Skip to main content

Bolehkah wanita mengonsumsi obat kuat?

Pria cenderung lebih aktif dalam melakukan hubungan seksual dibandingkan dengan wanita, sehingga mengonsumsi obat kuat selalu diidentikan dengan pria. Namun ada beberapa wanita yang juga memerlukan obat kuat untuk mengembalikan gairah seksualnya. Bolehkah wanita mengonsumsi obat kuat?


Wanita yang ingin membangkitkan libidonya, boleh saja mengonsumsi obat kuat dengan arahan dokter spesialis agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan. Dokter spesialis biasanya akan memberikan obat dari golongan aphrodisiac. Obat Aphrodisiac berguna untuk meningkatkan produksi hormon seksual wanita. Pemberian obat harus disesuaikan dengan dosis dan tingkat keparahan gangguan seksual yang dialami. Berbeda dengan pria, obat kuat untuk wanita diberikan secara bertahap sebagai terapi.

Pada wanita, terapi obat peningkat gairah seksual tidak langsung menimbulkan reaksi. Perlu menunggu dalam beberapa hari, karena efek obat aphrodisiac tidak bisa dirasakan secara langsung. Setelah mengkonsumsi obat aphrodisiac beberapa kali, perlahan-lahan wanita akan merasakan peningkatan gairah seksualnya.

Sebelum mendapatkan terapi obat kuat, sebaiknya perlu melakukan beberapa pemeriksaan, sebagai berikut :
  1. Pemeriksaan kondisi fisik.
  2. Pemeriksaan laboratorium lengkap.
  3. Rontgen organ reproduksi.


Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan penyebab gangguan seksual diakibatkan oleh faktor psikis atau fisik. Jangan sembarangan membeli obat kuat. Banyak produsen yang menjual suplemen tertentu sebagai obat kuat, padahal isi kandungannya hanyalah multivitamin dan mineral biasa. Untuk terapi obat yang aman, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter spesialis atau konsultan seks, agar efek jangka panjangnya tidak berdampak negatif bagi kesehatan sistem reproduksi wanita.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.