Skip to main content

Manfaat menyimpan darah tali pusat (Hematopoietic Stem Cell) untuk kesehatan masa depan

Keterangan : Berdasarkan kisah pasien yang disamarkan identitasnya. Nama yang digunakan telah diganti untuk melindungi privasi pasien.


Seseorang anak laki-laki bernama Lucky terlihat normal dan sehat. Namun saat berusia 10 tahun, Lucky mulai mengeluh lemas dan nafsu makannya menurun tanpa sebab. Berat badannya menurun drastis disertai muntah berulang kali. Setelah berobat ke beberapa rumah sakit, dokter menyatakan bahwa Lucky menderita penyakit Leukemia Myeloid kronik. Lucky harus minum obat secara teratur untuk membunuh sel-sel kanker di tubuhnya. Pengobatan yang dijalani oleh Lucky menyebabkan rambutnya rontok, muntah dan berbagai efek samping lainnya.

Orang tua Lucky berusaha mencari terapi pengobatan yang dapat menyembuhkan anaknya dari penyakit kanker darah. Beruntung orang tua Lucky menyimpan darah tali pusat putri bungsu mereka, yaitu adik Lucky. Orang tua Lucky mencari dokter yang dapat melakukan transplantasi darah tali pusat untuk menyembuhkan Lucky. Beruntungnya darah tali pusat adik bungsu Lucky cocok dengannya, kecocokan tersebut meningkatkan angka keberhasilan transplantasi darah tali pusat yang akan dijalaninya. Transplantasi darah tali pusat berhasil dilakukan dan sekarang Lucky sedang mengalami remisi.

Kebanyakan dari kita tidak menganggap penting kesehatan. Bayangkan apabila anda atau orang yang anda kasihi berjuang melawan penyakit. Jika saat ini anda sedang mengandung seorang bayi, simpanlah darah tali pusatnya untuk asuransi kesehatan di masa depan. 

Hematopoietic Stem Cell merupakan sel punca darah tali pusat yang penting untuk disimpan. Dapat digunakan untuk 3 generasi keluarga dan memiliki 60% kemungkinan kecocokan unit darah tali pusat dalam satu keluarga. 

Mengapa penting?
Karena 1 dari 217 orang memerlukan transplantasi sel punca HSc pada usia 70 tahun. Penyakit yang sering terjadi di Indonesia seperti Thalasemia Mayor dan Leukemia dapat diobati dengan terapi transplantasi sel punca 

Pengambilan darah tali pusat.
Pengambilan darah tali pusat dilakukan dengan proses yang aman, tanpa menimbulkan rasa sakit dan tidak beresiko. Harus dilakukan segera dan secepat mungkin setelah usai persalinan. 

Terdapat 2 metode penyimpanan darah tali pusat, antara lain :

Penyimpanan dengan Cryovials biayanya lebih murah, namun kurang disarankan karena berpotensi masuknya nitrogen cair ke dalam vials atau darah tali pusat bisa keluar melalui penutup selama penyimpanan. Vials bukanlah sistem penyimpanan tertutup, sehingga berisiko kontaminasi selama proses penyimpanan darah tali pusat.


Penggunaan Cyrobags memiliki kelebihan diantaranya, memiliki sistem tertutup sehingga mengurangi risiko kontaminasi selama proses penyimpanan tali pusat. Cyrobags mampu menampung volume darah tali pusat lebih banyak dibandingkan penyimpanan dalam vials.

Kesehatan merupakan hal yang paling berharga dalam kehidupan manusia. Salah satu usaha untuk menjamin kesehatan di masa depan, yaitu dengan menyimpan darah tali pusat bayi yang baru dilahirkan.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.