Skip to main content

Manfaat daging kambing untuk kesehatan tubuh

Daging kambing merupakan salah satu sumber protein yang dapat diolah menjadi makanan lezat. Meskipun memiliki bau yang khas, olahan daging kambing banyak diminati oleh sebagian besar orang. Di Indonesia, daging kambing biasa diolah menjadi gulai, sate, sup kambing, dsb.


Daging kambing merupakan daging merah yang rendah lemak sehingga baik dikonsumsi. Berikut kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram daging kambing :
  • 149 Kkal kalori.
  • 16,6 gram protein.
  • 9,2 gram lemak.
  • 11 mg kalsium.
  • 1 mg zat besi.

Dihutung dari nilai gizinya, daging kambing lebih unggul dari daging ayam dan kalkun. Mengonsumsi  daging kambing dapat menstabilkan detak jantung dan meningkatkan kadar kolestrol baik. 

Untuk lebih jelasnya, berikut manfaat daging kambing untuk kesehatan tubuh :
Menyehatkan jantung.
Daging kambing memiliki kadar lemak jenuh yang rendah sehingga baik untuk menjaga kesehatan jantung. Mengonsumsi daging kambing tidak perlu khawatir akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Daging kambing menjadi sumber lemak dan protein tinggi namun tidak menyebabkan penyakit jantung koroner.

Mencegah anemia.
Daging kambing memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi. Zat besi berfungsi membentuk sel darah merah tubuh. Mengkonsumsi daging kambing dapat mencegah seseorang terkena anemia.

Mencegah kanker.
Salah satu zat yang terkandung dalam daging kambing, yaitu selenium dan kolin. Kedua zat tersebut dapat mencegah berkembangnya sel kanker di dalam tubuh. Kandungan asam linoleat dalam daging kambing juga dapat mencegah peradangan yang memicu berkembangnya sel kanker ataupun tumor ganas.

Menurunkan berat badan.
Bagi seseorang yang sedang menjalani program diet, daging kambing dapat dijadikan menu sehari-hari. Kandungan proteinnya yang tinggi dan kadar lemak yang rendah dapat menjaga berat badan. Vitamin B dalam daging kambing dapat membantu metabolisme tubuh untuk membakar kalori dan lemak lebih cepat. Bagi orang yang gemar makan daging, daging kambing juga dapat menjadi pilihan agar terhindar dari obesitas.


Dibalik baunya yang menyengat ternyata daging kambing memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Jangan ragu mengonsumsi daging kambing karena mitos-mitos yang beredar. Selama tidak dikonsumsi berlebihan, daging kambing tidak akan berdampak buruk bagi tubuh.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.