Skip to main content

Cegah bibir sumbing pada bayi dan pengobatannya

Bibir sumbing merupakan cacat lahir yang banyak terjadi pada beberapa kasus kelahiran. Kondisi bibir sumbing baru diketahui setelah bayi lahir. Dalam medis, istilah bibir sumbing disebut  Labio palatoshcizis. Labio palatoshcizis (bibir sumbing) adalah kondisi cacat lahir berupa belahan pada bibir, bentuknya seperti celah kecil ataupun memanjang dari bibir hingga gusi atas, langit-langit mulut bahkan sampai hidung.

Image source: Siloam hospital 

Bibir sumbing terjadi karena gagalnya pembentukan struktur wajah pada bayi saat masih dalam kandungan. Kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa faktor risiko, antara lain :
  • Faktor genetik.

Faktor genetik atau keturunan merupakan penyebab yang sulit untuk dicegah. Keluarga yang memiliki riwayat bibir sumbing, berisiko melahirkan bayi dengan kondisi bibir sumbing. 
  • Kurang gizi sejak masa kehamilan.

Kekurangan zat asam folat menyebabkan gagalnya pembentukan struktur organ sejak bayi di dalam kandungan. Asam folat merupakan nutrisi penting yang berperan dalam mencegah bayi terlahir cacat. Kebutuhan asam folat harus terpenuhi setiap hari, terutama pada 3 bulan pertama kehamilan.
  • Konsumsi obat-obatan.

Bibir sumbing dapat terjadi akibat efek samping obat-obatan. Ibu hamil dilarang mengonsumsi obat karena berpotensi mengganggu pertumbuhan janin. Ada beberapa jenis obat-obatan tertentu yang tidak boleh diminum oleh ibu hamil. Jika ibu hamil harus mengonsumsi obat, maka harus atas izin dokter kandungan.
  • Paparan zat kimia.

Tanpa disadari paparan zat kimia pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi. Ibu hamil sebaiknya menghindari pemakaian segala jenis produk kosmetik selama masa kehamilan.
  • Diabetes.

Penelitian ilmiah melaporkan bahwa ibu hamil yang menderita diabetes lebih berisiko melahirkan bayi dengan kondisi bibir sumbing.
  • Obesitas.

Ibu hamil cenderung makan berlebihan sebanyak 2 porsi dengan alasan ada bayi di dalam kandungan. Kebiasaan makan berlebihan menyebabkan berat badan naik selama kehamilan sehingga mengalami obesitas. Sesungguhnya ibu hamil hanya perlu tambahan 90 kalori setiap harinya. Makan berlebihan selama masa kehamilan merupakan cara yang salah. Ibu hamil tetap harus menjaga pola makan dengan kalori yang cukup. Obesitas pada ibu hamil berisiko menyebabkan cacat bibir sumbing pada bayi yang dilahirkan.
  • Merokok dan alkohol.

Gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol, berisiko menyebabkan kelahiran cacat pada janin. Zat kimia pada rokok dan alkohol dapat mengganggu perkembangan embrio janin dan fungsi sistem tubuh ibu hamil.


Cacat bibir sumbing dapat diperbaiki dengan tindakan medis operasi. Dokter akan memperbaiki celah bibir yang sumbing dengan cara merapatkan lipatan. Operasi bertujuan untuk membuat tampilan, struktur dan fungsi bibir menjadi normal. 

Dalam operasi bibir sumbing, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi, sebagai berikut :
  1. Anak harus berusia tiga tahun dengan berat badan lima kilogram.
  2. Anak harus dalam kondisi benar-benar sehat karena diwajibkan berpuasa minimal empat jam sebelum tindakan operasi.


Pengobatan bibir sumbing dilakukan oleh beberapa gabungan tim medis, yaitu :
  • Dokter bedah.
  • Dokter spesialis anak.
  • Dokter gigi anak.
  • Dokter spesialis bedah mulut.
  • Ahli terapi.
  • Psikolog.

Setelah dilakukan tindakan operasi, dokter akan melakukan perawatan tambahan selama masa pemulihan, seperti:
  • Penyesuaian ortodontik untuk mengetahui struktur gigi, pemantauan dilakukan oleh dokter gigi anak.
  • Terapi bicara bagi anak yang kesulitan berbicara.
  • Terapi dengan psikolog untuk menghilangkan rasa trauma setelah melewati proses operasi.
  • Penyesuaian struktur mulut dalam mengunyah dan menelan makanan.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil risiko bayi lahir dengan kondisi bibir sumbing, antara lain :
  • Konseling genetik.
Keluarga yang memiliki riwayat bibir sumbing sebaiknya melakukan konseling genetik ketika merencanakan kehamilan. Ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan anak lahir dengan kondisi bibir sumbing dan merencanakan tindakan yang harus dilakukan selanjutnya.
  • Konsumsi vitamin pranetal.
Konsultasikan pada dokter apakah perlu mengonsumsi vitamin prenatal. Vitamin pranetal dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi selama masa kehamilan. Cacat lahir bibir sumbing dikaitkan dengan kurangnya nutrisi tertentu saat hamil, salah satunya kekurangan asam folat.


Ibu hamil harus tetap memperhatikan segala macam makanan yang dikonsumsi. Vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh harus terpenuhi dengan sempurna. Gizi yang baik akan mengurangi kecenderungan bayi terlahir cacat.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.