Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah upaya mencegah terjadinya konsepsi dengan memakai cara, alat atau obat-obatan. Kontrasepsi merupakan program pemerintah untuk menekan jumlah pertambahan penduduk. Kontrasepsi di kalangan masyarakat sering dikenal dengan sebutan KB (Keluarga Berencana).
Salah satu metode kontrasepsi modern adalah kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal merupakan alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan menggunakan bahan baku preparat estrogen dan progesteron.
Jenis kontrasepsi dengan metode hormonal, yaitu :
- Suntik.
- Pil.
- Implant.
Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan cara diminum (pil). Tujuan dari konsumsi pil KB adalah untuk mencegah, menghambat dan memberi jarak terjadinya kehamilan. Apabila ingin mencegah kehamilan, mengonsumsi pil KB secara teratur harus dilakukan sesuai dengan petunjuk tenaga kesehatan.
Sebelum menggunakan alat kontrasepsi jenis pil, sebaiknya perlu mengetahui efek sampingnya. Salah satu efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi hormonal atau pil KB adalah penambahan berat badan. Hal tersebut disebabkan karena faktor hormonal. Alat kontrasepsi pil menyebabkan berkurangnya retensi air dalam tubuh, sehingga terjadi kegemukan. Hormon progesteron juga memicu bertambahnya nafsu makan.
Perlu diketahui, ada kategori wanita yang tidak disarankan untuk mengonsumsi pil KB, diantaranya adalah :
Wanita usia lebih dari 40 tahun.
Wanita berusia lebih dari 40 tahun sudah masuk dalam fase menjelang menopause. Menopause disebabkan oleh perubahan hormon-hormon di dalam tubuh wanita. Wanita usia lebih dari 40 tahun tidak dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi jenis pil, karena sudah mendekati fase menopause, pil KB juga berisi estrogen yang dapat menyebabkan penggumpalan darah.
Wanita dengan riwayat penyakit jantung.
Wanita dengan riwayat penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) tidak disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi hormonal pil KB. Hal tersebut karena pil KB mengandung estrogen sintesis yang dapat memicu penggumpalan darah. Apabila penggumpalan darah terjadi pada wanita yang memiliki riwayat penyakit jantung, maka berisiko menyebabkan kematian jaringan di otak dan berujung pada serangan stroke.
Kerja alat kontrasepsi hormonal pil KB.
Pil KB berisi kombinasi hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi mencegah ovulasi (pelepasan telur selama siklus bulanan). Seorang wanita tidak akan bisa hamil apabila tidak berovulasi karena tidak ada sel telur yang dibuahi. Pil KB bekerja dengan menebalkan lendir di sekitar leher rahim yang membuat sperma sulit untuk memasuki rahim dan membuahi telur.
Sebelum memilih alat kontrasepsi, perlu diperhatikan efek samping dari setiap alat kontrasepsi yang akan digunakan, demi mencegah risiko yang dapat mengganggu kesehatan.
Comments
Post a Comment