Hati ayam sering dijadikan menu pendamping dalam hidangan berbagai jenis kuliner khas Indonesia, seperti soto dan bubur ayam. Biasanya hati ayam diolah menjadi sate yang memiliki rasa asin dan gurih.
Pernahkah terpikir apa manfaat dan bahayanya jika mengonsumsi hati ayam? Hati merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring racun dalam sistem pencernaan. Bagaimana jika organ tersebut diolah menjadi makanan manusia?
Manfaat mengonsumsi hati ayam bagi tubuh :
- Pembentuk sel darah merah.
Hati ayam mengandung zat besi tinggi yang bermanfaat bagi tubuh. Zat besi merupakan salah satu mineral pembentuk sel darah merah. Sel darah merah bertugas mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh dan mendukung proses pembentukan energi. Tubuh yang kekurangan zat besi dapat mengalami gangguan kesehatan, antara lain :
- Anemia.
- Tubuh lemas.
- Mudah pusing.
- Nafsu makan berkurang.
- Nafas pedek dan cepat.
- Mudah terkena infeksi.
- Radang atau sariawan pada lidah.
- Detak jantung tidak beraturan.
- Menyehatkan mata.
Hati ayam mengandung vitamin A yang sangat baik untuk kesehatan mata. Kebutuhan vitamin A yang terpenuhi dapat menurunkan risiko penyakit rabun dan kebutaan.
- Menunjang masa pertumbuhan.
Hati ayam memiliki kandungan fosfor yang tinggi. Fosfor merupakan zat energi yang digunakan dalam proses metabolisme lemak dan pati di dalam tubuh. Zat fosfor sangat baik untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tubuh bagi anak-anak. Berikut ini manfaat fosfor bagi tubuh :
- Menunjang kesehatan gigi dan gusi.
- Komponen yang mendukung sintesis DNA.
- Membantu penyerapan kalsium.
- Meningkatkan kekebalan tubuh.
Kandungan vitamin yang terdapat di dalam hati ayam sangat baik untuk meningkatkan napsu makan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh. Hati ayam mengandung banyak vitamin, antara lain :
- Vitamin A.
- Vitamin C.
- Vitamin D
- Vitamin B12.
- Fosfor.
- Zat besi.
- Asam folat.
Dibalik semua manfaatnya untuk tubuh, mengonsumsi hati ayam juga memiliki risiko yang dapat membahayakan kesehatan. Ingatlah bahwa hati merupakan organ pencernaan yang berfungsi menyaring racun dalam darah. Sehingga hati sangat rentan tercemar zat kimia, pestisida ataupun jenis racun lainnya. Semakin buruk kualitas makanan yang dikonsumsi ayam, maka akan semakin banyak kandungan racun pada organ hatinya.
Sebaiknya hindari mencampur hati ayam ataupun hati sapi dalam menu MPASI (Makanan Pendamping ASI). Bayi berusia kurang dari 1 tahun masih rentan terkena segala macam infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya masih lemah. Dikhawatirkan racun yang terkandung dalam hati berpindah ke tubuh, sehingga bayi menjadi rentan terhadap serangan berbagai penyakit.
Sumber gizi yang terdapat pada hati masih bisa diganti dengan bahan makanan yang lebih aman untuk bayi, contohnya :
- Vitamin A bisa didapat dari : wortel, bayam, tomat, pisang dan apel.
- Vitamin D bisa didapat dari : tahu, jamur, kacang kedelai, udang dan telur.
- Vitamin E bisa didapat dari : buncis, daun bawang, brokoli, tahu, dan labu.
- Vitamin B12 bisa didapat dari : ikan tuna, daging sapi, ayam, telur, dan jamur.
- Zat besi bisa didapat dari : daging, telur, ayam, bayam, tomat, kentang, kangkung dan kacang-kacangan.
Sebelum mengonsumsi hati ayam ataupun hati sapi, pastikan telah dicuci sampai benar-benar bersih. Cuci dengan air mengalir agar racun yang menempel di hati ikut terbuang. Olah sampai matang sempurna, hindari mengonsumsi olahan hati yang masih setengah matang.
Comments
Post a Comment