Skip to main content

Penyebab dan cara pengobatan diabetes pada anak

Diabetes dikenal sebagai The Silent Desease yang berarti penyakit tanpa munculnya gejala di awal. Penyakit gula darah ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga bisa diderita oleh anak-anak. Diabetes terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin dengan baik. Hormon insulin berfungsi untuk mengatur kadar gula darah dalam tubuh.

Image source: Mayapada hospital 

Berikut ini beberapa penyebab anak-anak dapat menderita penyakit diabetes, antara lain:
  • Kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Contohnya, makanan siap saji dan mengandung zat gula yang tinggi.
  • Kelebihan berat badan (obesitas). Seorang anak yang memiliki nafsu makan tinggi cenderung makan dengan porsi berlebihan, sehingga akan mengalami kelebihan berat badan. Obesitas dapat menyebabkan anak terkena penyakit diabetes.
  • Faktor genetika. Menurut data 10% anak yang menyidap penyakit diabetes berasal dari keluarga yang memiliki riwayat diabetes.
Secara umum, faktor genetika akan mempengaruhi sebagai berikut :
  1. Apabila seorang ayah memiliki penyakit diabetes tipe 1 maka 0,06% kemungkinan anaknya akan menderita penyakit diabetes juga.
  2. Apabila seorang ibu berusia di bawah 25 tahun menderita diabetes tipe 1, akan melahirkan anak yang beresiko mengalami diabetes sebesar 0,04%. 
  3. Apabila wanita berusia lebih dari 25 tahun, akan melahirkan anak yang beresiko mengalami diabetes sebesar 0,01%.
  4. Apabila orangtua menderita penyakit diabetes tipe 1, maka anak sekitar 0,1 – 25% akan berisiko mengalami diabetes juga.
  5. Apabila orangtua menderita penyakit diabetes sebelum usia 11 tahun, maka anaknya akan beresiko dua kali lipat menderita diabetes.
  6. Apabila kedua orangtua memiliki  riwayat penyakit diabetes tipe 2 di usia 50 tahun, maka anaknya berisiko 0,14% terkena diabetes.
  7. Apabila orangtua menderita diabetes pada usia lebih dari 50 tahun, maka anaknya berisiko mengalami diabetes sebesar 0,08%. 
  • Kurang tidur. Penelitian Pediatric di Inggris yang mensurvey kebiasaan tidur lewat tes laboratorium, menyimpulkan bahwa faktor risiko terjadinya diabetes di 4.525 anak terjadi pada usia 9-10 tahun. Rata-rata tiap anak memiliki durasi tidur sekitar 8-12 jam. Hasilnya menyatakan bahwa anak-anak yang kurang tidur lebih beresiko mengalami resistensi insulin sehingga menderita diabetes.
  • Infeksi pankreas. Anak-anak lebih rentan terserang virus, bakteri dan kuman karena sistem kekebalan tubuhnya masih cenderung lemah. Apabila virus, bakteri dan kuman menyerang organ prankreas, maka anak akan beresiko mengalami diabetes. Pankreas merupakan organ yang berfungsi memproduksi hormon insulin untuk mengatur kadar gula dalam darah. Jika sel-sel pankreas mengalami kerusakan, hormon insulin tidak bisa lagi diproduksi oleh tubuh.
  • Jenis kelamin. Menurut penelitian beberapa ahli, menyatakan bahwa anak perempuan lebih berisiko menderita penyakit diabetes.
  • Kurang beraktivitas. Anak yang kurang melakukan aktivitas fisik, berisiko mengalami obesitas yang dapat memicu penyakit diabetes. Bagi orangtua sebaiknya arahkan anak untuk banyak melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.


Jika seorang anak terdiagnosa menderita penyakit diabetes, lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kadar gula dalam darah. Penyakit diabetes pada anak dapat diobati dengan cara sebagai berikut :
  • Suntik insulin : memasukan insulin ke dalam tubuh anak dengan cara disuntik. Cara ini dilakukan untuk menambahkan hormon insulin pada tubuh anak.
  • Memantau gula darah : anak yang menderita penyakit diabetes membutuhkan peran orangtua yang tanggap untuk memantau kadar gula darah setiap hari. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan insulin pada tubuh anak setiap hari.
  • Mengatur pola makan : setiap anak memiliki pola makan yang tidak menentu, perlu pengawasan orangtua untuk mengatur pola makan anak sedemikian rupa. Berikan anak makanan bergizi seimbang dengan porsi yang cukup tidak berlebihan.
  • Olahraga : anak yang menderita diabetes disarankan untuk banyak melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga. Olahraga bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan mengendalikan berat badan. Olahroga dapat membust anak terhindar dari penumpukan lemak yang menyebabkan obesitas. Sesuaikan aktivitas fisik anak dengan jumlah kalori makanan yang dibutuhkan oleh anak.
  • Pengobatan medis : anak yang menderita penyakit diabetes memerlukan pemeriksaan dokter secara rutin untuk mengetahui kondisi penyakitnya. Pemeriksaan rutin bertujuan untuk mewaspadai risiko komplikasi penyakit lain yang disebabkan oleh diabetes.
  • Memberi obat-obatan tradisional : anak yang terlalu minum obat-obatan kimia, dikhawatirkan akan mengalami efek samping negatif di kemudian hari. Beberapa jenis tumbuhan dapat dijadikan obat penyakit diabetes, antara lain tanaman kunyit, brotowali, mahkota dewa dan mengkudu.

Diabetes tergolong penyakit yang sulit disembuhkan, namun dapat dikendalikan agar kondisi kesehatan penderitanya tetap stabil. Lakukan deteksi sedini mungkin pada anak yang memiliki risiko menderita penyakit diabetes. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi penyakit lain yang bisa mengancam nyawa anak.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.