Epilepsi (penyakit ayan) adalah kondisi deficit neurology atau gangguan fungsi otak yang terjadi akibat proses lepasnya muatan listrik (overdischarge) pada sel otak (neuron).
Fakta penyakit epilepsi :
- Epilepsi bukan jenis penyakit mental atau gangguan intelektual.
- Penyakit epilepsi umumnya tidak mempengaruhi daya berpikir dan belajar.
- Epilepsi bukan penyakit menular.
Banyak masyarakat yang menganggap epilepsi sebagai penyakit kutukan, gangguan jiwa atau mental. Bahkan ada yang menganggap epilepsi sebagai penyakit menular. Stigma buruk pada penyandang epilepsi harus diluruskan agar mereka dapat hidup tanpa merasa rendah diri.
Serangan epilepsi secara klinis terbagi menjadi 4 jenis, yaitu :
- Motorik : Epilepsi yang diawali kejang dengan mulut mengeluarkan busa.
- Sensorik : Epilepsi yang menyerang organ sensor, seperti hidung, mata, lidah ataupun kulit sebagai alat peraba. Apabila serangan terjadi di kulit bisa berupa rasa kebal seperti kesemutan. Serangan ini sering diartikan sebagai serangan stroke ringan.
- Autonomik : Epilepsi yang tersembunyi seperti kejang perut. Bila ini terjadi, penderita sering didiagnosa terserang sakit maag atau stres.
- Psikogenik : Epilepsi yang terparah muncul dalam bentuk halusinasi, baik pandangan, pendengaran atau penciuman. Penderita sering merasa dibisiki oleh suara-suara tertentu. Epilepsi jenis ini sulit disembuhkan, artinya menetap seumur hidup. Penyembuhan psikogenik tergantung jenis penyebabnya. Bila perdarahan otak yang menjadi penyebab, epilepsi bisa hilang asalkan perdarahan tersebut bisa diserap kembali oleh pembuluh darah.
Epilepsi bisa sembuh hingga 50% dan tidak kambuh lagi, apabila penderita disiplin minum obat dan tidak pernah kejang selama 2 tahun. Prosedur penyembuhan epilepsi membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Sebelum melakukan tindakan pengobatan, diagnosa epilepsi dilakukan sebagai berikut :
- Mengetahui informasi riwayat kejang.
- Pemeriksaan EEG (Electroencephalography).
- Pemeriksaan CT-scan.
- Pemeriksaan MRI.
- Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomography).
- Pemeriksaan SPECT (Single Positron Emission Compuerized Tomography).
- Pemeriksaan Angiography.
Pertolongan pertama saat penderita epilepsi kejang :
- Miringkan kepalanya dan usahakan air liurnya tidak masuk ke saluran nafas.
- Jauhkan dari benda berbahaya
- Serangan biasanya berlangsung selama 2-3 menit.
- Bawa ke IGD terdekat.
Status epilepsi berkepanjangan dan tergolong berbahaya apabila kejang berlangsung lebih dari 30 menit. Dalam ilmu penyakit syaraf, kondisi tersebut dapat berakibat fatal jika tidak di tangani dengan cepat, karena akan mengakibatkan kerusakan sel-sel otak yang bisa menyebabkan kematian.
Comments
Post a Comment