Skip to main content

Obat Aminofilin

  • Jenis obat : Bronkodilator santin.
  • Golongan : Obat resep.
  • Manfaat : Mengobati penyakit pernapasan, seperti asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronis.
  • Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak.
  • Bentuk obat : Tablet dan suntik.

Peringatan.
  • Bagi wanita yang sedang hamil, sesuaikan dosis dan penggunaan aminofilin dengan anjuran dokter. Sedangkan untuk wanita yang sedang menyusui disarankan untuk tidak mengonsumsi obat ini.
  • Harap berhati-hati jika menderita demam, tukak lambung, hipertiroidisme, gangguan hati, gangguan jantung, epilepsi, porfiria, dan hipertensi.
  • Harap waspada bagi perokok, peminum alkohol, dan bagi mereka yang sedang menggunakan inhaler atau obat-obatan lainnya.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Aminofilin.
Untuk orang dewasa, dosis yang digunakan berkisar antara 225 mg hingga 350 mg sebanyak dua kali dalam sehari. Dosis akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pasien. Dosis akan diubah atau disesuaikan seiring respons pasien terhadap obat.

Sedangkan bagi pasien anak-anak, dosis yang diberikan adalah 12 mg untuk tiap satu kg berat badan mereka (12 mg/kg) sebanyak dua kali dalam sehari. Untuk kasus asma kronis, dosis bisa diberikan sebanyak 13-20 mg/kg sebanyak dua kali dalam sehari. Sebaiknya jangan memberikan aminofilin pada anak-anak yang memiliki berat badan kurang dari 40 kg.

Mengonsumsi Aminofilin dengan Benar.
  • Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan aminofilin sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Telanlah tablet aminofilin dengan disertai air minum dan jangan mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu. Obat ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, sebanyak dua kali dalam sehari atau pada pagi dan malam hari.
  • Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya, yaitu 12 jam. Usahakan untuk mengonsumsi aminofilin pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
  • Bagi pasien yang lupa mengonsumsi aminofilin, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika belum lewat lebih dari 4 jam dari waktu dosis minum. Jangan menggandakan dosis aminofilin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
  • Aminofilin merupakan obat yang digunakan untuk jangka panjang. Oleh sebab itu jangan berhenti mengonsumsi obat ini sebelum bertanya terlebih dahulu pada dokter.
  • Jangan merokok atau minum alkohol selama menjalani pengobatan dengan aminofilin. Zat yang terkandung di dalam rokok atau alkohol dapat mengubah reaksi tubuh terhadap obat ini, dan dikhawatirkan akan mengurangi kinerjanya atau bahkan menyebabkan efek samping.
  • Jika gejala belum juga membaik setelah beberapa hari mengonsumsi aminofilin atau bahkan bertambah buruk, segera temui dokter yang meresepkannya.
  • Selama mengonsumsi obat ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter secara regular agar tes darah dapat dilakukan. Tes darah dilakukan untuk memastikan tingkat obat ini di dalam tubuh tidak terlalu tinggi dan memeriksa kadar potasium darah.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Aminofilin.
Sama seperti obat-obat lain, aminofilin juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang biasa terjadi setelah mengonsumsi obat ini antara lain :
  • Detak jantung meningkat.
  • Gelisah.
  • Gemetar.
  • Gangguan tidur.
  • Mual.
  • Sakit kepala.
  • Sakit perut.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.