Skip to main content

Macam-macam hormon dan fungsinya bagi tubuh manusia

Istilah "hormon" sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Jangan hanya sering diucapkan, namun tidak paham artinya. Hormon adalah zat-zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar tertentu. Secara keseluruhan fungsi hormon dalam tubuh untuk membawa reaksi kimiawi dari satu sel ke sel lain.


Gambar di atas menunjukan letak kelenjar dan hormon yang dihasilkan. Berikut ini adalah penjelasannya :

HYPOTHALAMUS.
Hypothalamus adalah bagian kecil dari otak yang berperan sebagai pusat pengendali tubuh dan saraf agar kondisinya selalu stabil. Hypothalamus menghasilkan beberapa hormon antara lain :
Hormon Tirotropin Releasing Hormon (TRH), yaitu hormon yang diproduksi oleh hypothalamus untuk memacu kelenjar 
Pituitari agar dapat mengatur rantai hormon tyroid.

Hormon Kortikotropin Hipotalamus Releasing Hormone (CRH), yaitu hormon dari golongan kortikosteroid yang berfungsi merangsang kelenjar hipofisis dan menghasilkan hormon adrenokortikotropik (ACTH) untuk membantu metabolisme tubuh.

Hormon Gonadotropin Releasing Hormone (GNRH), yaitu hormon yang merangsang kelenjar hipofisis hingga memproduksi hormon estrogen dan progestin pada wanita. Fungsi hormon ini adalah :
  • Mengatur siklus mestruasi.
  • Pertumbuhan kelenjar payudara.
  • Pertumbuhan organ seks dan reproduksi.
Hormon Dopamine, yaitu hormon yang diproduksi hyphotalamus untuk mengoptimalkan fungsi organ tubuh. Fungsi hormon dopamine antara lain :
  • Menciptakan rasa jatuh cinta, gembira, semangat dan rasa percaya diri.
  • Menjaga pembuluh darah agar tidak menyempit.
  • Memperlancar buang air kecil.
  • Mengatur sistem pencernaan dan sistem imunitas tubuh.
  • Mengatasi gangguan mental.
  • Memberi stimulasi untuk menstabilkan tekanan darah dan detak jantung.
Hormon Somatostatin, yaitu hormon yang menghambat pelepasan hormon pertumbuhan dari kelenjar hipofisis. Fungsi hormon Somatostatin antara lain :
  • Mengatur sekresi insulin dan glukosa dalam darah.
  • Mengatur enzim pencernaan dan pankreas.
  • Mengatur tingkat penyerapan dan penyimpanan glukosa, asam amino, dan asam lemak. 
  • Mengatur penyerapan nutrisi oleh usus.
Hormon Vasopressin, yaitu hormon yang dimiliki oleh semua jenis makhluk hidup mamalia.hormon ini tersimpan di kelenjar hipofisis pada otak. Hormon vasopressin berfungsi :
  • Mengendalikan frekuensi buang air kecil.
  • Menahan cairan agar tetap berada di dalam tubuh.
  • Meningkatkan volume darah dan tekanan darah.

PINEAL GLAND.
Pineal gland adalah sebuah kelenjar kecil yang terletak di pusat otak. Kelenjar ini menghasilkan hormon melatonin.
Hormon melatonin memiliki fungsi sebagai berikut :
  • Mengatur kerja hormon lainnya.
  • Menstabilkan kinerja sel dalam metabolisme.
  • Menjaga fungsi sel-sel tubuh.
  • Melancarkan peredaran darah.
  • Menurunkan suhu tubuh.
  • Menurunkan kadar kolesterol.
  • Melancarkan aliran darah ke otak.
  • Mengatur pola tidur.

PITUITARY GLAND.
Pituitary gland adalah kelenjar kecil berwarna merah jambu yang terdapat pada bagian otak. Kelenjar pituitary gland menghasilkan beberapa hormon antara lain :
Hormon GH, yaitu hormon pertumbuhan manusia yang berperan dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ tubuh.

Hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormone), yaitu hormon yang mengatur perkembangan kelenjar tyroid.

Hormon ACTH (Hormon Adrenokotikotropik), yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang berfungsi mengatur sekresi glukokortikoid misalnya kortisol dan juga mengontrol sekresi aldosteron dan hormon steroid.

