Skip to main content

Kupas tuntas isu Sindrom Sjorgen yang menyerang wanita

Sjorgen merupakan salah satu jenis sindrom yang jarang didengar oleh masyarakat. Sindrom Sjorgen merupakan autoimmune excrinopathy, artinya adalah penyakit yang menyerang sistem imun (autoimun) dengan target utamanya kelenjar eksokrin dan menimbulkan gejala khas berupa kekeringan pada mulut dan mata.


Sindrom Sjorgen (baca: syorgen) merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan kerusakan kelenjar yang memproduksi air mata, air liur, kelenjar air keringat dan kelenjar lendir di vagina. Sindrom Sjorgen dapat disertai dengan penyakit autoimun lain, seperti artritis reumatoid (rematik), lupus atau sklerodema.

Muncul isu yang menyebutkan bahwa Sindrom Sjorgen lebih banya diderita oleh kaum wanita. Sindrom Sjorgen bisa dialami oleh semua usia, sekitar 40-60 tahun terutama wanita dengan perbandingan wanita dengan pria 9:1. 

Sampai saat ini, prevalensinya (angka kejadian) belum diketahui dengan pasti. Diperkirakan prevalensi Sindrom Sjorgen sekitar 0,1-0,6%.

Bagaimana cara mendeteksi gejala Sindrom Sjorgen pada wanita?

Untuk mendeteksi Sindrom Sjorgen lihat beberapa keluhan khas yang muncul seperti mata kering, mulut kering, keluhan muskuloskletal (tulang dan otot) dan menurunnya produksi lendir pada vagina. Gejala yang muncul pada tiap wanita berbeda-beda tergantung pada organ tubuh yang menghasilkan cairan.

Gejala Sindrom Sjorgen, antara lain :
Mata.
Kelainan mata yang terjadi akibat Sindrom Sjorgen adalah Kerato Conjungtivitis Sicca (KCS). KCS terjadi akibat penurunan produksi kelenjer air mata dalam jangka panjang. 
Gejala yang timbul berupa :
  • Rasa seperti ada benda asing dimata.
  • Rasa panas seperti terbakar.
  • Rasa sakit di mata.
  • Tidak ada air mata.
  • Mata merah.
  • Fotofobia.

Mulut.
Gejala awal yang paling sering terlihat adalah mulut kering (xerostomia). Gejala yang timbul berupa :
  • Kesulitan mengunyah dan menelan makanan.
  • Kesulitan mengunakan gigi bawah.
  • Mulut  terasa panas.

Leher.
Di dalam leher juga terdapat kelenjar paratiroid. Sekitar 20-30% pasien Sindrom Sjorgen primer (tanpa tambahan penyakit lain) mengalami pembesaran kelenjer parotiroid atau submandibula yang tidak nyeri. Pembesaran kelenjer ini bisa mengalami tranformasi menjadi limfoma.

Vagina.
Kekeringan juga bisa terjadi pada vagina. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nicolas dan Malin (2008), tercatat pada 169 pasien Sindrom Sjorgen, 26% pasien mengalami keluhan vagina kering. 

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.

Kasus medis ruam gatal di bawah payudara (Tinea corporis et regio thoracal) dan obatnya

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan sebagai berikut : Ruam di kulit bagian bawah payudara sejak seminggu. Ruam terasa gatal terutama saat berkeringat. Awalnya ruam berukuran kecil dan semakin membesar. Memakai pakaian ketat. Jarang mengganti pakaian saat berkeringat. Riwayat alergi (tidak ada). Riwayat diabetes melitus (tidak ada). Riwayat pemakaian lotion ataupun bedak di area tersebut (tidak ada). Riwayat hamil (tidak ada). Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (tidak ada). Keterangan : pasien telah memakai obat gentamisin krim selama 3 hari namun ruam tidak membaik. Status dermatologi : Terdapat plak eritema berbatas tegas dengan central healing. Diagnosis medis : Tinea corporis et regio thoracal. Untuk membuktikannya bisa dilakukan skin scraping dan diKOH mencari hifa dan spora. Terapi yang diberikan : Loratadin 2 x 1 tab. Mikonazol cream 2 x 1 ue dioles tipis. Obat golongan azole dan diberikan selama...