Skip to main content

Hamil anggur dan wanita yang berisiko mengalaminya

Hamil anggur dalam bahasa medis disebut Mola Hydatidiformis. Hamil anggur merupakan kehamilan abnormal akibat dari kegagalan pembentukan calon janin. Janin yang gagal terbentuk tumbuh menjadi tumor jinak (molar) berupa membran yang berkumpul seperti buah anggur berwarna putih dan berisi cairan.


Di Indonesia tercatat lebih dari 150.000 kasus hamil anggur (Mola Hydatidiformis) tiap tahunnya. Hamil anggur perlu penanganan yang cepat agar tidak menimbulkan komplikasi. Tumor jinak ini jika tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi tumor ganas yang berbahaya.


Proses terjadinya hamil anggur : 
Hamil anggur lengkap.
  1. Satu sel sperma membuahi sel telur yang tidak memiliki kromosom, sehingga gagal membentuk embrio. 
  2. Pada kondisi normal, calon janin yang gagal berkembang akan luruh dengan sendirinya, yang sering disebut dengan istilah keguguran. 
  3. Pada hamil anggur, sel telur yang gagal menjadi embrio terus berkembang dan menempel di dinding rahim. Jaringan ini berkembang pesat diikuti dengan pembentukan plasenta, sehingga seorang wanita yang mengalami hal ini tetap mengira dirinya sedang hamil.
Hamil anggur parsial.
  1. Dua sel sperma membuahi 1 sel telur normal, sehingga terjadi penumpukan terlalu banyak materi genetik. 
  2. Embrio berkembang tetapi mengalami kecacatan atau kelainan serius.
  3. Perkembangan embrio terjadi hanya dalam waktu singkat, kemudian mati. 
  4. Dalam kondisi ini, seorang wanita merasakan seperti kehamilan normal, sebab produksi hormon HCG terus berlangsung.

Penyebab hamil anggur belum diketahui secara jelasnya, namun salah satu faktor yang diduga menjadi pemicunya, antara lain :
  • Kekurangan protein.
  • Kekurangan asam folat.
  • Kekurangan beta karoten.
  • Sel telur yang sudah dibuahi namun mati dan terlambat dikeluarkan hingga menumpuk seperti anggur.
  • Infeksi virus.
  • Gangguan kromosom.

Wanita yang berisiko mengalami hamil anggur, antara lain :
  1. Wanita yang hamil di usia kurang dari 20 tahun.
  2. Wanita yang hamil di usia lebih dari 34 tahun.
  3. Wanita yang memiliki riwayat hamil anggur sebelumnya dan dapat terulang kembali.
  4. Wanita yang pernah keguguran.

Hamil anggur sering tidak disadari karena pada tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun. Wanita akan merasakan kehamilan normal seperti pada umumnya. Namun, setelah beberapa minggu gejala akan timbul sebagai berikut :
  • Mual dan muntah
  • Anemia.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Terdapat protein di dalam urine.
  • Terjadi pendarahan dari vagina di 3 bulan pertama kehamilan.
  • Rahim tampak lebih besar dari usia kandungan yang sebenarnya.
  • Keluar jaringan seperti anggur dari vagina.
  • Rasa nyeri pada tulang panggul.
  • Jumlah hormon HCG sangat tinggi jika dibandingkan kehamilan normal.
  • Jumlah produksi hormon tiroid berlebihan.
  • Tidak terdapat tanda pergerakan janin.

Diagnosa hamil anggur.
Di minggu awal kehamilan, mendiagnosa hamil anggur sangat sulit karena memiliki gejala yang sama seperti kehamilan normal. Untuk mendapatkan diagnosa yang akurat, harus dilakukan pemeriksaan detail, sebagai berikut :
  1. Pemeriksaan kadar hemoglobin dalam darah.
  2. USG kandungan.
  3. Pemeriksaan kadar hormon kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotropin).
  4. Pemeriksaan kadar hormon tiroid.


Pengobatan hamil anggur.
Penanganan dan pengobatan yang tepat perlu dilakukan untuk mencegah hamil anggur berkembang menjadi kanker ganas. Wanita yang positif terdiagnosa mengalami hamil anggur, perlu melalukan perawatan, sebagai berikut :
  • Kuretase, yaitu metode mengeluarkan jaringan mati (calon janin yang tidak berkembang) dari dalam rahim.
  • Suction, yaitu metode mengeluarkan jaringan dengan menggunakan selang kateter penghisap.
  • Operasi pengangkatan rahim (histerektomi), metode ini dilakukan jika seorang wanita tidak ingin memiliki anak lagi.
  • Pemeriksaan kadar hormon HCG secara rutin, setiap 2 minggu selama 1 tahun untuk memastikan tidak ada sel-sel abnormal yang tumbuh kembali.
  • Kemoterapi, jika ditemukan indikasi perkembangan sel yang bersifat ganas.

Menjaga kesehatan tubuh dengan asupan makanan bernutrisi sebelum merencanakan kehamilan merupakan hal yang penting untuk mencegah terjadinya gangguan kehamilan. Lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan janin. Jika terdiagnosa mengalami hamil anggur, segera lakukan perawatan medis yang tepat di dokter kandungan.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.