Skip to main content

Vegetarian dan vegan, pahami perbedaannya

Vegetarian dan vegan merupakan gaya hidup yang membatasi bahkan menghindari konsumsi makanan yang berasal dari hewan dengan tujuan untuk menjaga kesehatan. Meski sering disama artikan, vegetarian dan vegan ternyata memiliki arti berbeda. Sebelum menerapkan salah satu diantaranya, pahami dahulu apa perbedaan antara keduanya.


  • Vegan : gaya hidup dengan tidak mengkonsumsi makanan ataupun barang yang berasal dari hewan dalam arti luas. Seorang vegan tidak akan mengonsumsi produk hewani dan makanan yang mengandung kaldu hewani,  menghindari produk kosmetik yang menggunakan hewan sebagai bahan percobaan dalam pembuatannya, menghindari penggunaan pakaian yang berasal dari kulit hewan.
  • Vegetarian lacto : gaya hidup dengan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang berasal dari hewan, tetapi tetap mengkonsumsi susu.
  • Vegetarian ovo : gaya hidup dengan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang berasal dari hewan, tetapi tetap mengkonsumsi telur.
  • Vegetarian lacto-ovo : gaya hidup dengan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang berasal dari hewan, tetapi tetap konsumsi olahan produk hewani seperti telur, susu, yoghurt, keju, dll.
  • Vegetarian pollo : gaya hidup dengan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang berasal dari hewan, tetapi tetap mengkonsumsi makanan yang berasal dari jenis unggas seperti ayam, bebek, burung dara, dll. Bahkan terkadang mengkonsumsi daging, ikan dan produk hewani lainnya dalam kondisi tertentu.
  • Vegetarian pesco : gaya hidup dengan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang berasal dari hewan, tetapi tetap mengkonsumsi ikan serta produk olahan ikan.

Studi ilmiah menyatakan bahwa gaya hidup vegetarian dan vegan merupakan gaya hidup yang menyehatkan. Seorang vegetarian dan vegan memiliki risiko rendah terkena penyakit kanker. Dalam studi ekstensif Juni tahun 2013, menyatakan bahwa seorang vegetarian dan vegan dapat hidup 19% lebih lama dari pemakan daging dan lebih kecil kemungkinannya meninggal karena serangan jantung. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association.


Manfaat vegetarian dan vegan, antara lain:
  • Mengurangi risiko penyakit kanker.
  • Memperbaiki sistem kardiovaskular sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
  • Mengurangi lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh sehingga terhindar dari kolesterol tinggi.
  • Mengurangi risiko diabetes.
  • Mengurangi risiko hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Mengurangi risiko obesitas.
  • Membuat kulit menjadi sehat, bersih dan halus.
  • Memperlambat penuaan dini.
  • Pria vegetarian dan vegan memiliki kadar hormon testosteron 10% lebih tinggi dibandingkan pria yang memakan daging.
  • Penelitian menyatakan pria vegetarian dan vegan lebih rendah mengalami risiko disfungsi ereksi, karena melancarkan sirkulasi darah ke penis.
  • Mencegah bau badan.

Dalam menerapkan gaya hidup vegetarian dan vegan, tetap harus memperhatikan asupan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Banyak nutrisi dari hewan yang tidak didapatkan oleh seorang vegetarian dan vegan. Vegetarian dan vegan harus memperhatikan menu makanan dan minuman agar kebutuhan nutrisinya tercukupi secara maksimal.


Agar kebutuhan protein, kalsium, zink, vitamin D dan B12 dapat terpenuhi, seorang vegetarian dan vegan harus mengkonsumsi makanan nabati yang mengandung nutrisi dalam jumlah yang cukup, seperti berikut:
  • Kacang-kacangan.
  • Sayuran hijau gelap.
  • Biji-bijian.
  • Sayuran dan buah yang mengandung vitamin D dan B12.

Seorang vegetarian dan vegan harus mengkonsumsi suplemen vitamin D dan B kompleks dalam menu makannya setiap hari. Suplemen asam lemak omega-3 juga dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh yang tidak didapatkan dari produk nabati.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.