Skip to main content

Manfaat jeruk nipis untuk kesehatan paru-paru seorang perokok aktif

Jeruk nipis merupakan buah yang memiliki rasa kecut dan asam. Kandungan vitamin C di dalamnya memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Selain dijadikan bahan pelengkap masakan, jeruk nipis juga sering dijadikan sebagai obat tradisional. Dari berbagai penelitian ilmiah, jeruk nipis menjadi salah satu bahan makanan yang baik dikonsumsi oleh para perokok.


Universitas Sinakharinwirot, Thailand melakukan beberapa studi untuk membantu para perokok lepas dari kecanduan nikotin. Melalui sebuah alat GC-MS, air perasan jeruk nipis terbukti dapat mengurangi kadar nikotin dalam paru-paru seorang perokok. Kadar berkurangnya nikotin mencapai 70,65%.


Berhenti merokok bukan hal yang mudah bagi seorang perokok aktif. Meskipun sudah sering dikampanyekan tentang bahaya merokok bagi kesehatan, tetap saja sampai saat ini jumlah perokok sulit berkurang. Dalam data yang tercatat di Kementerian Kesehatan RI tahun 2016, jumlah perokok di Indonesia mencapai 36,4% dari  jumlah total penduduk Indonesia.


Adanya penemuan terbaru mengenai manfaat jeruk nipis, bisa membantu seorang pecandu rokok mengurangi kecanduannya terhadap nikotin.


Berikut ini adalah cara untuk berhenti dari kecanduan rokok :
  • Menyadari akan bahaya rokok bagi kesehatan.
  • Motivasi untuk hidup sehat.
  • Gantikan kebiasaan menghisap rokok dengan camilan sehat seperti buah-buahan.
  • Jika mulut terasa asam saat tidak merokok, gantikan dengan menghisap permen atau permen karet.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Konsumsi olahan gandum sebagai menu diet, gandum sudah terbukti dapat mengurangi keinginan menghisap rokok.
  • Minum air perasan jeruk nipis hangat 3 gelas setiap hari.
  • Olahraga teratur.


Untuk dapat menghentikan kebiasaan merokok, dibutuhkan komitmen yang kuat dari dalam diri. Cara apapun hanya membantu untuk meringankan efek kecanduan, yang paling utama adalah komitmen diri sendiri untuk hidup sehat.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri...

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.

Kasus medis ruam gatal di bawah payudara (Tinea corporis et regio thoracal) dan obatnya

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan sebagai berikut : Ruam di kulit bagian bawah payudara sejak seminggu. Ruam terasa gatal terutama saat berkeringat. Awalnya ruam berukuran kecil dan semakin membesar. Memakai pakaian ketat. Jarang mengganti pakaian saat berkeringat. Riwayat alergi (tidak ada). Riwayat diabetes melitus (tidak ada). Riwayat pemakaian lotion ataupun bedak di area tersebut (tidak ada). Riwayat hamil (tidak ada). Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (tidak ada). Keterangan : pasien telah memakai obat gentamisin krim selama 3 hari namun ruam tidak membaik. Status dermatologi : Terdapat plak eritema berbatas tegas dengan central healing. Diagnosis medis : Tinea corporis et regio thoracal. Untuk membuktikannya bisa dilakukan skin scraping dan diKOH mencari hifa dan spora. Terapi yang diberikan : Loratadin 2 x 1 tab. Mikonazol cream 2 x 1 ue dioles tipis. Obat golongan azole dan diberikan selama...