Skip to main content

Mata juling pada bayi, normalkah?

Orangtua tentu mengkhawatirkan jika bayinya lahir dalam kondisi fisik yang tidak normal. Salah satunya kondisi mata si kecil yang mungkin terlihat seperti mata juling (starbimus). Mata juling (starbimus) adalah kelainan mata yang ditandai dengan posisi lensa mata tidak sejajar. Lensa mata pada mata normal akan terlihat sejajar jika memandang suatu objek. Namun pada mata juling, letak lensa akan menyimpang satu sama lain.



Pada bayi usia 0 - 3 bulan, mata juling merupakan kondisi yang normal. Pada usia tersebut, bayi belum memiliki penglihatan yang fokus. Seiring bertambahnya usia, penglihatan bayi menjadi fokus dan mata akan terlihat normal. 

Yang perlu diwaspadai adalah apabila sampai usia 6 bulan mata bayi masih terlihat juling. Selain itu waspadai juga mata yang awalnya terlihat normal namun ketika umur si kecil menginjak 6 bulan mata menjadi juling (starbimus).


Gejala mata juling :
  • Gerakan mata kiri dan mata kanan tidak sama.
  • Anak sering memutar kepala untuk melihat obyek lebih jelas.
  • Sering menyipitkan mata.
  • Selalu berkedip untuk menghilangkan pandangan ganda.
  • Refleks mata bergerak secara tidak bersamaan.

Penyebab mata juling :
  • Gangguan otot mata dan saraf mata.
  • Penyakit hidrocefalus.
  • Penyakit kelainan sistem saraf.
  • Kelahiran prematur.
  • Bayi yang mengalami cidera.
  • Celebral Palsy pada bayi.
  • Otot mata tidak berkembang secara sempurna sejak janin masih di dalam kandungan.
  • Penyakit retinoblastoma.
  • Mata malas (ambliopia).

Cara melatih penglihatan bayi agar dapat fokus melihat suatu objek :
  • Gunakan lampu senter kecil atau mainan yang memiliki lampu. Arahkan cahaya lampu ke atas kepala anak (bukan ke wajahnya).Kemudian gerakan ke kanan dan kiri agar mata si kecil mengikuti arah sinar.
  • Gunakan mainan yang memiliki sumber suara. Bunyikan sumber suara agar bayi merasa tertarik, kemudian gerakan sumber suara ke kanan dan ke kiri.
  • Ajak bayi bicara dengan menatap matanya agar melatih fokus mata.
  • Ajak bayi bermain dari segala arah agar melatih gerak refleks mata bayi.

Diagnosa dan perawatan mata juling :
  • Sejak bayi lahir, dokter telah melakukan pemeriksaan mata untuk mengetahui ada atau tidaknya indikasi mata juling.
  • Pemeriksaan mata terus menerus dilakukan hingga bayi berusia 6 bulan/8 bulan.
  • Mata juling pada bayi dapat diobati sesuai dengan tingkat keparahannya.
  • Saat anak sudah berusia minimal 3 tahun, mata juling dapat diobati dengan menggunakan kacamata.
  • Dalam kasus ringan, mata juling pada bayi dapat diobati dengan memberikan obat tetes mata.
  • Pada kasus mata juling dengan derajat keparahan tertentu, dapat dilakukan tindakan operasi otot mata untuk memperbaiki fungsi otot mata.

Solusi apabila mata bayi anda juling :
  • Mata juling yang terjadi pada bayi umumnya adalah kasus yang ringan. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter mata untuk mencegah cacat juling permanen.
  • Jika menemukan indikasi juling permanen pada mata bayi segera lakukan pemeriksaan pada ahli orthophist. Ahli orthophist akan memeriksa dan memantau kondisi mata bayi dan anak-anak.

Mata juling pada bayi merupakan kondisi yang normal. Apabila juling berlangsung hingga anak usia 1 tahun, orangtua perlu tanggap memeriksakan anak ke dokter spesialis mata. 

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.