Hormon FSH ( Follide Stimulating Hormone), yaitu hormon yang berperan penting dalam perkembangan kedewasaan pria dan wanita. Hormon FSH memiliki fungsi sebagai berikut :
  • Merangsang pertumbuhan testis.
  • Menunjang proses pengembangan spermatogenesis.
  • Membantu pematangan spermatoza.
  • Merangsang produksi testosteron.
  • Mengontrol perkembangan folikel ovarium (pembuluh di dalam ovarium).
  • Merangsang produksi estrogen dan progesteron dari indung telur.
  • Bertanggungjawab dalam proses pembuahan.
Hormon MSH (Melnosit Stimulating Hormone), yaitu hormon kelas peptida yang diproduksi oleh hipofisis. Hormon MSH memiliki fungsi antara lain sebagai berikut :
  • Mempengaruhi warna kulit dari setiap individu.
  • Mempengaruhi peningkatan dan penurunan nafsu makan dan gairah seksual .
Hormon LH (Hormon Luteinizing), yaitu hormon yang diproduksi bagian otak untuk mengatur fungsi sistem reproduksi. Hormon LH memiliki fungsi sebagai berikut :
  • Merangsang testis.
  • Melepaskan hormon testosteron.
  • Memunculkan karakter maskulin seperti jenggot, kumis, massa otot, pertumbuhan rambut di dada dan ketiak.
  • Mempertahankan jumlah sperma.
Hormon Prolactin, yaitu hormon yang membantu kerja hormon sex pada wanita. Fungsi prolactin bagi tubuh antara lain :
  • Merangsang pertumbuhan dan perkembangan kelenjar susu.
  • Merangsang keluarnya susu setelah melahirkan.
  • Merangsang metabolisme lemak.
  • Mempengaruhi kesuburan.
  • Mengatur proses pembuahan sel telur dengan sperma.
Hormon Oxytocin, yaitu hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari dan dilepas ke dalam darah. Fungsi hormon oxytocin antara lain :
  • Meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi.
  • Membantu kontraksi otot uterus.
  • Mengurangi perasaan cemas yang timbul akibat stress.
  • Pusat kontrol emosi, ketika merasa senang, nyaman, empati, dan nafsu seksualitas.
  • Merangsang sekresi susu dari kelenjar susu.

THYROID & PARATHYROID.
Tyroid & parathyroid adalah kelenjar endokrin yang terletak di leher. Tyroid & parathyroid menghasilkan beberapa hormon antara lain :
Hormon T3 (Triiodothyronine), yaitu hormon tiroid alami yang penting untuk metabolisme normal. Fungsi hormon T3 antara lain :
  • Mengontrol pertumbuhan tulang.
  • Membangun fisik.
  • Membantu pertumbuhan embrio dan janin.
  • Pematangan seluruh sel tubuh dengan mengatur karbohidrat, protein, dan metabolisme lemak.
  • Meningkatkan energi dan oksigen.
Hormon T4 (Thyroxine), yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid (gondok) yang terletak dibagian trakea. Fungsi hormon T4 antara lain :
  • Pengaturan suhu tubuh melalui panas yang dihasilkan dari proses metabolisme.
  • Mempengaruhi kerja otot.
  • Mengatur sistem pencernaan dan reproduksi.
Hormon Calcitonin, yaitu hormon alami yang mengatur kalsium dan fosfor dalam tubuh. Hormon calcitonin dapat menghambat pelepasan kalsium dari tulang.

Hormon PTH (Parathormon), yaitu hormon yang mengatur mekanisme kadar kalsium dalam darah. Kadar kalsium normal dalam darah yaitu sekitar 10mg/dl.


THYMUS.
Kelenjar thymus adalah organ yang terletak dalam rongga dada, menghasilkan hormon thymopoietin yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Gangguan pada kelenjar thymus menyebabkan seseorang tumbuh kerdil. 


KELENJAR PERUT.
Kelenjar perut menghasilkan beberapa hormon antara lain :
Hormon Gastrin, yaitu hormon yang diproduksi dalam lambung, usus duabelas jari dan pankreas. Hormon ini berfungsi merangsang keluarnya asam lambung.

Hormon Ghrelin, yaitu hormon lapar. Hormon ini merangsang nafsu makan. Ghrelin terkandung dalam darah dan meningkatkan penyerapan makanan sebesar 30%.

Hormon Histamine, yaitu hormon yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Hormon ini berkontribusi dalam beberapa reaksi alergi tubuh.

Hormon Neuropeptide Y, yaitu hormon yang menstimulasi nafsu makan atau rasa lapar.


LIVER.
Liver (hati) adalah organ vital pada tubuh manusia yang bekerja menetralisir racun. Organ hati menghasilkan beberapa hormon antara lain :
Hormon IGF (Insulin Growth Factor), yaitu hormon yang diproduksi oleh hati. Hormon ini memiliki fungsi serupa dengan GH (hormon pertumbuhan). Hormon ini berpengaruh pada perkembangan otot seorang atlet dan binaragawan.

