mania dari gangguan bipolar dimulai dengan 750 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis rekomendasi 1.000-2.000 mg per hari.
  • Dosis untuk anak disesuaikan dengan berat badan, tanyakan pada dokter mengenai hal ini.
Mengonsumsi Asam Valproat dengan Benar.
  • Gunakan asam valproat sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan.
  • Pasien yang memiliki gangguan pencernaan sebaiknya mengonsumsi asam valproat bersamaan dengan makanan. Hindari minuman keras selama meminum obat ini karena berpotensi meningkatkan risiko efek samping. Asam valproat berpotensi memicu rasa kantuk. Karena itu, Anda sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat selama menggunakan obat ini.
  • Jika ingin berhenti mengonsumsi asam valproat, jangan melakukannya secara tiba-tiba. Proses ini harus dilakukan secara bertahap dan disertai bimbingan dokter.
  • Pastikan Anda untuk memeriksakan kesehatan secara rutin selama mengonsumsi asam valproat. Proses ini berguna untuk membantu dokter dalam memantau perkembangan kondisi Anda serta keefektifan obat.
  • Bagi pasien yang lupa mengonsumsi asam valproat, disarankan untuk meminumnya segera jika jadwal minum berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosisasam valproat pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Asam Valproat.
Tiap obat berisiko menyebabkan efek samping. Begitu pula dengan asam valproat. Beberapa efek samping yang umumnya terjadi saat mengonsumsi antikonvulsan ini meliputi :
  • Gangguan pencernaan, misalnya mual, konstipasi, atau diare.
  • Gangguan fungsi hati.
  • Tremor.
  • Sakit kepala.
  • Mengantuk.
  • Pusing.
Segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping seperti :
  • Pendarahan.
  • Memar tanpa sebab yang jelas.
  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Muntah.
  • Sendi yang lemah.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.