Skip to main content

Tips membersihkan vagina sesuai dengan usia

Kesehatan organ reproduksi merupakan hal yang tidak boleh diabaikan oleh setiap wanita. Kesehatan organ reproduksi sangat dipengaruhi oleh faktor kebersihan, semakin bersih maka akan semakin sehat pula. Organ reproduksi yang tidak bersih dapat menjadi penyebab penyakit, seperti penyakit kulit dan penyakit menular seksual. 


Wanita harus menjaga kebersihan organ kewanitaannya setiap saat terutama daerah vagina. Daerah sekitar vagina merupakan organ reproduksi luar pada wanita yang perlu diperhatikan kebersihannya. 

Merawat organ vital seperti vagina harus dilakukan secara benar dan berhati-hati, disesuaikan dengan usia. Setiap masa pertumbuhan dan perkembangan pada wanita, akan terjadi beberapa perubahan pada organ reproduksi.

Berikut ini adalah tips merawat atau membersihkan vagina sesuai dengan usia :
Usia remaja.
Wanita yang menginjak usia remaja mengalami perubahan signifikan pada organ reproduksinya jika dibandingkan dengan masa kanak-kanak. Setelah seorang wanita mengalami menstruasi pertamanya, maka kebersihan vagina harus lebih diperhatikan. Tips yang paling sederhana untuk menjaga vagina agar tetap bersih saat menstruasi adalah dengan sering mengganti pembalut dan menjaga agar daerah kewanitaan tetap kering (tidak lembab).

Usia dewasa.
Menginjak usia dewasa, wanita sudah terbiasa dengan menstruasi. Menjaga kebersihan vagina sudah menjadi kebiasaan rutin yang harus dilakukan. Perubahan yang dialami oleh wanita dewasa adalah ketika sudah melakukan hubungan intim. Hormon-hormon reproduksi akan berada di puncak produksinya. Hal tersebut menyebabkan wanita rentan terserang mikroba di lapisan mukosa vagina. Tips untuk wanita dewasa yang sudah aktif melakukan hubungan seksual adalah selalu membersihkan organ kewanitaan segera setelah melakukan hubungan seksual, gunakan pakaian dalam yang menyerap keringat, sering mengganti pakaian dalam, hindari pemakaian sabun pembersih vagina secara berlebihan, lakukan perawatan dokter 6 bulan sekali untuk mencuci vagina dengan cairan antiseptik (perawatan ini harus dilakukan oleh dokter dan tenaga profesional).

Usia lanjut.
Memasuki usia 50 tahun, sebagian wanita mungkin sudah ada yang mengalami menopause. Menopause yang dialami wanita akan menyebabkan tingkat keelastisan vagina berkurang, karena cairan pelumas vagina tidak diproduksi sebanyak saat dalam masa subur. Tips untuk tetap menjaga kebersihan vagina di usia lanjut adalah selalu membersihkan vagina setiap hari terutama setelah berhubungan seksual. Lakukan pemeriksaan pap smear untuk mendeteksi adanya gejala penyakit kanker.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.

Kasus medis ruam gatal di bawah payudara (Tinea corporis et regio thoracal) dan obatnya

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan sebagai berikut : Ruam di kulit bagian bawah payudara sejak seminggu. Ruam terasa gatal terutama saat berkeringat. Awalnya ruam berukuran kecil dan semakin membesar. Memakai pakaian ketat. Jarang mengganti pakaian saat berkeringat. Riwayat alergi (tidak ada). Riwayat diabetes melitus (tidak ada). Riwayat pemakaian lotion ataupun bedak di area tersebut (tidak ada). Riwayat hamil (tidak ada). Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (tidak ada). Keterangan : pasien telah memakai obat gentamisin krim selama 3 hari namun ruam tidak membaik. Status dermatologi : Terdapat plak eritema berbatas tegas dengan central healing. Diagnosis medis : Tinea corporis et regio thoracal. Untuk membuktikannya bisa dilakukan skin scraping dan diKOH mencari hifa dan spora. Terapi yang diberikan : Loratadin 2 x 1 tab. Mikonazol cream 2 x 1 ue dioles tipis. Obat golongan azole dan diberikan selama...