Hormon THPO (Thrombopoietin), yaitu hormon yang diproduksi oleh hati dan ginjal. Hormon Thrombopoietin mengendalikan produksi keping darah oleh sumsum tulang belakang.


PANKREAS.
Pankreas adalah organ pencernaan yang memproduksi bermacam-macam hormon. Beberapa hormon yang dihasilkan pankreas antara lain :
Hormon Insulin, yaitu hormon yang diproduksi di dalam pankreas. Fungsi hormon insulin antara lain :
  • Mengatur kadar gula dalam darah.
  • Meningkatkan metabolisme glukosa pada otot.
  • Merangsang penyerapan glukosa oleh tubuh.
  • Menghambat pelepasan lemak ke dalam darah.
  • Menghambat mekanisme sintesis glukosa pada hati.
Hormon Glucagon, yaitu hormon yang bertentangan dengan hormon insulin. Fungsi hormon glucagon meningkatkan kadar gula di dalam darah.


ADRENAL.
Adrenal adalah kelenjar berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal. Adrenal menghasilkan beberapa hormon antara lain :
Hormon Androgen, yaitu hormon yang menunjang aktivitas organ seks pria. Hormon androgen berfungsi sebagai berikut :
  • Perkembangan testis.
  • Pembentukan sperma.
  • Merangsang pertumbuhan rambut, kumis, jenggot, rambut dada dan rambut di wilayah vital.
  • Perkembangan massa otot.
  • Pertumbuhan jakun.
  • Suara membesar.
  • Mengatur libido seks.
Hormon Glucocorticoid, yaitu hormon steroid yang berperan dalam metabolisme nutrisi. Hormon glucocorticoid disebut juga hormon anti stress. Hormon ini berfungsi sebagai berikut :
  • Metabolisme karbohidrat.
  • Metabolisme protein.
  • Metabolisme lemak.
Hormon Adrenalin, yaitu hormon yang mengatur tekanan dan kecepatan gerak tubuh. Fungsi hormon adrenalin diantaranya adalah :
  • Memacu detak jantung.
  • Meningkatkan tekanan darah.
  • Mempercepat metabolisme.
  • Menaikan kadar gula darah.
  • Membantu metabolisme glukosa pada saat mengalami stress.
Hormon Noradrenaline, yaitu senyawa organik yang dilepaskan oleh sel-sel saraf. Fungsi noradrenaline antara lain :
  • Merangsang sistem peredaran darah.
  • Mengatur pernafasan, perhatian, kesadaran, suhu tubuh, dll.
  • Menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.

KIDNEY.
Kidney (ginjal) adalah organ ekskresi manusia yang berbentuk seperti kacang. Ginjal menghasilkan beberapa hormon antara lain :
Hormon Calcitriol, yaitu hormon yang membantu tubuh menyerap kalsium dan sari makanan. Hormon ini diproduksi oleh ginjal. Tanpa hormon calcitrol, tubuh akan menyerap kalsium dari tulang sehingga menyebabkan pengeroposan tulang.

Hormon Renin, yaitu hormon yang menunjang fungsi aldosteron. Hormon renin berfungsi sebagai berikut :
  • Mengatur tekanan darah.
  • Menyeimbangkan kadar natrium dalam darah.
  • Mengatur kadar kalium dalam darah.
  • Menjaga jumlah cairan dalam tubuh.
Hormon Erythropoietin, yaitu hormon yang membantu produksi kepingan sel darah merah. Orang yang kekurangan sel darah merah berisiko mengalami gangguan fungsi hati.


OVARY & PLACENTA.
Ovarium dan plasenta adalah organ reproduksi wanita. Kedua organ ini menghasilkan beberapa hormon antara lain :
Hormon Estrogen, yaitu hormon seks wanita. Fungsi hormon estrogen antara lain :
  • Menunjang perkembangan organ reproduksi.
  • Membantu pematangan sel telur.
  • Pelepasan sel telur.
  • Mempengaruhi siklus menstruasi.
Hormon Progesteron, yaitu hormon kehamilan yang sangat penting untuk mengatur siklus menstruasi. Fungsi hormon progesteron antara lain :
  • Mempertahankan kehamilan.
  • Meningkatkan pematangan sel secara alami.
  • Mengurangi kontraksi rahim.
  • Meningkatkan fungsi tiroid.
  • Hormon anti kecemasan.
  • Meningkatkan libido.

UTERUS.
Uterus adalah sebutan lain dari rahim. Uterus menghasilkan beberapa hormon antara lain :
Hormon Prolactin, yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan kelenjar susu. Prolactin dapat mempengaruhi kesuburan.

