Demam tifoid atau yang lebih dikenal dengan sebutan typus adalah gejala demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhi. Penyakit typus sering dikaitkan dengan aktivitas seseorang yang berlebihan hingga menyebabkan kelelahan. Tercatat 2 juta kasus demam tifoid (typus) yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya.
Demam tifoid terjadi bukan kerena kelelahan, melainkan akibat cara hidup yang kurang bersih.
Bagi orang-orang yang sibuk bekerja, terkadang lupa memperhatikan kebersihan makanan atau minuman. Hal yang sama terjadi pada anak-anak, anak-anak sering lupa mencuci tangan setelah bermain atau membeli jajanan yang tidak higienis.
Bakteri Salmonella Typhi masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman dan air yang terkontaminasi. Di dalam air atau limbah kering, bakteri Salmonella Typhi dapat bertahan hidup dalam waktu berminggu-minggu. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh dan menyerang usus halus.
Faktor risiko demam tifoid (typus), antara lain :
- Tinggal di lingkungan kumuh.
- Usia anak-anak.
- Berada di dalam daerah wabah.
- Makanan atau minuman yang tercemar.
- Penggunaan air yang terkontaminasi.
- Lalat yang hinggap di makanan membawa bakteri Salmonella Typhi.
Gejala demam tifoid, antara lain :
- Demam naik turun setiap harinya dari 37,5°C hingga mencapai 40,5°C.
- Sakit kepala.
- Nafsu makan menurun.
- Nyeri di seluruh tubuh.
- Lemas.
- Diare.
- Sembelit.
- Pingsan.
- Berkeringat.
- Batuk kering.
- Ruam kulit.
- Perut membengkak.
Demam tifoid umumnya tidak kunjung sembuh selama 3 minggu sampai 4 minggu. Dalam kondisi akut, bakteri Salmonella Typhi dapat menyebar melalui darah dan berkembang biak hingga ke tulang, sumsum dan hati.
Komplikasi akibat demam tifoid :
- Usus pecah dan bocor.
- Usus halus mengalami pendarahan.
- Infeksi pada organ tubuh lainnya.
- Kematian.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam tifoid (typus), antara lain :
- Biasakan mencuci tangan sebelum makan.
- Gunakan peralatan makan dan minum yang bersih.
- Gunakan air bersih untuk mencuci peralatan makan dan memasak.
- Hindari menelan air mentah.
- Hindari jajan di sembarang tempat.
- Pastikan mengkonsumsi makanan dan minuman yang diolah dengan higienis.
Diagnosa dan pengobatan demam tifoid.
Demam tifoid didiagnosa dengan melihat gejala yang timbul. Jika mengalami gejala demam berkepanjangan lebih dari 3 hari segera lakukan konsultasi ke dokter.
Pemeriksaan laboratorium :
- Tes darah atau cairan tubuh lainnya untuk mengetahui adanya infeksi bakteri Salmonella.
- Tes DNA tifoid dalam darah.
Demam tifoid dapat diobati dengan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri Salmonella Typhi. Perawatan dokter dan terapi antibiotik dilakulan selama 7 - 10 hari.
Jenis antibiotik yang dapat diberikan untuk pengobatan demam tifoid, antara lain :
- Ciprofoxacin (Cipro) dengan syarat tidak boleh diberikan kepada ibu hamil.
- Ceftriaxone (Rocephin) antibiotik untuk anak-anak.
Pengobatan demam tifoid, sebagai berikut :
- Terapi antibiotik selama 1 minggu.
- Pemasangan infus untuk menjaga cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi.
- Pemberian obat diare.
- Pembedahan untuk memperbaiki usus yang pecah atau mengalami pendarahan.
Penyabab demam tifoid (typus) tidak ada hubungannya dengan kelelahan beraktivitas. Bakteri Salmonella Typhi dapat masuk ke dalam tubuh akibat perilaku dan kondisi lingkungan yang kurang bersih. Hidup bersih merupakan syarat penting agar terhindar dari segala macam penyakit.
Comments
Post a Comment