Skip to main content

Kasus medis Herpes Simpleks pada penis dan mulut

Penjelasan kasus.
Pasien laki-laki datang dengan keluhan sebagai berikut :
  • Muncul lesi di penis sejak 3 hari yang lalu.
  • Awalnya lesi seperti erosi kemudian menjadi seperti yang tampak pada gambar.
  • Bengkak disertai nyeri.
  • Panas seperti terbakar.
  • Pasien juga mengalami bengkak pada bibir.
  • Muncul lesi di mulut dan terasa perih.
  • Apabila mengonsumsi makanan bibir terasa tebal.
  • Riwayat melakukan hubungan seksual sebelumnya disangkal.
  • Riwayat seks bebas disangkal.
  • Riwayat konsumsi obat atau makanan tertentu disangkal.
  • Buang air kecil tidak pernah keluar nanah atau apapun selain urine.
  • Istri pasien tidak mengalami hal serupa.
  • Istri pasien tidak mengalami keputihan.
  • Pasien sebelum berobat mengaku mengonsumsi ibuprofen dan dexa untuk keluhan nyeri kaki.



Diagnosis medis :
Herpes Simpleks, yaitu salah satu infeksi yang menyebabkan penyakit herpes.

Keterangan :
  • Herpes Simpleks 1 dan 2 dapat terjadi bersamaan apabila pasien melakukan 2 hal saat berhubungan intim, yaitu coitus dan cunnilingus.
  • Umumnya pasien tidak mau mengakui aktivitas seks bebas. Penularan ke istri baru dirasakan gejalanya jika sudah tingkat lanjut.
Terapi yang diberikan :
  1. Bersihkan lesi di penis dengan cairan NaCl.
  2. Prednison 4 x 2 tab/hari tappering off.
  3. Metilprednisolon 4 x 8 mg tappering off.
  4. Lesi di mulut obati dengan ketricin oral base.
  5. Lesi di penis obati dengan desolex krim.
  6. Valacyclovir 3 x500 mg (sulit sembuh total dan sering recuren).


Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.