Skip to main content

Pengaruh libido dalam sistem reproduksi manusia

Libido merupakan gairah seksual yang dimiliki oleh manusia untuk mendukung aktivitas reproduksi. Libido yang terjadi pada pria dan wanita dipengaruhi oleh berbagai macam hormon. Apabila hormon tersebut tidak berfungsi dengan baik maka tidak akan muncul libido.


Libido diperlukan dalam kehidupan seksual manusia dan menjadi bagian dari kesehatan sistem reproduksi. 

Berikut ini beberapa hormon yang memicu naiknya libido seseorang, antara lain :
  • Testosteron : Hormon reproduksi ini dimiliki oleh pria untuk mengatur libido dan untuk meningkatkan hasrat seksual.
  • Estrogen : Dokter Aggawal menyatakan bahwa, hormon estrogen berfungsi memicu gairah seks pada wanita. Hormon ini lebih banyak diproduksi oleh wanita dibandingkan pria. Apabila seorang pria memproduksi hormon ini lebih banyak, maka akan terjadi gangguan disfungsi ereksi.
  • Oksitosin : Hormon oksitosin pada pria berfungsi untuk merangsang ereksi penis dan mempercepat ejakulasi. Pada wanita, hormon ini berfungsi untuk membantu proses persalinan.
  • Norepinehim : Hormon jenis ini akan dilepaskan oleh otak saat terjadi sentuhan pertama kali atau saat seseorang merasakan jatuh cinta.
  • Dopamin : Dopamin merupakan hormon yang mengatur dorongan emosi menjadi nafsu seksual.
  • Kortisol : Hormon ini merupakan hormon stres. Apabila kadar hormon kortisol meningkat, maka seseorang akan mengalami dorongan seks yang sangat kuat.

Gabungan sistem kerja hormon-hormon tersebut mempengaruhi tinggi atau rendahnya libido seseorang. Semakin tinggi libido maka kesehatan reproduksi dan tingkat emosi seseorang akan seimbang. 

Secara medis, melakukan hubungan seksual secara rutin 3 kali seminggu memiliki manfaat bagi kesehatan, diantaranya :
  1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  2. Memberikan stimulasi pada organ reproduksi untuk bekerja sesuai dengan sistemnya. 
  3. Pada wanita, libido yang tersalurkan dapat mencegah infeksi dan perkembangan bakteri jahat karena dapat melubrikasi organ reproduksi termasuk labia mayora dan minora.
  4. Pada pria penyaluran libido dapat berfungsi untuk menghindari ejakulasi dini serta meningkatkan volume dan kualitas sperma menjadi lebih baik.

Penurunan libido dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
  1. Stres.
  2. Kehilangan rasa percaya diri.
  3. Rasa bosan atau tidak suka pada pasangan.
  4. Kurang tidur.
  5. Kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang.
  6. Penyakit disfungsi ereksi.
  7. Ketidakseimbangan hormon.
  8. Menopause.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.