Setiap negara padat penduduk menerapkan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan angka kelahiran. Salah satu upaya yang dilakukan, yaitu mengkampanyekan penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Indonesia juga turut menerapkan program Keluarga Berencana dengan menganjurkan kepada setiap pasangan suami istri untuk memiliki dua anak saja. Pemerintah membuat slogan "Dua Anak lebih Baik" diiringi dengan kampanye penggunaan alat kontrasepsi.
Alat kontrasepsi terdiri dari berbagai macam jenis, salah satu diantaranya adalah alat kontrasepsi hormonal. Pil KB merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang banyak diminati oleh wanita Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Dengan mengkonsumsi pil KB, seorang wanita dapat mengatur kehamilan sesuai keinginannya. Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang bersifat sementara, artinya jika tidak dikonsumsi maka sistem reproduksi wanita dapat kembali normal dan menghasilkan pembuahan sel telur.
Kerja pil KB di dalam tubuh, yaitu menghambat indung telur melepaskan sel telur, sehingga sperma akan sulit bertemu dengan sel telur.
Meskipun 99% efektif mencegah kehamilan, mengkonsumsi pil KB juga memiliki efek samping bagi tubuh. Efek samping yang dirasakan oleh tubuh dapat berupa keluhan ringan, hingga keluhan yang sangat mengganggu.
Efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan pil KB, antara lain :
Rasa mual.
Reaksi ini merupakan awal penyesuaian tubuh terhadap pil KB yang diminum. Biasanya efek mual akan hilang setelah 2 bulan masa penyesuaian. Untuk menghilangkan rasa mual, dapat mengkonsumsi makanan asam. Jika rasa mual tidak tertahankan dan sangat mengganggu, ganti alat kontrasepsi lain yang lebih nyaman dan aman.
Sakit kepala.
Umumnya sakit kepala juga dirasakan oleh wanita yang baru saja mulai menggunakan pil KB. Kondisi ini merupakan bentuk reaksi hormon yang terjadi di dalam tubuh. Apabila dirasa sangat mengganggu aktivitas, ganti merek pil KB atau metode kontrasepsi.
Pendarahan di luar masa haid.
Sebelum menggunakan alat kontrasepsi hormonal sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada tubuh. Dalam beberapa kasus, wanita yang menggunakan pil KB mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi. Sebaiknya minum pil KB dalam waktu yang sama setiap hari sehingga reaksi hormon dapat stabil.
Rasa tidak nyaman pada payudara.
Efek penggunaan pil KB juga dapat dirasakan pada payudara. Payudara biasanya terasa nyeri pada awal-awal penggunaan alat kontrasepsi ini. Efek samping biasanya tidak berlangsung lama. Apabila merasa tidak nyaman dengan efek samping yang terjadi, setiap wanita berhak menentukan alat kontrasepsi apa yang paling tepat digunakan.
Gairah seksual menurun.
Pada beberapa wanita terjadi penurunan gairah seksual akibat reaksi hormon di dalam tubuh. Apabila hal ini terjadi, disarankan untuk menggunakan pil kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon androgen. Pil KB androgen dapat mencegah gairah seksual wanita menurun. Jika dalam beberapa bulan tidak ada perubahan, segera ganti metode kontrasepsi lainnya.
Sebelum memutuskan memilih alat kontrasepsi, disarankan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan agar mendapat penjelasan yang tepat mengenai cara kerja dan efek samping dari setiap alat kontrasepsi.
Pahami aturan penggunaan pil KB, sebagai berikut :
- Waktu paling tepat untuk minum pil KB adalah di hari pertama menstruasi.
- Lanjutkan mengkonsumsi pil KB rutin setiap hari selama 21 hari.
- Kemudian hentikan penggunaan pil KB selama satu minggu.
- Setelah satu minggu, kembali minum pil KB secara rutin setiap hari selama 21 hari.
Menggunakan kontrasepsi pil KB memang butuh kedisiplinan untuk mendapatkan hasil yang efektif. Sebisa mungkin usahakan jangan pernah lupa meminum pil KB lewat dari seminggu. Aktifkan alarm hp dalam waktu yang sama setiap hari sebagai pengingat.
Catatan yang perlu diingat jika lupa minum pil KB :
- Jika lupa kurang dari 12 jam, maka pil KB bisa segera diminum.
- Jika lupa lewat dari 24 jam, segera minum langsung 2 pil.
Pil KB yang lupa diminum lebih dari 24 jam akan berkurang efektivitasnya, sehingga membutuhkan alat kontrasepsi tambahan seperti kondom atau hindari hubungan seksual selama seminggu.
Hindari mengkonsumsi pil KB jika anda dalam kondisi sebagai berikut :
- Hamil.
- Perokok berat.
- Wanita di atas usia 35 tahun.
- Memiliki riwayat penyakit penggumpalan darah.
- Menderita penyakit migrain.
- Menderita kanker payudara.
- Memiliki komplikasi diabetes.
- Memiliki kelainan jantung.
- Hipertensi.
- Memiliki penyakit hati.
- Mengalami depresi.
Efek samping yang terjadi sangat mungkin mengganggu aktivitas sehari-hari. Tapi umumnya gejala efek samping bersifat semetara seiring tubuh menyesuaikan diri dengan pil KB tersebut. Untuk mencegah efek samping dan menyebabkan komplikasi yang parah, dokter perlu mengetahui riwayat penyakit sebelum memberikan alat kontrasepsi yang tepat. Apabila gejala efek samping tidak mereda selama lebih dari 2 bulan, dapat segera beralih ke merek atau metode kontrasepsi lain. Apabila sudah mengkonsumsi pil KB, namun masih terjadi kehamilan, berarti cara penggunaan pil KB kurang tepat.
Comments
Post a Comment