Dalam menjalani aktivitas sehari-hari, sering kali kita terjebak oleh cuaca yang tiba-tiba mendung dan turun hujan. Hujan merupakan proses alam hasil dari penguapan air di bumi dan kembali diturunkan ke bumi. Tanpa persiapan payung ataupun jas hujan, aktivitas harus tetap dilanjutkan di tengah guyuran hujan. Biasanya setelah terkena gerimis ataupun basah kuyup kehujanan, kita merasa pusing dan bersin-bersin. Mengapa kehujanan dapat menyebabkan pusing dan flu?
Hujan merupakan salah satu rahmat Allah yang diturunkan ke bumi. Ketika hujan turun, terjadi perubahan suhu pada daerah yang terguyur hujan. Segala jenis virus dapat dengan mudah menyebar pada suhu dingin dan lembab. Kekebalan tubuh menjadi terganggu oleh virus, sehingga menimbulkan reaksi seperti pusing, bersin dan demam.
Berikut ini alasan tepat mengapa kehujanan dapat menyebabkan pusing dan flu :
Perubahan suhu.
Kepala yang basah terkena air hujan mengalami perubahan suhu secara mendadak dari panas ke dingin. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah, sehingga menyebabkan kepala pusing. Perubahan suhu secara mendadak pada tubuh yang basah juga menyebabkan turunnya sistem imun.
Tekanan udara.
Angin yang berhembus akan membawa awan mendung ke daerah yang memiliki tekanan udara rendah. Hujan akan turun pada daerah yang tekanan udaranya rendah. Menurut hasil riset, penurunan tekanan udara di sekitar dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh seseorang. Sistem imun yang lemah dapat menyebabkan seseorang mudah terserang infeksi virus penyakit.
Infeksi virus penyakit.
Hujan yang turun pada suatu daerah menyebabkan suhu udara menjadi dingin dan lembab. Virus dan bakteri dapat menyebar melalui udara dan terhirup masuk ke dalam tubuh hingga menyebabkan infeksi saluran nafas.
Kandungan air hujan.
Uap air yang membentuk awan hujan bercampur dengan senyawa dan gas yang terkandung di dalam udara sehingga menyebabkan air hujan bersifat asam. Kepala yang basah terkena hujan akan menyebabkan pusing karena konsentrasi zat asam masuk ke dalam pori-pori dan menyebabkan reaksi kimia pada tubuh.
Tidak semua orang yang terkena hujan akan mengalami sakit, reaksi yang terjadi pada tubuh tergantung dari kekuatan sistem imun tubuh yang dimiliki oleh masing-masing orang. Apabila metabolisme tubuh sedang lemah, maka akan sangat mudah terserang penyakit.
Untuk mencegah agar tidak jatuh sakit setelah kehujanan, lakukan cara sebagai berikut :
- Hindari tetesan gerimis pertama yang masih tinggi kandungan konsentrasi zat asamnya.
- Jika memungkinkan lepaskan baju yang basah ganti dengan baju kering.
- Segera mandi dan keramas dengan menggunakan air hangat.
- Pakai pakaian hangat untuk mengembalikan kembali suhu tubuh normal.
- Minum atau makan hidangan hangat agar tubuh merasa hangat kembali.
- Rutin mengkonsumsi vitamin C 500 mg per hari untuk menjaga daya tahan tubuh saat musim hujan.
- Perbanyak minum air putih agar cairan tubuh tercukupi dan metabolisme dapat berjalan normal.
Musim hujan atau musim pancaroba memang sangat rentan terhadap penyakit terutama yang berhubungan dengan saluran nafas, seperti batuk dan flu. Usahakan untuk selalu mengkonsumsi makanan sehat dan banyak vitamin agar daya tahan tubuh menjadi optimal. Jangan lupa untuk membawa payung atau jas hujan jika tiba-tiba turun hujan di tengah aktivitas.
Comments
Post a Comment