Hormon Relaxin, yaitu hormon yang diproduksi oleh ovarium dan plasenta. Hormon ini dilepaskan selama masa kehamilan. Hormon relaxin dapat mencegah terjadinya kelahiran prematur.


TESTIS.
Testis adalah kelenjar pada alat kelamin laki-laki yang berjumlah dua buah. Testis menghasilkan beberapa hormon antara lain :
Hormon Estradiol, yaitu hormon seks yang diproduksi oleh pria dan wanita. Hormon ini bertanggung jawab atas fakta bahwa rata-rata perempuan lebih pendek dari laki-laki. Fungsi hormon estradiol sebagai berikut :
  • Melindungi lapisan saluran tuba, rahim dan vagina.
  • Membantu embrio menempel pada rahim.
  • Mempengaruhi tingkat kesuburan.
  • Mempertahankan sel telur pada ovarium. 
  • Mencegah kematian sel sperma.
  • Menjaga jumlah sel sperma.
Hormon Inhibin, yaitu hormon yang diproduksi oleh ovarium, testis, hipofisis dan plasenta. Inhibin berfungsi melepaskan hormon FSH yang berperan penting dalam perkembangan kedewasaan pria dan wanita.







Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Brahma, benarkah penyakit kutukan? Simak penjelasannya dalam ilmu medis

Indonesia kaya akan budaya yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai tahayul. Dalam masyarakat Betawi, dikenal penyakit Brahma yang konon terjadi akibat melewati tempat bekas orang berzina. Penyakit tersebut diyakini hanya bisa disembuhkan dengan cara disembur oleh dukun kemudian dioleskan campuran daun brahma merah, jamur pandan merah dan minyak kelapa. Pada kasus yang terjadi, penderitanya datang dengan keluhan demam, muncul lesi seperti bisul berisi air disertai rasa panas seperti terbakar, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Dalam ilmu kedokteran tidak dikenal penyakit Brahma air ataupun Brahma api. Dilihat dari gejala fisiknya, penyakit tersebut masuk dalam kategori infeksi akut. Jenis infeksi akut salah satunya adalah sepsis. Hampir 95% gejala penyakit Brahma (yang disebut oleh orang betawi), sesungguhnya merupakan gejala sepsis. Sepsis adalah kondisi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi bakteri ataupun mikroorganisme di dalam darah, uri

Kista Bartholin (benjolan di bibir vagina), penyebab dan gejalanya

Pernahkah anda mendengar istilah kista Bartholin? Kista Bartholin merupakan benjolan yang tumbuh pada lipatan bibir vagina akibat penyumbatan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin terletak di seluruh sisi dinding vagina yang berfungsi mengeluarkan cairan untuk membantu melumaskan vagina saat berhubungan seksual. Tumbuhnya kista Bartholin umumnya terjadi pada wanita di masa usia subur atau menjelang menopause. Faktor penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin : Iritasi jangka panjang pada vagina. Peradangan akibat infeksi bakteri Escherichia coli. Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae . Infeksi penyakit menular seksual akibat bakteri Chlamydia trachomatis . Dalam kasus yang terjadi, kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista dapat terinfeksi bakteri sehingga terbentuk nanah menjadi abses Bartholin. Proses terbentuknya kista Bartholin : Kelenjar Bartholin memiliki saluran untuk menge

Kasus medis gatal dan panas di leher (Dermatitis Venenata)

Penjelasan kasus. Seorang wanita usia 40 tahun, ibu rumah tangga sehari-hari menggunakan jilbab datang dengan keluhan sebagai berikut : Muncul plenting di kulit leher sejak 3 minggu (plenting yang dimaksud adalah vesikel-bula). Plenting terasa gatal dan panas. Oleh dokter dikatakan pasien mengalami herpes. Sudah diberi acyclovir zaft dan acyclovir tab, obat sudah habis namun tidak sembuh. Diagnosis medis : Lesi hanya soliter dan terbatas pada 1 regional saja, menurut saya ini bukan herpes. Herpes tidak tepat diberikan acyclovir cream untuk kasus herpes zoster. Dari anamnesis dan gambaran dermatologi, pasien menderita Dermatitis Venenata. Terapi yang diberikan : Tes Kalium hidroksida (KOH) 10% dan lampu wood. Metilprednisolon tab 3 x 4 mg. Natrium diklofenak tab 3 x 50 mg prn. Cetirizine tab 1 x 10 mg prn. Digenta cream 2 x 1 ue. Kontrol kembali 5 hari kemudian.