Istilah Baby Led Weaning mulai diperkenalkan lewat buku yang ditulis oleh Dill Rapley. Dalam bukunya dijelaskan, Baby Led Weaning adalah metode memperkenalkan makanan bertekstur padat pada bayi dengan cara membiarkan anak makan sendiri tanpa disuapi oleh ibu. Bayi sudah bisa diperkenalkan makanan padat mulai usia 6 bulan. Makanan padat diberikan sebagai makanan pendamping ASI (MPASI) karena saat usia 6 bulan bayi sudah kuat terhadap reaksi alergi dan membutuhkan tambahan nutrisi selain air susu ibu.
Menerapkan metode Baby Led Weaning artinya ibu harus siap dengan ceceran makanan dimana-mana karena bayi belum mengerti cara makan yang benar. Baju yang dipakai bayi juga akan penuh dengan noda. Namun jangan khawatir, metode ini dapat melatih tumbuh kembang si kecil.
Tujuan Baby Led Weaning adalah :
- Bayi belajar mengontrol proses makan mulai dari memasukkan makanan ke dalam mulut, mengunyah dan menelan.
- Melatih bayi memegang makanan dengan tangan kanan.
- Melatih panca indra bayi untuk mengenal tekstur makanan.
- Melatih pencernaan bayi untuk mencerna makanan yang bertekstur padat.
- Bayi dapat mengenal rasa makanan yang dia suka dan membedakan tekstur yang mudah atau sulit untuk dikunyah.
Ciri-ciri bayi sudah siap dilatih Baby Led Weaning, antara lain :
- Bayi sudah mampu menegakkan kepala.
- Mulut bayi sudah bisa terbuka lebar.
- Bayi sudah mampu duduk dengan tegak di baby chair.
- Tertarik dengan makanan yang dimakan oleh orang sekitar.
- Nafsu makan bayi bertambah.
- Mulai bisa meraih makanan dan memasukkannya ke dalam mulut.
Jenis makanan yang disarankan untuk metode Baby Led Weaning, yaitu finger food. Finger food adalah makanan yang dapat dengan mudah digenggam oleh tangan bayi yang kecil.
Cara menerapkan Baby Led Weaning pada bayi :
- Dudukkan bayi di dalam baby chair dengan posisi yang nyaman.
- Pasangkan baby apron agar baju bayi tidak kotor terkena noda.
- Letakkan macam-macam makanan padat dihadapan bayi.
- Berikan contoh bagaimana cara makan yang benar maka perlahan si kecil akan meniru apa yang dicontohkan.
- Pilihkan jenis makanan yang bergizi seperti buah-buahan dan sayuran.
- Potong makanan menjadi ukuran kecil dan jangan terlalu besar untuk menghindari risiko tersedak sebelum si kecil mampu menguyah dengan baik.
- Dampingi bayi sampai selesai menghabiskan makanannya untuk berjaga-jaga jika bayi tiba-tiba tersedak.
- Bantu bayi sekali-kali minum untuk mempermudah menelan makanan.
Dalam menerapkan Baby Led Weaning pilihlah jenis makanan yang sederhana. Olah sayuran dengan cara dikukus sampai lunak dan pilih jenis buah-buahan yang memiliki bermacam rasa manis dan asam.
Contoh jenis makanan yang baik untuk menerapkan Baby Led Weaning, antara lain :
- Kentang kukus.
- Brokoli kukus.
- Labu kukus.
- Wortel kukus.
- Apel.
- Alpukat.
- Melon.
- Jeruk tanpa biji.
- Daging yang dicincang halus.
- Bubur susu dengan tekstur yang kental.
- Nasi yang dihaluskan.
- Daging ikan tanpa duri.
- Telur rebus.
Kelebihan metode Baby Led Weaning :
- Anak dapat menentukan kapan dia merasa kenyang. Tanpa dipaksa harus menghabiskan makanan.
- Melatih bayi untuk dapat bersosialisasi dengan orang disekitar, metode ini dianjurkan untuk mengajak anak makan bersama keluarga.
- Membuat si kecil lebih bersemangat untuk makan karena dapat memilih makanan yang tersedia di papan makannya.
- Merangsang otot tangan bayi agar mampu mengontrol gerak tangan.
- Melatih bayi menguasi teknik mengunyah.
- Ibu tidak repot menyuapi si kecil.
- Bayi dapat mengenal berbagai tekstur makanan.
- Mendukung proses pertumbuhan gigi bayi.
- Mencegah gangguan bicara pada anak.
Kekurangan metode Baby Led Weaning :
- Bayi yang belum pandai mengunyah berisiko tersedak makanan.
- Terkadang bayi merasa bosan atau tidak suka dengan makanannya sehingga berhenti makan, ini menyebabkan asupan gizi menjadi tidak maksimal.
- Waktu makan menjadi lebih lama.
- Banyak makanan yang terbuang percuma.
- Rumah menjadi kotor dan berantakan.
Hal terpenting dalam menerapkan metode Baby Led Weaning, yaitu hindari memaksa bayi untuk menghabiskan makanannya. Bayi akan berhenti makan ataupun meminta makan sesuai keinginannya sendiri. Tidak perlu khawatir si kecil kekurangan asupan nutrisi jika tidak mengalami gangguan perkembangan dan pertumbuhan badan. Selain itu jangan lupa pantau selalu kondisi feses bayi agar tahu reaksi pada pencernaannya. Konsultasikan kepada dokter spesialis anak jika bayi mengalami alergi setelah mengkonsumsi makanan tertentu.
Comments
Post a Comment