Skip to main content

Ukuran penis dapat mengecil akibat jarang melakukan hubungan seks



Melakukan hubungan seksual merupakan salah satu bentuk ungkapan kasih sayang kepada pasangan. Untuk tetap menjaga keharmonisan, idealnya hubungan seks dilakukan sebanyak 1-4 kali seminggu. Pada kenyataannya, beberapa orang mungkin mengalami masalah sehingga tidak dapat melakukan hubungan seksual secara rutin. Ataupun bagi seseorang yang belum memiliki pasangan hidup, melakukan hubungan seksual menjadi hal yang mustahil dapat dilakukan. Khususnya bagi kaum pria, benarkah ukuran penis dapat mengecil akibat jarang melakukan hubungan seks?




Frekuensi berhubungan seks tidak memiliki aturan tetap. Bagi pasangan yang memiliki gairah seksual tinggi, berhubungan seks bisa saja dilakukan berulang kali dalam sehari. Melakukan hubungan seks sebaiknya dilakukan secara spontan, tanpa membuat jadwal tetap. Jadwal tetap hanya akan membuat hubungan seksual terasa seperti dipaksakan, sehingga tidak dapat merasakan kepuasan yang maksimal. Aktivitas seksual pria dan wanita, sebaiknya dilakukan menyesuaikan ritme seksual tubuh.


Berikut adalah ritme seksual tubuh manusia :
  • Pria : secara alami, sperma seorang pria akan penuh dalam waktu 3 hari dan ditampung di dalam testis. Setiap 3 hari tersebut, sperma memang harus dikeluarkan secara teratur dengan melakukan hubungan seks tentunya bagi yang sudah memiliki pasangan.
  • Wanita : seorang wanita dapat merasakan gairah seksual selama kurang lebih seminggu. Artinya, wanita yang memiliki ritme seksual normal, mampu melakukan hubungan seks secara teratur setiap hari selama seminggu.

Pola aktivitas seksual 1-4 kali seminggu merupakan waktu yang paling tepat. Dalam waktu seminggu, tubuh juga memerlukan waktu istirahat sejenak. Aktivitas seksual yang terlalu sering, misalnya dilakukan setiap hari dalam seminggu, dapat menguras energi tubuh sehingga menyebabkan tubuh menjadi lemas. Sebaiknya, lakukan aktivitas seksual dengan selang-seling waktu selama seminggu. Contohnya, pilih hari selasa, kamis, sabtu, dan senin. Dengan pola seperti ini, tubuh dapat mengumpulkan energi untuk berhubungan seks di hari berikutnya.



Hubungan seks yang dilakukan secara teratur tanpa paksaan, dapat memberi manfaat sebagai berikut :
  • Tubuh terasa segar.
  • Wajah ceria.
  • Awet muda.
  • Aliran darah menjadi lancar.
  • Menurut penelitian, orang yang rutin melakukan hubungan seks, memiliki usia 4 tahun lebih panjang.

Pria yang jarang melakukan hubungan seksual, dapat mengalami gangguan, sebagai berikut :
  • Tidak melakukan hubungan seks dalam waktu lama dapat menyebabkan hilangnya gairah seksual. Hal ini dapat menimbulkan konflik dalam hubungan dengan pasangan.
  • Penis mengalami disfungsi ereksi, artinya penis tidak dapat berereksi ketika mendapatkan rangsangan.
  • Ukuran penis saat berereksi akan menyusut sekitar 2 cm, akibat kehilangan keelastisitasannya.

Penis yang jarang difungsikan akan mengalami penyusutan lapisan kolagen, sehingga menyebabkan keelastisitasannya berkurang. Lapisan kolagen terdapat di sekeliling serabut bilik ereksi. Pria yang tidak pernah atau jarang melakukan hubungan seks, dapat mengalami penyusutan ukuran penis hingga mencapai 1 inch (2,4 cm).


Pria yang masih berusia muda dan sehat, sebaiknya jangan sia-siakan organ reproduksi dengan tidak melakukan hubungan seks secara rutin. Apabila mengalami konflik dengan pasangan, segera selesaikan agar aktivitas seksual tidak terhambat. Sedangkan pria lajang yang belum memiliki pasangan, segera cari pasangan hidup agar organ reproduksi dapat segera difungsikan, sehingga penis tidak mengecil sebelum waktunya (usia tua).


Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.